Koranlensapos.com - Kepala Staf Kodim 1614/Dompu, Mayor Inf. I Wayan Sulendra, S.H., M.H bersama Pasi Intel Kapten Inf. Adisan menghadiri Upacara Peringatan Hari Pahlawan ke-79 di Lapangan Beringin Pemda Dompu, Ahad (10/11/2024).
Pjs Bupati Dompu, Baiq Nelly Yuniarti bertindak sebagai Inspektur Upacara. Komandan Upacara IPTU Rusnadin (Kasubag Strajemen Polres Dompu). Sedangkan Perwira Upacara AKP Sudirman (Kasubag Dal Ops Polres Dompu). Pembaca Doa Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Dompu, H. Syamsul Ilyas. Pembaca Teks Pembukaan UUD 1945, Ketua DPRD Dompu, H. Andi Bachtiar. Pembaca Pesan-Pesan Pahlawan Nasional yakni Muhammad Sultan dan Putri Indah Auliya. Keduanya siswa dan siswi SMAN 2 Dompu.
Upacara Peringatan Hari Pahlawan ke-79 ini dihadiri pula Sekda Dompu Gatot Gunawan PP, Ketua DPRD Sementara Andi Bachtiar, Wakapolres Kompol Jamaluddin, para Pimpinan OPD dan Kabag Lingkup Pemda Dompu, Ketua Umum MUI Dompu, H. Mokh. Nasuhi, Pengurus LVRI Cabang Dompu, Pengurus Pemuda Panca Marga dan para tamu undangan lainnya.
Sedangkan pasukan upacara dari Kodim 1614/Dompu, Polres Dompu, Brimob, Dishub, Komcad, ASN, pelajar dan Pramuka.
Pjs Bupati Dompu selaku Irup dalam amanatnya membacakan sambutan tertulis Menteri Sosial RI, Saifullah Yusuf.
Mengawali sambutan itu, Irup mengajak untuk bersyukur karena di bumi Nusantara ini banyak dilahirkan sosok para pahlawan, para mujahid pemberani dengan segala pengorbanannya berhasil membentuk NKRI.
"Mereka adalah para patriot bangsa yang telah mengorbankan jiwa dan raganya untuk mencapai Indonesia merdeka, dan kini mewariskannya kepada kita semua untuk diteruskan demi mencapai cita-cita indonesia yang sejahtera, adil dan makmur," ucap Irup membacakan amanat Mensos.
Dikatakannya tema peringatan Hari Pahlawan tahun 2024 adalah "Teladani Pahlawanmu, Cintai Negerimu". Tema ini mengandung makna yang dalam. "Teladani Pahlawanmu", berarti bahwa semua olah pikiran dan perbuatan harus senantiasa diilhami oleh semangat kepahlawanan. Adapun "Cintai Negerimu" mengandung makna bahwa
apapun bentuk pengabdian kita harus memberikan sumbangsih yang berarti bagi kemajuan bangsa indonesia.
"Terlebih, dalam situasi global yang sukar diprediksi ini, maka mencintai negeri adalah juga dengan memperkuat jalinan kesetiakawanan sosial, memperkuat persatuan dan solidaritas sosial, menghidupkan kembali nilai sosial persaudaraan sesama anak bangsa," pesannya.
Ditekankan pula bahwa
proses perjuangan membangun bangsa senantiasa berbeda bentuknya dari tahun ke tahun. Hal ini terkait dengan perubahan lingkungan strategis bangsa Indonesia. pada setiap masa akan berbeda tantangannya, peluangnya, kekuatannya, dan keterbatasannya.
"Ketika dahulu implementasi kepahlawanan adalah dengan semangat mendobrak, menjebol dan meruntuhkan bangunan struktur kolonialisme penjajah, maka saat ini implementasinya adalah meruntuhkan kultur dan struktur kemiskinan dan kebodohan yang menjadi akar masalah sosial di indonesia," ucapnya.
Oleh karenanya, lanjutnya semangat kepahlawanan harus menjalar pada semangat membangun, menciptakan kemakmuran masyarakat, mewujudkan perlindungan sosial sepanjang hayat, mewujudkan kesejahteraan sosial yang inklusif untuk rakyat di manapun berada. Kemajuan sebuah bangsa bukan saja
diukur dari kemampuannya mengejar pertumbuhan ekonomi, namun kemajuan sebuah bangsa juga diukur dari kemampuannya mengelola permasalahan sosial.
Terkait perkembangan zaman, apakah pahlawan hanya milik masa lalu? Apakah dimungkinkan muncul pahlawan saat ini, mengingat koridor perjuangan fisik untuk mendirikan negara telah selesai dengan terbentuknya NKRI? tentunya pertanyaan itu sangat sempit jika dikaitkan bahwa ladang perjuangan hanya pada saat pembentukan negara.
"Tantangannya ke depan bahwa kita sepakat NKRI adalah untuk masa depan, rumah kita bersama sampai akhir hayat. Tentunya, ini membuka kesempatan bagi seluruh bangsa indonesia untuk berbuat yang terbaik dalam koridor menjadikan NKRI sebagai bangsa yang bermartabat dalam pergaulan global. Siapapun berkesempatan untuk berjuang mempertahankan NKRI dan membangun kemajuan NKRI," paparnya.
Meski tugas para pahlawan terdahulu telah selesai dan berhasil mewujudkan NKRI, lanjutnya, maka berikutnya kita berharap muncul sosok pahlawan yang memberikan pencerahan, memberikan harapan dan melakukan tindakan terhormat membawa bangsa Indonesia mencapai kemajuan di berbagai bidang kehidupan.
"Itu semua dapat dilakukan oleh
siapapun. Oleh karenanya, kita berharap Peringatan Hari Pahlawan dari tahun ke tahun tidak sekadar ulang tahun mengulang-ulang apa yang rutin kita lakukan, kita berharap pada setiap momen Peringatan Hari Pahlawan muncul semangat baru, muncul sosok warga negara Indonesia yang berhasil mengeluarkan inovasi baru untuk mengimplementasikan nilai kepahlawanan sesuai dengan tantangannya saat ini," urainya.
Mengakhiri amanatnya, Irup berpesan jangan pernah lelah untuk berbuat yang terbaik meneladani dan mewarisi nilai-nilai kepahlawanan.
"Mari kita implementasikan sifat-sifat kepahlawanan dan kesetiakawanan sosial di tengah masyarakat mulai dari diri kita, mulai dari hal yang paling kecil yang dapat dilakukan di sekitar kita untuk kemashlahatan masyarakat. Semoga kita semua mampu meneladani dan menanamkan nilai-nilai kepahlawanan serta mewariskannya kepada generasi yang akan datang," pungkasnya. (emo).