
Dompu, koranlensapos.com - Para tokoh muda di Kecamatan Hu'u menyambut antusias penyelenggaraan Festival Lakey yang akan dilaksanakan pada 12 - 20 Juli 2025 mendatang.
"Kami menyambut positif dan antusias adanya Festival Lakey ini," ungkap Ketua Persatuan Selancar Ombak Indonesia (PSOI) Kabupaten Dompu, Muhammad Ali dengan wajah semringah dalam wawancara eksklusif dengan para wartawan usai pelaksanaan Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila yang dirangkaikan dengan Launching Festival Lakey di Lapangan Beringin Pemda Dompu, Senin (2/6/2025).
Muhammad Ali pada momen tersebut mewakili rekan-rekannya yang turut hadir pada kesempatan tersebut sebagai bentuk dukungan atas penyelenggaraan Festival Lakey 2025.
Dikatakannya ombak Lakey adalah aset daerah Kabupaten Dompu yang bernilai jual dan layak dipromosikan ke mancanegara. Melalui keberadaan event semacam Festival Lakey ini diyakini dapat mendongkrak kunjungan wisatawan mancanegara guna menguji adrenalin berselancar di atas gulungan ombak yang meliuk-liuk itu.
"Event ini akan memberi efek domino bagi masyarakat Lakey maupun umumnya di Kabupaten Dompu," ucapnya.
Ali bahkan berharap Pemda Dompu mengelola semaksimal mungkin destinasi wisata di ujung selatan itu agar bisa menjadi salah satu Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Lebih lanjut dikemukakan Ali,
tujuan akhir dari Festival Lakey ini mendongkrak kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara. Namun realita lain yang masih dihadapi hingga kini yakni harga tiket airlines (pesawat udara) yang melambung tinggi dari Denpasar - Bima atau Lombok - Bima. Menurutnya hal itu harus dicarikan solusi oleh pemerintah daerah guna menaiikan animo kunjungan wisata.
Menurut Elo, sapaannya, langkah strategis yang pernah dilakukan Almarhum Ferry Zulkarnain (Bupati Bima saat itu) dan Ompu Beko (H. Abubakar Ahmad, Bupati Dompu saat itu) dengan memberikan subsidi kepada maskapai penerbangan sangat jitu guna mendongkrak kunjungan wisatawan.
"Saya rasa Pemda Dompu, Kabupaten Bima dan Kota Bima bisa melakukan seperti apa yang dilakukan oleh Dae Ferry dan Ompu Beko," usulnya.
Belum tersedianya maskapai penerbangan Labuan Bajo - Bima menurutnya juga berpengaruh pada kunjungan wisatawan. Pasalnya Labuan Bajo merupakan Bandara bertaraf internasional. Kunjungan wisata di Pulau Komodo dan sekitarnya cukup tinggi. Bila rute Labuan Bajo - Bima dibuka, Ali optimis akan sangat berdampak positif bagi peningkatan kunjungan wisatawan ke Lakey dan destinasi wisata lain di Pulau Sumbawa.
"Saya rasa ada celah untuk masuk ke situ (melakukan lobi untuk dibukanya penerbangan Labuan Bajo - Bima,red) sesuai dengan programnya Gubernur yaitu konektivitas," tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Lakey, Mawar menyambut positif terselenggaranya Festival Lakey yang diimpikan selama ini. Melalui festival ini, destinasi wisata berselancar di ombak Lakey bisa lebih menggaung lagi ke berbagai belahan bumi.
Mawar menyebut ombak Lakey adalah aset istimewa karunia Tuhan bagi Kabupaten Dompu. Keistimewaan ombak Lakey telah kesohor di mancanegara di antara deretan destinasi surfing lain di Indonesia.
Menurut wanita cantik yang familiar disapa Emak Ratu ini, dengan adanya Festival Lakey, maka pariwisata dan budaya Dompu dapat dipromosikan kepada dunia.
"Karena nanti ada Lomba Mancing, Surfing, Pameran UMKM dan Pameran Budaya Muna Pa'a dan lain-lainnya," bebernya.
Emak Ratu mengapresiasi langkah konkret Pemda Dompu di bawah kepemimpinan Bupati Bambang Firdaus dan Wakil Bupati Syirajuddin dalam upaya mengembangkan destinasi wisata Lakey yang sudah dikenal di mancanegara itu dalam bentuk penyelenggaraan festival ini. Pokdarwis pun menjadi semangat dalam mendukung terselenggaranya event ini.
Camat Muhammad Iswan dalam tanggapannya menyatakan
hadirnya Festival Lakey ini dapat menjadi momentum untuk bangkit kembalinya wisata Lakey sebagai destinasi internasional yang sempat 'tertidur' dengan berbagai permasalahannya.
