Catatan dari Lakey: Bincang-Bincang Soal Lingkungan, Apel Siaga dan Aksi Bersih Sampah Plastik (3)

Kategori Berita

.

Catatan dari Lakey: Bincang-Bincang Soal Lingkungan, Apel Siaga dan Aksi Bersih Sampah Plastik (3)

Koran lensa pos
Senin, 09 Juni 2025

 

Komandan Kodim 1614/Dompu, Letkol Kav. Riyan Oktiya Virajati, S.T., M.M saat menyampaikan beberapa solusi mengatasi sampah dalam acara bincang-bincang tentang lingkungan yang digelar di halaman Hotel Aman Gati Lakey, Hu'u, Rabu malam (4/6/2025) lalu


Letkol Riyan Tawarkan Solusi Atasi Sampah: Tak Perlu Banyak Teori, Langsung Eksekusi

Dompu, koranlensapos.com - Komandan Kodim 1614/Dompu, Letkol Kav. Riyan Oktiya Virajati, S.T., M.M menyampaikan bahwa indikator kemajuan suatu daerah secara umum dilihat dari dua hal yakni ketertiban berlalu lintas dan kebersihan lingkungan.

Hal itu disampaikan Letkol Riyan dalam acara Bincang-Bincang tentang Lingkungan yang digelar di halaman Hotel Aman Gati Lakey, Hu'u, Rabu malam (4/6/2025). Acara itu terselenggara atas kerjasama Dinas Lingkungan Hidup dan DPD Media Independen.Online (MIO) Indonesia Kabupaten Dompu dalam memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun 2025.


"Kalau ingin melihat kemajuan suatu daerah lihatlah dua hal, tata cara berlalu lintas dan kebersihan lingkungan," ujar Dandim.

Lebih spesifik Dandim mengupas soal kebersihan lingkungan. Menurut Dandim masyarakat Dompu masih kurang peduli terhadap persoalan kebersihan lingkungan. Sampah-sampah masih berserakan di mana-mana membuktikan masih minimnya kesadaran masyarakat Dompu terhadap masalah kebersihan lingkungan. Bahkan Dandim menilai Dompu adalah daerah paling kotor yang pernah ditempatinya. 

"Sering saya katakan bahwa Dompu adalah kota paling kotor yang pernah saya tinggali," ucapnya.

Dandim yang akan mengakhiri masa dinasnya di Dompu ini menyampaikan secara jujur hal tersebut di atas sebagai bentuk kecintaannya terhadap Bumi Nggahi Rawi Pahu. Meski itu pandangan pribadinya, namun Dandim berharap pola pikir masyarakat Dompu bisa berubah terhadap persoalan kebersihan lingkungan.

Pada momen tersebut, Dandim menawarkan solusi untuk mengatasi persoalan sampah di Kabupaten Dompu. Sampah skala rumah tangga berupa organik dan anorganik (termasuk sampah plastik) harus dipilah. Sampah organik ditempatkan dalam lubang yang akan sangat bermanfaat bagi kesuburan tanah dan tanaman. Selain itu juga akan mengurangi penumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Tentang ini, Dandim tidak hanya berteori tetapi diwujudkan  dalam aksi nyata.

"Di belakang rumah, saya buat lubang untuk sampah organik. Fungsinya mengurangi pembuangan sampah di TPA dan menjadi tempat tumbuhnya mikroorganisme yang baik untuk tanaman. Saya jadikan pupuk kompos alami," kata Dandim.

Masih tentang penanganan sampah organik, Dandim pula menyarankan pembuatan biopori. Biopori adalah lubang buatan pada tanah yang diisi sampah organik untuk resapan air. Sampah organik yang dimasukkan dalam lubang biopori ini juga dapat berfungsi sebagai pupuk bagi tanaman.

Mengenai biopori ini pun, Dandim tidak hanya berteori, namun juga sudah dilaksanakan di Makodim 1614/Dompu. 

"Kita tidak perlu banyak berteori, tetapi langsung eksekusi. Itu yang saya lakukan bersama jajaran saya. Learning by doing," ucap Perwira Menengah TNI yang berpendidikan Sesko di Jerman tersebut.

Dandim juga menawarkan solusi untuk penanganan sampah plastik. Disebut Dandim, sampah plastik baru bisa terurai dalam tanah dalam waktu yang sangat lama dari ratusan hingga ribuan tahun. Karena itu, proses daur ulang menjadi solusi mengatasi persoalan sampah plastik. 

Terkait penanganan sampah plastik ini, Kodim 1614/Dompu bermitra dengan Bank Sampah Induk (BSI) Mountrash. Sampah-sampah plastik yang dikumpulkan dibayar oleh BSI Mountrash melalui rekening. Limbah itu pun akhirnya membawa berkah dan bernilai rupiah. Patut disyukuri, BSI Mountrash di NTB hanya ada di Kabupaten Dompu. 
Bukan hanya itu, pada momen tertentu akan diberikan kupon untuk berbelanja kebutuhan rumah tangga di toko mitra BSI Mountrash. Menurut Dandim,  kemitraan dengan BSI Mountrash ini mendatangkan banyak manfaat. 

BSI Mountrash dengan Kodim 1614/Dompu juga saat ini sudah memulai gerakan penanganan sampah plastik di 41 sekolah di Kabupaten Dompu dengan nama "Ocean Heroes".

Menurut Dandim, kemitraan dengan BSI Mountrash ini menjadi solusi yang dapat dilakukan dalam mengatasi dan menangani persoalan sampah plastik. Di samping tercipta kebersihan, juga menghasilkan cuan serta berkontribusi dalam upaya menyelamatkan bumi.

Selanjutnya untuk penanganan sampah plastik di Hu'u, Dandim menyatakan siap bekerja sama.

"Nanti tinggal menghubungi Pasiter saya," kata Dandim.

Sebagai closing statement-nya di malam itu, Dandim menyampaikan sebuah filosofi yaitu lakukan perubahan walaupun kecil. Karena perubahan besar pasti diawali dari langkah kecil.

"Itu yang selalu saya tanamkan kepada prajurit saya, terutama terhadap diri saya. Langkah perubahan yang kita lakukan saat ini mungkin tidak terlihat hasilnya, namun kalau tidak dari sekarang kapan lagi," ujarnya.

Dandim juga menyampaikan pesan agar menyayangi alam sekitar. Hutan yang menjadi anugerah Tuhan sebagai tempat menyimpan cadangan mata air dan oksigen bagi sumber kehidupan ini harus dilestarikan dan dijaga dengan baik. Hutan tidak boleh dirusak hanya karena menuruti keinginan dan kepentingan sesaat yang akhirnya menghancurkan kehidupan selanjutnya.

"Sayangilah alam, maka alam akan menjaga kita," ajaknya.

Dandim berharap kata-kata itu hendaknya dimaknai secara mendalam. Lingkungan hidup harus dijaga untuk keberlangsungan kehidupan hingga anak cucu dan generasi-generasi selanjutnya. (emo/bersambung).