5 Wakil Rakyat Ini Sidak ke PT. SAN di Manggelewa Terkait Anjloknya Harga Jagung

Kategori Berita

.

5 Wakil Rakyat Ini Sidak ke PT. SAN di Manggelewa Terkait Anjloknya Harga Jagung

Koran lensa pos
Minggu, 26 April 2020

Dompu, Lensa Pos NTB - Harga jagung yang anjlok dari sekitar Rp. 3.700-4.000 menjadi Rp. 3.000-3.100 membuat petani jagung di berbagai desa dan kecamatan di Kabupaten Dompu hanya bisa merintih. Jangankan untuk melunasi kredit di bank, untuk mengembalikan modal saja tidak cukup. 
Untuk mendapatkan informasi riil tentang penyebab terjadinya kemerosotan harga jagung, maka 5 (lima) orang anggota DPRD Kabupaten Dompu, yakni Ir. Muttakun (Ketua Komisi I - Partai NasDem), Sirajuddin (Komisi I - Partai Demokrat), Yatim (Komisi II - Partai Demokrat), Kurniawan Ahmadi (Komisi II - Partai Hanura) dan Pahlawan Indra Jaya (Komisi II - Partai NasDem), Kamis (23/4/2020) melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke PT. Seger Agro Nusantara (SAN) di Manggelewa sebagai perusahaan terdekat di Tekasire Kecamatan Manggelewa. 
Kehadiran 5 Legislator ini diterima oleh pimpinan PT. SAN Ferry, S. Com.

Secara bergantian kelimanya menggali informasi terkait mata rantai tata niaga jagung mulai dari pembelian di tingkat petani hingga pengiriman ke luar pulau dan juga mempertanyakan harga jagung yang mengalami penurunan yang menimbulkan keresahan dan keluhan pada petani jagung.

Dalam penjelasannya, Ferry menyampaikan bahwa turunnya harga jagung di kabupaten Dompu dipengaruhi oleh masalah global yaitu adanya wabah Covid-19. Perusahaan pabrik pakan terbesar di Indonesia PT. Charoen Pokphand Indonesia tbk menghadapi masalah dalam proses produksi pakan ternak yang timbul akibat wabah corona. 
"Di samping itu karena pada saat yang bersamaan terjadi panen raya di Lampung dan Gorontalo yang turut mempengaruhi fluktuasi harga serta turunnya rendemen jagung hasil produksi petani di Dompu," ungkapnya. 
Ferry juga menyampaikan bahwa antrean hingga terjadinya hambatan distribusi jagung di pelabuhan turut memicu menurunnya harga jagung karena perusahaan tidak berani membeli dan menampung jagung petani. 

Terkait harga jagung yang turun memang diakui oleh dirinya bahwa PT. Seger Agro Nusantara membeli jagung petani saat ini  dengan kisaran harga Rp. 3.100 dan tidak seperti tahun sebelumnya. 
"Kalau tahun ini ada yg pernah membeli Rp. 3900 - Rp. 4000 itu terjadi hanya pada awal-awal panen jagung di Dompu dimana pembelinya adalah Pengusaha dari Denpasar dan itupun tidak berlangsung lama karena hanya memenuhi kebutuhan terbatas untuk pakan ternak di Bali," jelasnya.

Disampaikan pula oleh Ferry bahwa PT. Seger Agro Nusantara sudah lebih awal pernah menyampaikan informasi akan terjadinya penurunan harga 2-3 bulan yang lalu kepada Bupati Dompu.

Ketika ditanya apa yang harus dilakukan oleh perusahaan untuk membantu petani agar tidak makin merugi karena turunnya harga jagung, Ferry menjelaskan bahwa diharapkan Presiden Jokowi melakukan intervensi dengan menekan perusahaan pakan semacam PT. Charoen Pokpahn Indonesia tbk agar menetapkan harga standard terendah pembelian jagung sehingga harga jagung tidak makin mengalami penurunan.

Di samping itu, Ferry juga menjelaskan bahwa perlunya pemerintah daerah meningkatkan jasa pelayanan pada pelabuhan bongkar muat sehingga pengiriman jagung ke luar daerah tidak terhambat dan menumpuk di pelabuhan serta mendorong berdirinya perusahaan pakan dan perusahaan penyimpanan dan pengeringan jagung (silo dan dryer).

