Usai Wawancara, Bodyguard Hotel Furaya Ngamuk

Kategori Berita

.

Usai Wawancara, Bodyguard Hotel Furaya Ngamuk

Koran lensa pos
Rabu, 05 Desember 2018
Sunarko - Pihak Hotel Furaya

Pekanbaru Riau, Lensa Post NTB – Usai wawancara dengan Duty Manager Hotel, Bodyguard hotel Furaya berinisial SH, ngamuk serang wartawan dan adu jotos nyaris terjadi, Rabu (5/12). Sikap arogan yang dilakukan salah satu pemilik media online di Riau berinisial SH ini, berawal dari wawancara yang dilakukan beberapa wartawan yang bergabung di Media Online Indonesia (MOI) terhadap pelayan Hotel Furaya yang tidak professional pada  saat penyelenggaraaan pelantikan DPW MOI Riau, minggu lalu.

Dimana menurut ketua DPW MOI Riau, Anotona Nazara didepan  Manager Hotel Furaya, Edik yang didampingi  Sunarko sang pengacara,  apa yang dilakukan pihak hotel pada saat itu sangat merugikan dan mempermalukan kita, karena awalnya telah disepakati jadwal acara dimulai jam 10.00 WIB  pagi hari hingga selesai sesuai undangan, sementara kejadiannya tidak seperti yang sudah disepakati, dimana 55 menit kemudian (10.55.WIB) baru dipasang spanduk. Dampak dari keterlambatan pemasangan spanduk tersebut, tamu undangan memilih pulang, jelasnya.
 
Sementara pihak marketing Hotel Furaya membenarkan adanya keterlambatan tersebut, hal itu disebabkan oleh salah komunikasi antara marketing Nadia dengan pihak percetakan, kita dari pihak hotel sudah memberi sanksi kepada Nadia sebagai marketing. Sebagai ucapan permohonan maaf dari pihak hotel atas kejadian itu pihak hotel memberi dispensasi sejuta rupiah, kata Sunarto.
Namun apa yang disampaikan Sunarto ditolak pihak DPW MOI Riau, dan kami tetap membayar sesuai dengan kesepakatan kami, dan untuk selanjutnya kami konfirmasi atas temuan wartawan yang sudah disampaikan, segera dijawab , jelas Nazara.

Ironisnya, usai wawancara keluar dari ruangan VIP restoran, tiba-tiba SH yang disinyalir Bodyguard yang disediakan hotel Furaya, ngamuk dan menyerang wartawan seraya berkata , “ Untuk apa kalian kemari”   Sontak pernyataan bodyguard Furaya yang bertubuh kekar itu,  menambah suasana semakin panas. Adu jotos sesama wartawan nyaris terjadi. Sikap arogan SH, jadi tontonan tamu-tamu hotel Furaya. Menurut sumber Bidikonline, salah seorang wartawan senior di Pekanbaru yang tidak mau disebut jati dirinya, sangat menyesali sikap yang dilakukan oknum SH yang konon khabarnya pemilik media online di Pekanbaru ini. Seharusnya kalau kita betul-betul wartawan dan ada kepentingan di hotel tersebut, diam saja,  jangan mau dijadikan tumbal. Kita harus menjaga profesionalisme wartawan. Melihat sikapnya seperti itu,  kita ragu apakah beliau (SH-red) betul-betul wartawan yang tahu kode etik Jurnalistik,  fungsi dan tugas wartawan atau hanya wartawan karbitan jelas sumber.  (MOI-01)