Guru Hebat, Indonesia Kuat -->

Kategori Berita

.

Guru Hebat, Indonesia Kuat

Koran lensa pos
Rabu, 26 November 2025

 

Wakil Bupati Dompu, Syirajuddin saat menjadi Inspektur Upacara pada Peringatan HGN 2025 di Lapangan Sera Ala Desa Ta'a Kecamatan Kempo, Selasa (25/11/2025)



Guru Hebat, Indonesia Kuat


Di seluruh penjuru Nusantara, Selasa pagi (25/11/2025) telah berlangsung secara serentak Upacara Hari Guru Nasional. Upacara ini sebagai bentuk penghormatan atas jasa dan pengabdian guru dalam mencerdaskan anak-anak bangsa. Sekalipun mereka disebut-sebut sebagai pahlawan tanpa tanda jasa.

HGN 2025 ini mengangkat tema "Guru Hebat, Indonesia Kuat".  Menunjukkan bahwa posisi guru bukan hanya penting dalam pembangunan bangsa, tetapi sentral. 

Pada momen Upacara HGN 2025 ini, seluruh Inspektur Upacara membacakan pidato tertulis Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia, Abdul Mu'ti. Tidak terkecuali pada Upacara HGN yang berlangsung di Lapangan Sera Ala Desa Ta"a Kecamatan Kempo Kabupaten Dompu. Wakil Bupati Syirajuddin membacakan amanat tertulis Mendikdasmen Abdul Mu'ti.

Pidato tersebut diawali ajakan bersyukur atas semua nikmat, rahmat, dan pertolongan Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa, yang menganugerahkan bangsa Indonesia sehat wal afiat.  Bangsa dan negara Indonesia tetap bersatu, kokoh, dan kuat. 

Selanjutnya disampaikan selama satu tahun di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming, Pemerintah telah melakukan langkah-langkah konkret untuk meningkatkan kualifikasi, kompetensi, dan kesejahteraan guru. Tahun 2025, Pemerintah memberikan beasiswa sebesar tiga juta rupiah per semester bagi guru yang belum berpendidkikan D.IV/S.1 untuk melanjutkan studi S1 melalui program Rekognisi Pembelajaran Lampau untuk 12.500 guru. Pemerintah memberikan berbagai pelatihan antara lain Pendidikan Profesi Guru, up grading guru Bimbingan Konseling, Bimbingan Konseling untuk guru-guru non Bimbingan Konseling, Pembelajaran Mendalam (Deep Learning), Koding dan Kecerdasan Artifisial, Kepemimpinan Sekolah, serta peningkatan kompetensi lainnya. 

Untuk meningkatkan kesejahteraan guru, Pemerintah memberikan tunjangan sertifikasi sebesar dua juta rupiah perbulan untuk guru non Aparatur Sipil Negara (ASN) dan satu kali gaji pokok untuk guru-guru ASN. Bagi guru honorer diberikan insentif sebesar 300.000 rupiah per bulan. Semua tunjangan dan insentif ditransfer langsung ke rekening guru. 

Pemerintah menyadari berbagai insentif dan tunjangan untuk guru belum sebagaimana yang diharapkan. Tetapi Pemerintah berkomitmen untuk berbuat yang lebih baik. Tahun 2026, kesempatan melanjutkan studi dengan beasiswa dibuka untuk 150.000 guru. Tunjangan guru honorer dinaikkan dari 300.000 rupiah menjadi 400.000 rupiah. Tugas administratif guru dikurangi, kewajiban mengajar tidak mutlak 24 jam, ada satu hari belajar guru dalam sepekan. Kebijakan tersebut dimaksudkan agar guru dapat lebih fokus melaksanakan tugas utama sebagai pendidik profesional, melaksanakan tugas pembelajaran, membimbing, dan meningkatkan kualitas diri. 

Di era digital dan dunia global, tugas guru kian berat. Guru dihadapkan pada tantangan kehidupan yang semakin hedonis dan materialistis dimana kebahagiaan dan penghargaan atas manusia dihargai sebatas kepemilikan dan kesenangan material. Guru juga dihadapkan pada tantangan sosial, budaya, moral, politik, tuntutan masyarakat yang kian tinggi, dan apresiasi yang rendah. Ada sebagian guru yang mengalami tekanan material, sosial, mental, dan berhadapan dengan aparatur penegak hukum. Kondisi demikian harus diakhiri. Guru harus tampil lebih percaya diri dan berwibawa di hadapan para murid. Untuk melindungi para guru, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah telah menandatangani nota kesepahaman dengan Kepala Kepolisian Republik Indonesia. Isi kesepahaman antara lain penyelesaian damai (restorative justice) bagi guru yang bermasalah dengan murid, orang tua, tembaga swadaya masyarakat (LSM) dalam hal hal yang berkaitan dengan tugas mendidik. 