"Mudah-mudahan dengan kehadiran Festival Lakey, masalah-masalah itu mampu teratasi," ujarnya.
Iswan juga menyinggung salah satu masalah yang sangat berdampak mengurangi kunjungan wisata yakni mahalnya transportasi dari Bali maupun dari Lombok ke Lakey.
"Bayangkan harga tiket Lombok - Bima itu satu juta lebih. Kemudian travel dari Bandara Bima ke Lakey itu 700 ribu sampai 1 juta.
Belum lagi sewa papan surving 1 papan 1 juta," katanya.
Namun demikian, Iswan optimistis ke depan akan ada solusi guna mengatasi mahalnya harga tiket pesawat dengan rute tersebut di atas. Trayek Mandalika (Lombok).- tujuan Lakey akan dibuka yang difasilitasi pemerintah pusat dengan menggunakan armada Bus DAMRI.
Pernyataan Camat Iswan ini bukan bualan semata, namun berdasarkan fakta yang diketahuinya. Sekitar 2 bulan lalu tim dari Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan RI datang menemui dirinya. Kehadiran mereka guna melakukan survei lokasi pembangunan Terminal Lakey.
"Sudah dipersiapkan lokasi untuk pembangunan Terminal Lakey sebelum dibukanya trayek Mandalika - Lakey tinggal pembangunannya antara tahun 2025 ini atau 2026," sebut Camat.
Dikemukakannya, bila trayek Mandalika - Lakey sudah dibuka, maka akan terjadi.penghematan budget bagi para wisatawan dalam melakukan kunjungan ke Lakey.
"Tiketnya hanya sekitar 300 atau 400 ribu saja. Jadi ada penghematan budget" bebernya.
Camat Iswan mengungkapkan, berdasarkan arahan Bupati Bambang Firdaus, pihaknya akan melakukan gerakan kebersihan massal sepanjang jalur menuju Lakey. Pembersihan akan dimulai dari wilayah perbatasan dengan Kecamatan Pajo hingga di Pantai Lakey.
Pada momen tersebut, para awak media juga berkesempatan mewawancarai Sekda Dompu, Gatot Gunawan PP selaku Koordinator Tingkat Kabupaten Dompu dalam Festival Lakey ini. Sekda menyatakan Pemda Dompu telah siap menyelenggarakan Festival Lakey 2025 ini.
Sekda mengaku tim teknis telah berkali-kali melakukan rapat membahas berbagai hal yang berkaitan dengan persiapan pelaksanaan festival agar berlangsung sesuai schedule dan tahap demi tahap yang telah ditentukan.
Sekda kemudian memohon dukungan dari seluruh elemen masyarakat Dompu agar Festival Lakey terselenggara dengan sukses, aman dan lancar.
"Wartawan juga punya peran dalam memberikan edukasi kepada masyarakat agar kegiatan ini sukses, aman dan lancar," harapnya.
Ketua Tim Kreatif Festival Lakey 2025, Miftahul Suadah menjelaskan Festival Lakey ini masuk dalam Calender of Event Provinsi NTB. Untuk itulah sehingga Pemkab Dompu dalam persiapannya benar-benar harus matang.
Disebut Acha Suad, sapaannya, tim suporting atau tim kreatif yang telah dibentuk terdiri dari 10 ASN. Tim ini berperan untuk meramu jenis kegiatan yang akan dilaksanakan dalam event ini serta persiapan pelaksanaannya.
"Termasuk hambatan, tantangan yang sekiranya akan terjadi dalam event insyaallah kita sudah persiapkan dengan matang," tandasnya.
Disebutnya momen ini akan menegaskan kembali eksistensi Lakey sebagai destinasi wisata dunia.
"Ini menjadi langkah baru Pemerintah Kabupaten Dompu untuk membuka kembali destinasi wisata Lakey ini," terangnya.
Disebutnya lomba surfing menjadi salah satu event utama dalam Festival Lakey ini. Karena melalui event ini ombak Lakey yang terkenal itu terus digaungkan sebagai destinasi yang akan mendunia.
Selain lomba surfing, ada 3 lainnya yang masuk kategori event utama, yaitu Tari Ou Balumba (Tarian Memanggil Ombak), Gelaran UMKM dengan.mengundang sekitar 200 pelaku UMKM, dan aksi zero waste untuk pembersihan masaal sampah di Lakey.
Staf Ahli Bupati Dompu ini berharap ke depan Festival Lakey bisa masuk dalam Karisma Event Nusantara (KEN).
"Syaratnya bisa masuk KEN kalau sudah dilaksanakan 2 kali," kata Suad. (emo).