Plt Kades Bara Beri Klarifikasi Terkait Pengelolaan Dana Desa

Kategori Berita

.

Plt Kades Bara Beri Klarifikasi Terkait Pengelolaan Dana Desa

Koran lensa pos
Jumat, 14 Juni 2019
Suherman, Plt. Kades Bara Sedang Mengukur Kegiatan Fisik SPAL di Dusun Kabuntu Desa Bara Dompu

Dompu, Lensa Pos NTB - Pelaksana Tugas Kepala Desa Bara Kecamatan Woja Kabupaten Dompu NTB, Suherman dituding tidak transparan dalam pengelolaan Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD) tahun 2019 ini.
Tudingan itu disampaikan oleh sejumlah warga desa tersebut saat berorasi di Kantor Desa Bara pada Kamis (13/6). Dalam tuntutannya mereka mendesak Plt. Kades Bara tersebut untuk memberikan klarifikasi terkait pengelolaan DD dan ADD.
Suherman yang dikonfirmasi media ini  via ponselnya perihal tudingan tersebut membantah jika dirinya dinilai tidak transparan dalam penggunaan anggaran. 
"Tidak transparan bagaimana maksudnya ? Semua kegiatan fisik ada papan informasinya yang bisa dibaca oleh semua orang. Di situ sudah jelas semuanya," sanggahnya.
Ia menyebut papan informasi terpasang di 6 titik sesuai dengan lokasi pengerjaan fisik pada tahap I DD dan ADD 2019 ini. Antara lain di Dusun Sipon, Dusun Fo'o Mpongi, Dusun Rade dan Kabuntu.
Lebih lanjut Suherman mengaku selalu memantau dan mengawasi pelaksanaan pembangunan fisik berupa SPAL, drainase, rabat gang yang ada di desa tersebut untuk menghindari terjadinya pengerjaan yang tidak sesuai prosedur yang semestinya.

"Kalau ada yang tidak sesuai saya suruh bongkar dan bikin ulang," tegasnya.
Bahkan volume kegiatan fisik bisa melebihi dari yang direncanakan setelah mendapat usulan dari masyarakat dan dipandang perlu untuk melebihinya.
Ia mencontohkan rabat gang di Dusun Sipon yang semestinya sepanjang 95 m menjadi 97 m. Sedangkan lebar tikungan 2,30 m ditambah menjadi 2,60 m.
Demikian pula pada pembangunan Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) dipandang perlu untuk penambahan pipa saluran air yang menuju tempat pembuangan di sungai.
"Alhamdulillah masyarakat justru merasa puas dengan kegiatan fisik yang kami lakukan dan bisa ditanyakan langsung pada masyarakat," ucapnya.
Selain itu, ia mengemukakan semua tukang bangunan yang digunakan adalah tukang setemoat dan bukan dari daerah atau desa lain.
"Kalau pengerjaan di Kabuntu kami perkerjakan tukang dan buruhnya juga orang Kabuntu. Kecuali kalau tukang setempat tidak sempat maka dicarikan tukang dari dusun lain," pungkasnya. (AMIN)