Menengok Geliat Sekolah Perempuan Pertama di Desa Cempi Jaya

Kategori Berita

.

Menengok Geliat Sekolah Perempuan Pertama di Desa Cempi Jaya

Koran lensa pos
Sabtu, 12 November 2022

 

Pembentukan Sekolah Perempuan Pertama di Desa Cempi Jaya Kecamatan Hu'u Kabupaten Dompu, Kamis (10/11/2022)


Dompu, koranlensapos.com - Desa Cempi Jaya Kecamatan Hu'u ketiban berkah. Sekolah perempuan pertama di Kabupaten Dompu dibentuk di desa ini. Acara launching telah dilaksanakan pada hari Rabu (10/11/2022) lalu oleh Bupati Dompu yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Gatot Gunawan Perantauan Putra. Hadir pula Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Dompu, Lilis Suryani H. Kader Jaelani, Ketua GOW Hj. Faridah H. Syahrul Parsan, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Hj. Daryati Kustilawati, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Hj. Iris Juita Kastianti, serta sejumlah pimpinan OPD lainnya. Hadir pula Direktur Lembaga Pengembangan Sumber Daya Mitra (LPSDM), Ririn Hayudiani yang menjadi fasilitator sekolah perempuan tersebut.

Launching Sekolah Perempuan itu juga dirangkaikan dengan Pengukuhan Desa Cempi Jaya sebagai Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA).

"Semoga dengan adanya Sekolah Perempuan ini dapat menjadi wadah pemberdayaan bagi para ibu di Desa Cempi Jaya, dapat berwira usaha untuk meningkatkan ekonomi keluarga serta mendapatkan pengetahuan dalam pola asuh anak sehingga tidak ada lagi kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak" harap Kepala DP3A Kabupaten Dompu, Hj. Daryati Kustilawati pada kesempatan tersebut seraya berharap agar Sekolah Perempuan juga dapat dibentuk di desa-desa lain di Kabupaten Dompu.

Direktur LPSDM, Ririn Hayudiani menjelaskan keberadaan Sekolah Perempuan di saat ini sangat penting. 
Sebagai wadah untuk mengkomunikasikan dan belajar bersama terkait permasalahan perempuan.
Sekolah Perempuan juga memfasilitasi dan melakukan pendataan warga dalam memperoleh jaminan sosial (Kartu JKN – KIS PBI dan mandiri, data program perlindungan sosial – bansos, PKH dan lainnya ). 

"Melalui Sekolah Perempuan juga dapat melakukan advokasi kepada para pihak pengambil kebijakan mulai dari desa sampai kabupaten," jelasnya.

Di samping iti, lanjutnya Sekolah Perempuan juga berfungsi sebagai wadah pengembangan ekonomi perempuan melalui peningkatan keterampilan dalam mengelola tenun, pengolahan makanan, ternak bebek dari bahan lokal dan obat herbal serta kreativitas perempuan. Juga dapat membentuk perempuan yang berdaya dan mandiri dalam segala bidang melalui Penguatan Kepemimpinan Perempuan Perdesaan. Perempuan dapat menjadi pemimpin dalam organisasi atau kelompok yang dikembangkan di desa. 

Sekolah Perempuan juga bisa dimanfaatkan sebagai wadah
Mengelola Pos Pengaduan Perempuan dan menangani kasus-kasus pengaduan, merujuk kasus kekerasan berbasis gender pada UPTD -PPA di tingkat Kabupaten, memperkuat kapasitas perempuan melalui penguatan dan pertemuan rutin dengan isu tematik; misalnya publik speaking.
Sekolah Perempuan juga memfasilitasi warga masyarakat dalam keaksaraan fungsional (Calistung).

Sedangkan prinsip dan nilai yang ditanamkan dalam Sekolah Perempuan adalah terbuka (transparansi, jujur), ertanggung jawab (akuntabilitas), komitmen bersama, partisipatif (menghargai dan mendengar pendapat anggota lain), solidaritas (saling mendukung dan membantu), tidak menjadi pelaku kekerasan berbasis gender (bully, bergosip antar anggota, menyakiti, pacaran dengan suami orang, perundungan), kerelawanan, non Diskriminasi , serta memiliki toleransi atau menghargai perbedaan (Keberagaman) 

 Adapun rencana tindak lanjut Sekolah Perempuan ini yaitu :
Pertemuan Sekolah Perempuan minimal setiap bulan dalam waktu 2 – 3 jam dengan melakukan sosialisasi materi sekolah perempuan, tematik isu (UMKM, Kespro, dll);
Melakukan pendataan anggota Sekolah Perempuan dan warga (tetangga) terkait dengan kartu identitas hukum – KTP, KK dan KIA, dll);
Mencari informasi terkait pelatihan pelatihan untuk penguatan ekonomi, advokasi kepada pengambil kebijkan. (emo).