
Dompu, koranlensapos.com - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kabupaten Dompu sukses menggelar bedah buku karya Faisal Mawa'ataho berjudul "Sejarah Kerajaan Dompu di Masa Pemerintahan Sultan Abdurrahman Manuru Kempo". Kegiatan itu berlangsung di ruang perpustakaan dinas tersebut pada Jumat sore (8/8/2025).
Acara bedah buku yang diterbitkan Klik Media Lumajang itu rencananya hendak dihadiri langsung oleh Bupati Dompu, Bambang Firdaus. Namun karena saat bersamaan ada agenda lain yang juga tidak kalah pentingnya sehingga Bupati mewakilkan kepada Asisten Pemerintahan dan Kesra, H. Khaerul Insyan.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kabupaten Dompu, Wahidin bersama para Kabid dan krunya mengikuti pula acara bedah buku ini sampai selesai.
Acara yang dipandu duo moderator berpengalaman yakni Kmas Ardani Amalsyah dan Syahudin Abi ini menghadirkan 2 srikandi yang menjadi pembedah. Keduanya yakni Ir. Hj. Nurhaidah dan Rukyatil Hilaliyah, SS.
Penulis buku Sultan Abdurrahman Manuru Kempo, Ustaz Faisal (Uma Seo) dengan mengenakan baju koko putih dan kopiah hitam hadir pada acara tersebut untuk memberikan tanggapan dan paparan mengenai cover, isi buku, maupun sistematika dan metodologi penulisan.
Acara bedah buku ini menghadirkan 50 peserta dengan aneka latar belakang dan profesi. Ada akademisi, guru, penulis, jurnalis, mahasiswa, pemerhati sosial maupun pegiat sejarah dan budaya.
Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kabupaten Dompu, Wahidin menyampaikan bedah buku perdana ini salah satu program unggulan di kantor yang dipimpinnya itu.
"Acara bedah buku ini dilaksanakan dalam rangka meningkatkan minat baca dan literasi masyarakat serta melestarikan sejarah dan budaya lokal Kabupaten Dompu," jelas Kadis.
Melalui bedah buku karya Faisal (Uma Seo) itu juga untuk memperkenalkan dan menggali sejarah Kerajaan Dompu di bawah pemerintahan Sultan Abdurrahman Manuru Kempo.
"Bedah buku Sultan Abdurrahman Manuru Kempo ini juga bertujuan membangun kesadaran tentang pentingnya sejarah dan budaya lokal sebagai bagian dari identitas daerah," urainya.
Forum ini, lanjutnya, menjadi wadah diskusi dan interaksi antara penulis, pembaca dan peserta mengenai isi buku dan relevansinya dengan kondisi saat ini. Bedah buku juga dimaksudkan mendorong masyarakat khususnya generasi muda untuk lebih mengenal dan menghargai sejarah serta nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya. Selain itu untuk memperkuat peran perpustakaan sebagai pusat informasi, edukasi dan kebudayaan di Kabupaten Dompu.
Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Dompu, H. Khaerul Insyan dalam sambutannya atas nama Pemda Dompu memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada tokoh muda Faisal Uma Seo yang telah menulis buku sejarah Sultan Abdurrahman Manuru Kempo.
Dikemukakan Dae Mpera, sapaan familiar birokrat senior tersebut bahwa buku bukan hanya rangkaian kata. Buku bukan hanya data sejarah. Buku adalah jendela kehidupan. Melalui buku, pembaca diajak untuk melihat dan mengenal sejarah pendahulu di masa lampau. Melalui buku sejarah, pembaca dapat mengetahui dan mewarisi nilai-nilai keteladanan dari tokoh yang dikisahkan.
Dikatakannya Sultan Abdurrahman Manuru Kempo adalah salah satu tokoh sejarah Dompu, kendati kurang dikenal oleh masyarakat di bumi Nggahi Rawi Pahu ini. Melalui buku karya Ustaz Faisal ini, pembaca dapat mengenal lebih jauh tentang sosok Sultan Abdurrahman Manuru Kempo.
"Dari buku ini kita bisa mengetahui sosok Sultan Abdurrahman Manuru Kempo baik dari sisi keteladanan, gaya maupun leadershipnya," jelasnya. (emo/bersambung).