Kasi Kesga : KIE Kespro Bagi Remaja itu Penting Untuk Hindari Hubungan Bebas

Kategori Berita

.

Kasi Kesga : KIE Kespro Bagi Remaja itu Penting Untuk Hindari Hubungan Bebas

Koran lensa pos
Jumat, 10 September 2021

 

         Kasi Kesga, Sri Sumiatun, S. ST saat menyampaikan            materi di hadapan siswa-siswi SMAN 1 Dompu,                  Rabu (8/9/2021)

Dompu, koranlensapost.com - Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) Kesehatan Reproduksi itu sangat penting bagi remaja usia sekolah. 

Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu melalui Kepala Seksi Kesehatan Keluarga (Kesga), Sri Sumiatun, S. ST dalam acara Bimbingan Pra Nikah Bagi Remaja Usia Sekolah yang digelar oleh Kementerian Agama Kabupaten Dompu di beberapa sekolah SMA sederajat yang dimulai sejak hari Senin (6/9/2021) lalu.

"Mengapa KIE Kespro menjadi penting ?," tanyanya pada siswa yang menjadi peserta.

Ia menjelaskan pertama, Data WHO tahun 1999 saja terdapat 111 juta kasus PMS (Penyakit Menular Seksual) diderita oleh kelompok usia di bawah 25
tahun, 
Kedua, Remaja sangat berisiko tinggi terhadap IMS (Infeksi Menular Seksual) termasuk HIV/AIDS,
(Best, 2000, Mc Cauley and Salter, 1995; WHOUNFPAUNICEF, 1999);
Ketiga, Setiap 5 menit remaja di bawah usia 25 tahun terinfeksi HIV dan
setiap menitnya 10 wanita usia 15-19 tahun melakukan aborsi tidak aman (Annual Report 2001, IPPA);
Keempat, 500 juta usia 10-14 tahun hidup di negara berkembang, dan rata-rata pernah melakukan hubungan suami-isteri (intercourse)
pertama kali di bawah usia 15 tahun (sediock 2000 US Bureau of The Cencus,
1998).

Lebih jauh Atun (sapaannya), menerangkan bahwa kesadaran mengenai pentingnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi belum tumbuh terutama di kalangan remaja.  Pengetahuan tentang kespro sangat penting agar remaja terhindar dari PMS maupun IMS sehingga bisa menghindarkan diri dari pergaulan bebas yang dapat berakibat terjadinya hubungan bebas.

Dikatakannya pendidikan kesehatan reproduksi merupakan suatu proses yang integratif dengan memadukan pengetahuan biologis, nilai moral, aspek psikologis dan berlandaskan agama yang menyesuaikan dengan kebutuhan anak, proses ini seharusnya dilakukan sejak dini mulai dari lingkungan keluarga. Di dalamnya memuat tentang pendidikan seks yakni memberikan pengetahuan kepada para remaja tentang organ reproduksi pria dan wanita, masa pubertas (perubahan fisik dan psikis), dan siklus menstruasi bagi remaja perempuan serta cara penanganannya.

"Jangan salah paham, pendidikan seks bukan untuk mengajarkan remaja tentang hubungan seks, namun memberikan pengetahuan tentang upaya yang perlu mereka tempuh untuk menjaga kesehatan organ reproduksi mereka," jelasnya.

Pada kesempatan tersebut ia menguraikan panjang lebar tentang jenis-jenis PMS dan IMS akibat dari hunungan bebas di luar nikah. Di antaranya adalah HIV/AIDS, Siphilis (raja singa), dan gonorrhea. Ditampilkan pula gambar-gambar yang mengerikan lagi menjijikkan akibat yang dialami oleh penderita penyakit yang disebutkan di atas. 
Kegiatan Sosialisasi Bimbingan Pra Nikah oleh Seksi Bimas Islam Kementerian Agama Kabupaten Dompu Angkatan I tahun 2021 ini dilaksanakan pada 5 (lima) sekolah yakni SMAN2 Dompu, SMKN 1 Dompu, SMAN 1 Dompu, MAN Dompu dan SMAN 2 Woja. Sebagai narasumber dari MUI Kabupaten Dompu, Polres Dompu dan Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu. (emo).