Program TMMD ke-120 di Kabupaten Dompu Bantu Pemda Wujudkan Percepatan Pembangunan

Kategori Berita

.

Program TMMD ke-120 di Kabupaten Dompu Bantu Pemda Wujudkan Percepatan Pembangunan

Koran lensa pos
Senin, 27 Mei 2024
Kunjungan Ketua Tim Wasev Mabes TNI, Laksma.Werijon bersama.Bupati Dompu Kader Jaelani.dan Dandim.1614/Dompu Letkol Kav. Riyan Oktiya Virajati di lokasi TMMD ke-120 di Desa Serakapi Kecamatan Woja minggu lalu


Dompu, koranlensapos.com - Kabupaten Dompu Provinsi NTB menjadi salah satu dari 50 daerah di Indonesia yang melaksanakan program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-120 tahun 2024.

TMMD ke-120 tahun 2024 ini mengangkat tema "Darma Bakti TMMD Mewujudkan Percepatan Pembangunan di Wilayah".

Dandim 1614/Dompu, Letkol Kav. Riyan Oktiya Virajati. S.T., M.M selaku Komandan Satuan Tugas TMMD ke-120 di Kabupaten Dompu menjelaskan 
seuai tema tersebut, kegiatan TMMD mendukung program pemerintah daerah. Hal itu pula selaras dengan amanat Undang-Undang Nomor 34 tahun 2004 tentang TNI. 

"Dalam Undang-Undang Nomor 34 tahun 2004 bahwa salah satu tugas pokok TNI dalam Operasi Militer selain perang adalah membantu pemerintah daerah," jelas Dandim saat menerima kunjungan Tim Wasev Mabes TNI dan Bupati Dompu Kader Jaelani beberapa hari lalu.

Dandim mengemukakan ada 4 kegiatan fisik yang menjadi program utama dalam TMMD ke-120 di Kabupaten Dompu. Yaitu pembukaan jalan usaha tani di Desa Serakapi sepanjang 1,8 Km sekaligus pembuatan gorong-gorong, serta renovasi musalla As-Salam dan pembangunan jembatan di Desa Madaprama Kecamatan Woja.

Dandim menyebutkan kegiatan fisik TMMD ke-120 ini secara bottom up berdasarkan usulan dari Pemerintah Desa setempat dengan mempertimbangkan kebutuhan masyarakat.

Dicontohkan Dandim, pembukaan jalan tani di Desa Serakapi karena melihat kebutuhan masyarakat petani di wilayah tersebut. Lokasi yang bernama So Nggaro Dore itu merupakan kawasan perbukitan. Sebelum pembukaan jalan, di saat musim tanam atau musim panen dengan curah hujan tinggi, masyarakat mengalami kendala. Kendaraan roda empat maupun mesin tresser tidak bisa menaiki perbukitan itu. Sehingga untuk mengangkut hasil panenan, masyarakat hanya bisa menggunakan sepeda motor.

"Mayoritas masyarakat setempat menanam jagung. Kalau saatnya panen mereka harus bolak balik puluhan bahkan ratusan kali untuk mengangkut hasil panen," kata Dandim.

Dikemukakan Dandim jalan usaha tani tersebut sudah ranpung dikerjakan dan sudah bisa dimanfaatkan oleh masyarakat setempat.

Dandim berharap Pemerintah Desa Serakapi dapat melakukan pemadatan pada tahun 2025 sesuai dengan kesepakatan (legal.standing) yang telah dibuat. (emo).