Implementasi Konsep Madrasatul Ula dalam Pendidikan Agama

Kategori Berita

.

Implementasi Konsep Madrasatul Ula dalam Pendidikan Agama

Koran lensa pos
Senin, 06 Desember 2021

 Oleh : Ratna Kartika Destiyani*




Al-Ummu madrasatul ula, iza adadtaha adadta syaban thayyibal araq”.
Artinya: Ibu adalah madrasah (sekolah) pertama bagi anaknya. Jika engkau persiapkan ia dengan baik, maka sama halnya engkau persiapkan bangsa yang baik pokok pangkalnya. 

“Surga berada di bawah telapak kaki ibu,” sudah cukup bagi kita untuk meyakini bahwa Islam sangat menghargai seorang ibu. Surga sebagai balasan bagi orang orang yang beriman dan beramal shaleh hanya dapat ditebus salah satunya dengan cara menghormati, menghargai, menaati dan memperlakukan seorang ibu dengan baik. Kerelaan seorang ibu menjadi kunci yang menentukan posisi seorang anak, apakah akan menjadi penghuni surga ataukah neraka.  Ibu rumah bagi anak sebelum anak itu dilahirkan. Perjuangan seorang ibu untuk anaknya tidak mudah, bahkan nyawanya menjadi taruhannya. Ia mengandung selama 9 bulan kemudian merawat, menyusui, merawat serta mengasuh anaknya dengan penuh cinta dan kasih sayang. 

Di dalam konteks pendidikan agama, kewajiban mendidik anak mutlak dilaksanakan oleh orang tua yang harus dilakukan dengan atau tanpa pengetahuan dalam hal mendidik. Agama Islam memberikan peran yang sangat besar kepada seorang ibu sebagai pendidik. 

Ibu disebut madrasatul ula berarti sebagai sekolah utama dan pertama bagi seorang anak. Orang pertama menemani hidup seorang anak, seorang ibu memberikan pengajaran dan pembangun pondasi diri anak. Ibu menjadi guru pertama bagi anaknya, ia juga mengajarkan budi pekerti dari sejak dini, saat seorang anak ada dalam bimbingannya sedari kecil. Oleh karena itu jasa ibu sangatlah besar. 

Implementasi pendidikan agama kepada anak harus diberikan sejak dini, karena pendidikan agama merupakan pendidikan dasar untuk membentuk kepribadian anak. Adapun pendidikan yang harus diajarkan pada anak adalah mengajarkan mengaji,  aqidah, ibadah dan akhlak. 



Adapun yang bisa dilakukan seorang ibu untuk menjadi pendidik yang baik bagi anak dan mengemban tugas yang mulia ini yaitu:
Berusaha Memperbaiki Diri

Faktor ini sangat penting, karena bagaimana bisa seorang ibu mendidik anak dengan baik sedangkan dirinya sendiri tidak memiliki kebaikan dalam dirinya.  Maka kebaikan dan ketakwaan seorang pendidik sangat menetukan keberhasilan dalam mengarahkan anak didiknya kepada kebaikan. Oleh karena itu, para ulama sangat menekankan kewajiban meneliti keadaan seorang yang akan dijadikan sebagai pendidik dalam agama.

Menjadi Teladan yang Baik bagi Anak

Seorang ibu harus menampilkan teladan yang baik untuk anak dalam sikap dan tingkah laku termasuk metode pendidikan yang paling baik dan utama. Bahkan para ulama menjelaskan bahwa pengaruh yang ditimbulkan dari perbuatan dan tingkah laku yang langsung terlihat terkadang lebih besar dari pada pengaruh ucapan. Hal ini disebabkan jiwa manusia itu lebih mudah mengambil teladan dari contoh yang terlihat di hadapannya, dan menjadikannya lebih semangat dalam beramal serta bersegera dalam kebaikan.

