Bupati Dompu Bambang Firdaus saat memberikan sambutan dalam acara Penganugerahan "IGI AWARD 2025 di Aula Pendopo Buoati Dompu, Sabtu malam.(29/11/2025)Dompu, koranlensapos.com - Aula Pendopo Bupati Dompu, Sabtu malam (29/11/2025) tampak ramai. Hal itu karena di lokasi tersebut berlangsung kegiatan "Malam Puncak Anugerah IGI Award 2025".
Acara bertema "Guru Hebat, Dompu Maju, NTB Makmur Mendunia, Indonesia Kuat" itu dibuka Bupati Bambang Firdaus.
Kegiatan yang digelar untuk
memperingati Hari Guru Nasional 2025 sekaligus HUT IGI ke-16 bertujuan untuk memberikan penghargaan kepada guru dan kepala
sekolah yang berdedikasi, menguatkan kompetensi literasi-numerasi, memberantas buta aksara Al-Qur’an, mendorong kreativitas guru, serta
memperkuat peran pendidik dalam memajukan pendidikan di Kabupaten Dompu.
Pada malam itu juga dilakukan puluncuran Cerpen berjudul "Cinta yang Tak Padam". Buku itu berisi 17 cerpen, buah karya para guru IGI Dompu.
Ketua IGI Kabupaten Dompu, Ida Faridah mengawali sambutannya dengan mengucapkan Selamat Hari Guru Nasional kepada seluruh guru di Kabupaten Dompu.
"Mari kita menundukkan kepala sejenak, mengirimkan doa terbaik untuk guru-guru kita yang telah mendahului, yang telah menorehkan jejak kebaikan dan ilmu dalam hidup kita. Semoga Allah menempatkan mereka di tempat terbaik. Aamiin," ucapnya.
Dikemukakan Ida Faridah, guru adalah profesi yang mulia. Guru adalah pahlawan cendekia, penjaga peradaban dunia. Dari tangan merekalah lahir para pemimpin, cendekiawan, dan tokoh-tokoh besar yang menggerakkan bangsa. "Karena itu, malam ini bukan sekadar acara seremonial. Ini adalah malam istimewa, malam silaturahmi, malam ketika kita menyatukan ikatan hati untuk menyusun langkah bersama membangun pendidikan Dompu yang lebih maju," ujarnya.
Dilanjutkan Ida, malam tersebut menjadi momen yang sangat bersejarah. Sebab mimpi mereka sebagai guru IGI akhirnya terwujud, yakni peluncuran Buku Antologi Cerpen Guru IGI Dompu.
"Buku ini tidak lahir dengan mudah. Kami berjalan dengan keterbatasan—fasilitas minim, dukungan pemerintah yang belum maksimal.
Namun keterbatasan itulah yang menjadi katalis, yang memaksa kami memaksimalkan potensi internal, menggunakan pena dan hati sebagai modal utama.
Hasilnya adalah karya yang jujur, bening, dan lahir dari ruang paling dalam hati para guru," jelasnya.
Dijelaskan Ketua IGI, mayoritas kontributor adalah guru-guru yang baru pertama kali menulis cerpen. Keberanian merekalah kekuatan sejati buku ini. Ketika seorang guru mengambil pena untuk menuliskan isi hatinya, lahirlah kejujuran yang menohok dan menyentuh.
"Terima kasih kepada dua sastrawan hebat yang membimbing kami, Emas dari Pantai Losari yang bersandar di Tambora Bapak Muhary Wahyu Nurba serta mutiara Donggo
Bapak La Ndolo Conary.
Terima kasih atas cahaya dan inspirasi yang diberikan kepada guru-guru Dompu," kata Ida Faridah.
Lebih lanjut dikatakannya,
Hari Guru adalah momentum refleksi. Ia mengajak sejenak menengok realitas generasi kita hari ini. Peredaran narkoba, kenakalan remaja, pernikahan dini, dan merosotnya literasi numerasi menjadi ancaman nyata yang merusak masa depan anak-anak bangsa.
"Inilah alasan mengapa malam ini, IGI Dompu juga meluncurkan Program Prioritas 2026 sebagai ikhtiar untuk menjawab persoalan yang kita hadapi bersama," bebernya.
Ketua IGI menyampaikan ucapan selamat kepada para pemenang Lomba Literasi Qur’an, Apresiasi GTK Transformatif, Lomba Melukis, Seniman Dompu berprestasi, serta para juara Turnamen Tenis Meja antar guru pse-Kabupaten Dompu.
"Semoga capaian ini menjadi penyemangat untuk terus berkarya," harapnya.
Ida juga berharap pemerintah memperhatikan program-program IGI DOMPU dan memberikan dukungan baik moril lebih-lebih materil sehingga terget program bisa tercapai
"Semoga apa yang kita mulai malam ini menjadi jejak perubahan bagi pendidikan Dompu. Karena ketika guru bergerak, semua bergerak;
ketika guru berubah, generasi ikut berubah, dan ketika guru bersatu, InsyaAllah Dompu akan maju," ucapnya optimis.
l
Bupati Bambang Firdaus dalam sambutannya menyampaikan kegiatan tersebut tidak hanya
merayakan keberhasilan dan
prestasi, tetapi juga merenungkan perjalanan panjang dunia pendidikan di Kabupaten Dompu.
Dilanjutkan Bupati, tema yang diusung, "Guru Hebat, Dompu Maju, NTB Makmur Mendunia, Indonesia Kuat," bukanlah sekadar rangkaian
kata-kata indah. Tema ini adalah visi, misi, dan komitmen
bersama, untuk mewujudkan
Kabupaten Dompu yang lebih baik, melalui pendidikan yang
berkualitas.
Guru yang hebat, bukanlah guru
yang hanya menguasai materi
pelajaran. Guru yang hebat adalah guru yang mampu menginspirasi, memotivasi, dan membimbing siswa-siswinya untuk meraih potensi
terbaiknya. "Guru yang hebat adalah guru yang kreatif, inovatif, dan adaptif terhadap perubahan zaman. Guru yang hebat adalah guru yang memiliki hati, yang peduli terhadap masa depan anak-anak bangsa,* ucap Bupati.
Bupati sangat mengapresiasi
peran IGI Kabupaten Dompu, sebagai organisasi profesi guru yang telah banyak berkontribusi dalam meningkatkan kualitas pendidikan melalui berbagai
program pelatihan, seminar, dan
workshop. IGI telah membantu
meningkatkan kompetensi dan
profesionalisme guru-guru di
Kabupaten Dompu.
"Malam anugerah ini adalah
bukti nyata dari komitmen IGI untuk memberikan apresiasi kepada para guru yang berprestasi. Saya
berharap, penghargaan ini dapat
menjadi motivasi bagi seluruh guru di Kabupaten Dompu, untuk terus meningkatkan kualitas diri dan memberikan yang terbaik bagi anakanak kita," pintanya.
Bupati menyampaikan selamat kepada semua guru, kepala sekolah, dan komunitas
sekolah yang menerima anugerah. Penghargaan ini menjadi motivasi untuk terus melahirkan karya dan
inovasi. Penerima apresiasi
diharapkan menjadi role model di sekolah dan komunitasnya.
Bupati kemudian mengajak semua organisasi profesi, sekolah, pemerintah daerah, dan masyarakat bekerja
bersama membangun pendidikan di Kabupaten Dompu. (emo).

Komentar