Koranlensapos.com - Dalam upaya mencegah terjadinya kerusakan ekosistem laut, Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Dompu melakukan kegiatan pembersihan pantai, Sabtu (18/11/2024).
Lokasi yang disasar adalah Pantai Hodo di Desa Sori Tatanga Kecamatan Pekat.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Dompu, Amiruddin menyebut kegiatan bersih pantai ini merupakan rangkaian dari kegiatan mengunjungi destinasi wisata Teluk Saleh, tempat spesies langka hiu paus berada.
"Rangkaian kegiatan ini dalam rangka Memperingati Bulan Cinta Laut (BCL) tahun 2024," kata Amir.
Mengapa harus mencintai laut?
Dikutip dari LautSehat.ID, bahwa Indonesia merupakan negara maritim, dimana lautan lebih luas daripada daratannya. Laut Indonesia memiliki sumber daya perikanan yang sangat kaya. Gugusan pulaunya memiliki keunggulan khusus yang membuat Indonesia menjadi salah satu negara dengan garis pantai terpanjang di dunia.
Segala kelebihan tersebut menjadikan perairan Indonesia memiliki keanekaragaman hayati tertinggi di dunia. Ekosistem dan pesisir laut menjadi salah satu sumber kekuatan dan kekayaan Indonesia .
Mengutip Indonesiabaik.id dalam artikel berjudul "Sampah Plastik Laut, Mengancam dan Berbahaya" menjelaska. bahaya serta ancaman lain sampah itu butuh waktu ratusan tahun sebelum terurai sempurna. Dalam prosesnya sampah hancur menjadi partikel-partikel kecil, menyebar di seantero perairan dan tanpa sadar dikonsumsi oleh hewan-hewan di lautan. Sampah-sampah itu terus membunuh makhluk hidup di lautan.
Berdasarkan penelitian yang diterbitkan Sekretariat Konvensi tentang Keanekaragaman Hayati (United Nations Convention On Biological Diversity) pada 2016, sampah di lautan telah membahayakan lebih dari 800 spesies.
Dari 800 spesies itu, 40% nya adalah mamalia laut dan 44% lainnya adalah spesies burung laut. Data itu kemudian diperbarui pada Konferensi Laut PBB di New York pada 2017 lalu. Konferensi menyebut limbah plastik di lautan telah membunuh 1 juta burung laut, 100 ribu mamalia laut, kura-kura laut, dan ikan-ikan dalam jumlah besar, tiap tahun.
Fakta sampah plastik di laut berikutnya adalah, partikel-partikel sampah plastik (mikro plastik) tidak hanya memberikan dampak buruk bagi biota laut saja. Dalam jangka panjang, manusia juga akan terkena dampaknya. Hal itu terjadi karena manusia mengonsumsi ikan dan produk-produk dari laut. Ikan/hewan laut yang sudah menelan mikro plastik akan menyerap racunnya. Racun ini lalu berpindah ke manusia yang memakannya. (emo).