Memilih Metode yang Baik bagi Anak

Syaikh Muhammad bin Shaleh al-Utsaimin berkata, “Yang menentukan keberhasilan pembinaan anak, susah atau mudahnya, adalah kemudahan taufik dari Allah SWT dan jika seorang hamba bertakwa kepada Allah serta berusaha menempuh metode pembinaan yang sesuai dengan syariat Islam, maka Allah akan memudahkan urusannya dalam mendidik anak. Metode yang benar dalam mendidik anak adalah dengan membiasakan anak-anak sejak dini melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya, sebelum mereka mencapai usia dewasa, agar mereka terbiasa dalam ketaatan.

Kesungguhan dan Keseriusan dalam Mendidik Anak

Syaikh Muhammad bin Shaleh al-Utsaimin menekankan pentingnya masalah ini dalam ucapan beliau: “Anak-anak pada masa awal pertumbuhan mereka, yang selalu bersama mereka adalah seorang ibu, maka jika sang ibu memiliki akhlak dan perhatian yang baik kepada mereka, tentu mereka akan tumbuh dan berkembang dengan baik dalam asuhannya, dan ini akan memberikan dampak positif yang besar bagi perbaikan masyarakat muslim. Oleh karena itu, wajib bagi seorang ibu untuk memberikan perhatian besar kepada anaknya dan dengan pendidikan yang baik. 

Salah satu orang yang wajib kita prioritaskan untuk dimuliakan adalah ibu. Ridho Allah SWT, tergantung ridho ibu. Lancar atau tidaknya urusan kita tergantung dengan baik atau tidaknya hubungan kita dengan ibu. Bahagia atau tidaknya kehidupan kita, sangat tergantung dengan bagaimana caranya kita memperlakukan ibu. Banyak atau sedikitnya rezeki yang Allah SWT berikan kepada kita sangat tergantung kepada besar atau kecilnya pengorbanan kita kepada ibu. Kita sebagai anak wajib hukumnya berbakti kepada kedua orang tua. Hal ini sesuai dengan perintah Al-Quran dan Hadist. Dalam berinteraksi dengan orang tua kita harus memperhatikan adab. Hal yang bisa kita lakukan terhadap seorang ibu untuk menghormatinya dengan cara berikut.

Rendahkanlah 
Apabila sedang berbicara kepadanya maka suara kita hendaklah direndahkan, tidak boleh dengan suara yang lantang atau berteriak. 

Bersegeralah 
Apabila kita disuruh atau diminta pertolongan oleh ibu hendaknya kita segera melakukan dan jangan ditunda-tunda. 

Ringankan
Apabila ibu membawa barang atau sesuatu hendaknya kita membantunya jangan sampai ia keberatan membawa beban itu. Dan jika pekerjaan rumah yang bisa kita kerjakan maka bantulah ia jangan bermalas-malasan.

Memberikan Penghargaan untuk Ibu
Perjuangan dan jasa ibu dalam mendidik kita bukanlah hal yang mudah, maka kita sebagai anak sudah seharusnya membahagiakan dan menghargai seorang ibu dengan memberikannya bentuk hadiah atau penghargaan. 

Memberikan Hadiah untuk Ibu
Perhatian dari anak merupakan kebahagiaan bagi seorang ibu. Kita bisa memberikan hadiah dengan berupa barang, bunga, bisa juga dengan makanan kesukaannya. Dengan begitu saja pasti ibu sangat merasa senang.

Berperilaku Hangat
Berikanlah ucapan-ucapan yang membahagiakan kepada ibu seperti ucapan kasih sayang dan terima kasih. Dengan begitu ibu akan sangat bahagia apabila diperlakukan seperti itu.

Selalu Bersikap Baik
Kita sebagai anak harus bertutur kata yang sopan dan lemah lembut terhadapnya sebagai bentuk rasa hormat. 

Dari penjelasan di atas sudah jelas bahwa ibu merupakan madrasah/sekolah bagi anaknya sebagai tauladan yang baik yang dapat dijadikan contoh untuk anaknya. Peran ibu sebagai madrasatul ula adalah selalu memperhatikan perkembangan anak, sebagai pendamping anak, memberikan bentuk rasa kasih sayang dan selalu mendoakan anak. Penerapan konsep madrasatul ula dalam pendidikan agama meliputi nilai pendidikan akidah, nilai pendidikan ibadah dan nilai pendidikan akhlak.
(*Penulis adalah Mahasiswi Semester 1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta).