Tembakau, Jadi Primadona bagi Petani Dompu di Musim Kemarau -->

Kategori Berita

.

Tembakau, Jadi Primadona bagi Petani Dompu di Musim Kemarau

Koran lensa pos
Senin, 13 Oktober 2025

 

Kepala Bidang Tanaman Perkebunan Distanbun Dompu, Abdul Khair




Dompu, koranlensapos.com - Beberapa tahun belakangan ini, lahan-lahan pertanian dan perkebunan di Kabupaten Dompu di musim kemarau tidak lagi terlihat kosong. Para petani memanfaatkan lahan mereka untuk berbudi daya tanaman produktif.

Di sejumlah wilayah dimanfaatkan untuk berbudi daya tanaman bawang merah. Biasanya dilakukan para petani berpengalaman dari daerah tetangga, yakni Kabupaten Bima dengan sistem sewa. 
Selain itu, sebagian petani di Dompu memanfaatkan lahan mereka untuk menanam tembakau. Tanaman bernama latin Nicotiana tabacum ini mulai dilirik para petani di daerah bermoto Nggahi Rawi Pahu itu. Tanaman yang berasal dari benua Amerika untuk kebutuhan produksi cerutu ini kini menjadi primadona bagi sebagian petani di Kabupaten Dompu. Hama pengganggunya sedikit, untung yang diraup bisa berlipat-lipat ketimbang komoditas lainnya.

Kepala Bidang Tanaman Perkebunan pada Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Dompu, Abdul Khair mengungkapkan dari tahun ke tahun, areal penanaman tembakau terus mengalami peningkatan.


"Budi daya tembakau di Kabupaten Dompu saat ini lebih dari 2 ribu hektare yang tersebar di seluruh kecamatan. Kecuali Kecamatan Dompu yang tidak ada," ungkapnya kepada koranlensapos.com usai mengikuti Upacara HUT ke 80 TNI di Makodim 1614/Dompu pada 5 Oktober 2025 lalu.

Disebutnya pembudi daya tembakau terbanyak di Kecamatan Manggelewa. terbesar di Desa Lanci Jaya. Banyak juga di Desa Adu Kecamatan Hu'u dan di Desa Woko Kecamatan Pajo. 

Di Kecamatan Woja pembudi daya tembakau ada di Desa Riwo, Bara dan Simpasai. Adapun di Kecamatan Kilo banyak di Desa Taropo. Sedangkan di Kecamatan Kempo ada di Desa Dorokobo.

"Di Pekat banyak lagi, peringkat kedua dari Manggelewa," sebutnya.

Abdul Khair melihat antusiasme petani cukup tinggi di musim kemarau. Hal ini ditandai dengan kian bertambah luasnya areal penanaman tembakau di berbagai wilayah di Kabupaten Dompu. Hal itu membuktikan bahwa petani meraup untung dari penanaman tembakau di musim kemarau.

Menurut Kabid Abdul Khair, daripada tanah dibiarkan kosong lebih baik dimanfaatkan untuk berbudi daya tembakau.

"Silakan mau mandiri atau mau bermitra dengan PT. Sadhana Arifnusa," ujarnya.


Abdul Khair mengungkapkan sebagian besar pembudi daya tembakau bermitra dengan PT. Sadana Arifnusa. Perusahaan ini menyediakan bibit dan pupuk untuk kebutuhan berbudi daya tembakau. Hasil produksi dari petani mitra ini langsung dibeli oleh anak perusahaan PT. Sampoerna Tbk itu.

"Tapi ada juga yang non mitra, petani mandiri. Ada pengusaha yang datang membeli atau dijual ke pasar-pasar rakyat," ungkapnya.

Berkat pengalaman bertahun-tahun, sebagian besar petani sudah memahami teknik dan perlakuan agar tembakau yang dihasilkan berkualitas. Grading tembakau bervariasi mulai dari terginggi S1, S2, S3 sampai P1, P2, dan terendah P3. Letak dan warna daun juga memengaruhi grade dari tembakau yang dihasilkan. (emo).