UPTD Pusdobar Raih Penghargaan Terbaik Se NTB Dalam Pelayanan Kesehatan Jiwa Masyarakat

Kategori Berita

.

UPTD Pusdobar Raih Penghargaan Terbaik Se NTB Dalam Pelayanan Kesehatan Jiwa Masyarakat

Koran lensa pos
Senin, 14 November 2022

 

Wagub NTB, Dr. Hj. Siti Rohmi Djalilah, Senin (14/11/2022) menyerahkan Piagam Penghargaan dan Hadiah kepada Kepala UPTD Puskesmas Dompu Barat, Mujakir, S. KM atas prestasi yang telah diraih dalam pelayanan kesehatan jiwa masyarakat



Dompu, koranlensapos.com - UPTD Puskesmas Dompu Barat mendapatkan Penghargaan Terbaik se Provinsi Nusa Tenggara Barat dalam Pelayanan Kesehatan Jiwa Masyarakat.

Piagam Penghargaan dan hadiah diserahkan oleh Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Siti Rohmi Djalilah kepada Kepala UPTD Puskesmas Dompu Barat, Mujakir, S. KM usai pelaksanaan Upacara Hari Kesehatan Nasional Tingkat Provinsi NTB yang berlangsung pada hari Senin pagi (14/11/2022)

Kepala UPTD Puskesmas Dompu Barat, Mujakir, S. KM mengatakan inovasi yang diangkat di UPTD Puskesmas Dompu Barat berjudul "Memanusiakan Kembali ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa) Melalui Kelompok Swabantu".  

Pria yang biasa disapa Om Jak ini menjelaskan bahwa perolehan Juara I Provinsi ini merupakan berkah dari kerja sama semua pihak. Dukungan dan kerja sama Camat Woja, Danramil, Kapolsek, para Kepala Desa dan Lurah. Begitu pula kerja keras dari para kru di UPTD Puskesmas Dompu Barat sendiri.

"Juara ini merupakan hasil dari kekompakan dari seluruh kru UPTD Puskesmas Dompu Barat, maupun lintas sektor. Terima kasih kepada  bapak Bupati, bapak Wakil Bupati, Kepala Dinas Kesehatan, maupun bapak-bapak Anggota Dewan yang terhormat yang telah memberikan lampu hijau kepada kami. Salah satunya melalui Dinas Sosial yang memberikan bantuan kepada Kelompok Swabantu. Terima kasih juga kepada bapak Camat, bapak Danramil, bapak Kapolsek, bapak-bapak Kepala Desa dan Lurah beserta jajaran atas dukungannya. Terima kasih juga kepada pihak Rumah Sakit Jiwa Mutiara Sukma Mataram atas perawatan yang diberikan kepada para pasien ODGJ," ucapnya.

Om Jak menerangkan Kelompok Swabantu merupakan kelompok binaan UPTD Puskesmas Dompu Barat kepada para ODGJ yang sudah mandiri. Dari 174 orang, sekitar 70 orang di antaranya sudah dikategorikan mandiri. Dari jumlah tersebut, sekitar 30 orang masuk dalam Kelompok Swabantu.

"ODGJ yang sudah mandiri yaitu yang benar-benar sudah bisa hidup mandiri. Misalnya sudah bisa minum obat sendiri dan tidak perlu lagi diawasi," jelasnya.

Diakuinya para ODGJ mandiri yang masuk dalam Kelompok Swabantu ini 
mendapatkan atensi dari UPTD Puskesmas Dompu Barat agar bisa hidup normal di tengah-tengah masyarakat. Namun demikian ada juga ODGJ mandiri yang tidak berkenan bergabung dalam Kelompok Swabantu.

"Kita ingin di Kelompok Swabantu ini mereka saling happy dan berbagi pengalaman bahkan rencana ke depan kalau bisa dibentuk arisan kelompok swabantu," jelasnya.

Lebih lanjut dikatakan Om Jak, juara bukanlah tujuan, tetapi yang paling utama adalah bisa memberikan layanan terbaik kepada masyarakat yang masuk dalam kategori ODGJ agar bisa kembali pulih dan sehat serta bisa menjalani kembali kehidupan sosial di tengah-tengah masyarakat.

"Yang kami harapkan melalui pelayanan tersebut adalah bisa melaksanakan target dari bapak Bupati sesuai visi misi Mewujudkan Dompu yang MASHUR (Mandiri, Sejahtera, Unggul dan Religius). Sedangkan di bidang kesehatan adalah memberikan pelayanan tingkat dasar yang transparan kepada publik apalagi terhadap keluarga kita yang mengalami gangguan jiwa," jelasnya.

Om Jak mengungkapkan sebagai bentuk kepedulian dan perhatian terhadap ODGJ, pelayanan pemberian obat pun dilakukan secara langsung hingga ke rumah-rumah oleh kru Puskesmas Dompu Barat. 

"Pemberian obat bukan pasien yang datang. Kami terapkan kami yang mengetuk pintu keluarga kita yang sakit ODGJ," tuturnya.

Dikatakan Om Jak, pihaknya membentuk Kelompok Swabantu ODGJ bertujuan untuk 'memanusiakan' kembali orang-orang dengan gangguan jiwa. Apalagi masih ada stigma-stigma negatif dari masyarakat yang memandang sebelah mata kepada mereka.

"Harapannya setelah dilakukan upaya pemulihan, para ODGJ ini bisa hidup normal di tengah-tengah masyarakat dan masyarakat bisa menerima keberadaan mereka," tandasnya.

Di akhir penuturannya, Om Jak menekankan peran keluarga merupakan kunci utama bagi kesembuhan ODGJ. (emo).