Guru adalah agen pembelajaran dan peradaban. Guru mengemban tugas profetik mencerdaskan, membangun nalar kritis, hati yang jernih, dan akhlak mulia. Kehadiran guru sebagai agen peradaban semakin diperlukan di tengah kompleksitas permasalahan murid seperti masalah akademik, sosial, moral, spiritual, ketergantungan gawai, judi online, kesulitan ekonomi, keharmonisan keluarga, dan sebagainya. Kehadiran guru kian diperlukan oleh murid di dalam 
dan di luar kelas sebagai figur inspiratif, teladan, digugu dan ditiru, orang tua, mentor, motivator, dan sahabat dalam suka dan duka. 

"Untuk tugas mulia itu, idealnya guru memiliki stamina intelektual, sosial, moral yang prima, teguh, dan tegar di tengah berbagai tantangan dan permasalahan," ucap Wabup Syirajuddin membacakan amanat Mendikdasmen.


Wabup kemudian mengajak para guru untuk meluruskan niat, memperkuat motivasi, dan meneguhkan jati diri. Diimbau pula kepada masyarakat, orang tua, dan semua pihak agar menghargai jerih payah para guru. Jangan hanya menilai kinerja dan menghakimi mereka dari angka-angka. "Sejatinya, tanggung jawab pendidikan yang pertama dan utama adalah orang tua dan keluarga. Berilah kesempatan para guru membantu mendidik anak-anak dengan cara terbaik, perbaiki komunikasi, kerja sama, dan saling menghargai," pesannya.


Mengakhiri sambutan, Wabup  mengingatkan lima nasihat Presiden Prabowo Subianto untuk para murid. 
(1) Belajarlah yang Baik; 
(2) Cintai Ayah dan Ibu;
(3) Hormati Guru;
(4) Rukun Sama Teman; dan
(5) Cintai Tanah Air dan Bangsa!. 

"Muliakanlah dirimu dengan memuliakan gurumu. Ridha dan doa gurumu menentukan masa depanmu," ajaknya seraya berterima kasih bapak dan ibu guru atas semua dharma bhakti yang tak ternilai dengan materi. "Teruslah mengabdi untuk negeri. Di tanganmu kualitas sumber daya manusia, masa depan bangsa dan negara. Selamat Hari Guru 2025. Guru hebat, Indonesia kuat," ucapnya. 


Sementara itu, Ketua PGRI Kabupaten Dompu, Mukmin menyampaikan rasa haru dan bangga atas kesuksesan penyelenggaraan rangkaian kegiatan HGN 2025 sekaligus HUT PGRI ke-80. 
Dikatakannya para guru merasa sangat berbahagia di momen berharga tersebut. Para guru juga menitipkan harapan dan dukungan untuk PGRI agar terus solid dan menjadi wadah perjuangan aspirasi guru. Mukmin menjelaskan guru adalah pahlawan hebat tanpa tanda jasa. Pengabdian tulus dari guru mewujudkan banyak mimpi bagi anak-anak negeri. Hal ini selaras dengan tema HGN 2025 ini, "Guru Hebat, Indonesia Kuat".

Mukmin berterima kasih kepada Pemda Dompu atas segala dukungan yang diberikan sehingga seluruh rangkaian kegiatan berlangsung dengan sukses dan lancar.

"Apresiasi dan penghargaan juga kepada segenap pengurus PGRI Kabupaten, PC PGRI se Kabupaten Dompu atas kerjasama, kekompakan, dukungan baik moril maupun materil, khususnya PC PGRI Kempo beserta jajaran yang sudah menjadi tuan rumah pelaksanaan Upacara dengan maksimal.
"Selamat HUT PGRI ke-80 dan Hari Guru Nasional Tahun 2025, semoga PGRI selalu menjadi mitra strategis pemerintah dalam memajukan dunia pendidikan," ujarnya.


Ketua Ikatan Guru Indonesia (IGI) Kabupaten Dompu, Ida Faridah dalam sebuah tulisannya mengungkapkan 
Hari Guru adalah momen istimewa. Menjadi ruang hening untuk menoleh sejenak, merefleksikan perjalanan panjang sebagai pendidik. 

Dikemukakan Ida, PR bagi guru tidak sedikit. Guru sedang mendampingi generasi Z, anak-anak yang tumbuh dengan kecepatan teknologi, tantangan sosial, emosional, dan moral yang tidak sederhana. "Kita menghadapi perubahan zaman yang kadang begitu cepat hingga membuat kita harus terus menyesuaikan langkah. Ada isu kenakalan remaja, perilaku bullying, dinamika digital, dan berbagai tantangan lain yang membutuhkan empati, ketegasan, dan kebijaksanaan kita bersama," ungkapnya.

Ida mengajak untuk menjadikan peringatan Hari Guru sebagai titik awal untuk mencipta kegiatan bermanfaat, yang mencerminkan kepedulian terhadap profesi ini. Kegiatan yang menguatkan kompetensi, memperkuat karakter, dan memperkaya hati agar mampu terus mendampingi anak-anak dengan penuh cinta dan keteladanan.

"Selamat Hari Guru. Semoga hati kita selalu lapang, langkah kita selalu kuat, dan niat kita selalu lurus dalam mendidik generasi penerus bangsa. Terima kasih telah bertahan, berjuang, dan terus menyalakan cahaya di setiap ruang belajar," pungkasnya. (emo).