Ory Muhdar : Jujur, Modal Utama Pebisnis

Kategori Berita

.

Ory Muhdar : Jujur, Modal Utama Pebisnis

Koran lensa pos
Rabu, 18 Oktober 2017

Dompu NTB, koranlensapos.com *** Modal utama bagi seorang adalah jujur. Menyampaikan apa adanya tentang kualitas produk, jenis dan bobotnya. Hal itu dikemukakan oleh Muhdar, M. Pd saat menjadi pembicara dalam acara Panggung Inspirasi Bisnis yang digelar di Gedung Pemuda Dompu, Ahad (15/10) lalu. "Modal utama seorang pebisnis adalah jujur. Kalau Kw jangan bilang Ori. Karena kalau kita berbohong, yang kita makan menjadi tidak berkah," ungkap pemilik perusahaan Kopi Tambora "Ory Cofee" di hadapan seratusan peserta Entrepreuner Talkshow yang dipandu oleh host Aldo Al-Hazz Kaffa dari Bening Bestari itu.

Terkait kejujuran ini,  kandidat Doktor yang merupakan dosen STKIP YAPIS Dompu ini, menerangkan di dalam mengemas produk, kualitas harus diutamakan meskipun dengan harga yang relatif lebih mahal. Dicontohkan kemasan Ory Cofee yang dipasarkannya sejak 2 tahun lalu merupakan kopi tambora asli tanpa campuran. "Harganya sedikit lebih mahal dibandingkan yang instan. Harga sebanding dengan rasa," tuturnya. Lebih lanjut, tokoh muda yang biasa disapa Ory Muhdar ini menceritakan awal mula menggeluti usaha kopi tambora ini.  "Saya tinggal di Makassar selama 12 tahun. Di Makassar sangat mudah mendapatkan kopi asli. Setelah kembali di Dompu saya kesulitan mendapatkan kopi asli. Saya jadi khawatir Dompu akan dikuasai kopi instant. Padahal kita punya kopi tambora termasuk kopi terbaik tetapi tertinggal di kancah pertarungan kopi nasional," tuturnya mengisahkan riwayatnya dalam merintis usaha kopi tambora itu.

Selanjutnya dalam memberikan inspirasi bisnis, Ory menekankan kepada generasi muda Dompu agar berusaha untuk menangkap peluang yang ada dengan memperhatikan potensi sumberdaya dan kearifan lokal yang tersedia. "Bagi saya menunggu peluang itu buang-buang waktu. Tetapi menciptakan peluang itu lebih baik," ujarnya sembari mengingatkan kepada para generasi muda untuk mengukir kehidupan dengan catatan sejarah yang monumental, setidaknya bagi diri sendiri dan keluarga. "Sesuatu yang monumental itu ada unsur wownya tetapi bukan dari hal yang luar biasa tetapi diangkat dari hal-hal yang biasa yang akhirnya menjadi luar biasa," pungkasnya memberi semangat.(Amin Dompu)