Ferry juga menambahkan bahwa demi membantu petani, perusahaannya akan membangun kemitraan melalui sahabat tani yg sudah dilakukan di daerah lain. Yaitu petani akan dibantu dengan mesin panen jagung sehingga bisa membantu menurunkan biaya produksi yang diharapkan dapat menguntungkan petani. Meski dalam skala kecil, kemitraan sahabat tani ini sudah mulai dirintis oleh PT. SAN pada lokasi terpilih.

Sebelum mengakhir penjelasannya, Ferry meyakinkan bahwa perusahaannya hingga sampai Juli dan Agustus akan berupaya mempertahankan pembelian jagung petani serendah-rendahnya pada kisaran harga Rp.3000-Rp.3100.

Selanjutnya sebelum pertemuan selesai, dari anggota DPRD menyarankan agar PT. SAN dapat membangun kemitraan dengan petani melalui pola asuh dengan membantu menyediakan sarana produksi (saprodi) dan sebagainya agar petani tidak mendapatkan kredit dari para tengkulak. Di samping itu disampaikan juga saran kepada PT. SAN agar ada sistim antrean untuk menciptakan keadilan bagi sopir dan petani saat menimbang dan menjual jagungnya di pintu masuk PT. SAN.

Dari hasil sidak tersebut ada beberapa hal yang menjadi kesimpulan. 
1. Meski PT. SAN berargumen bahwa harga jagung dipengaruhi oleh wabah Covid-19 dan adanya panen raya di Lampung dan Gorontalo maka kami belum sepenuhnya percaya sehingga masih perlu menelusuri rantai distribusi jagung hingga ke perusahaan pakan ternak untuk klarifikasi atas penjelasan sepihak dari Pimpinan Cabang PT. SAN.

2. Sejak awal pemda tidak pernah terlihat  membantu melakukan intervensi untuk memperkuat posisi tawar petani jagung dengan mendorong Koperasi atau UMKM untuk bergerak di bidang usaha penyimpanan dan pengeringan jagung (silo dan dryer) yang bermanfaat untuk tempat penyimpanan dan pengeringan jagung petani sehingga jagung petani akan dilepas atau dijual ketika harga jagung di pasar sudsh tinggi.
Ini artinya perlu ada terobosan dari Pemda maupun Pemdes yang didukung oleh wakil rakyat melalui fungsi anggaran agar segera membangun silo dan dryer di tiap-tiap kecamatan. Bahkan bila perlu membangun pabrik pakan yaitu dengan patungan modal antara pemerintah daerah dengan pemerintah desa melalui Badan Kerjasama Antar Desa.

3. Mempercepat pembangunan pelabuhan Nusantara (bongkar muat) di Kilo untuk mempercepat distribusi ekspor barang ke luar daerah maupun ke luar negeri.

4. Pemerintah harus hadir untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi petani. Dan tidak seperti selama ini ketika petani dihadapkan dengan harga jagung yang turun, pemerintah terlihat bungkam dan tidak ada upaya untuk mencarikan solusi.

5. Menjadi pelajaran penting bagi masyarakat Dompu kiranya bisa bersama memilih putra daerah untuk duduk menjadi wakil rakyat di DPR RI yang akan menjadi corong untuk memperjuangkan kepentingan rakyat dan daerah Dompu.
Sudah berapa kali periode pemilu legislatif tidak pernah ada wakil rakyat yg duduk di DPR RI dari Putra Daerah Dompu.
Karena itu mari ke depannya seluruh masyarakat Dompu agar memilih satu figur dari Dompu mau partai apa saja asal punya kapasitas maka mari kita dorong untuk kita usung dan menangkan sebagai wakil rakyat DPR RI.

6. Sudah saatnya petani untuk sementara tidak menanam jagung dulu (Sistim Bero) dan mari kita diskusikan bersama agar ada alternatif komoditas yang tahan terhadap gejolak fluktuasi harga dalam kondisi apapun.
Langkah ini diambil sekaligus sambil kita siapkan untuk membangun silo dan dryer sekaligus mencegah PT. SAN dkk untuk tdk terus menikmati keuntungan ditengah wabah Corona yang dianggap telah ikut menurunkan harga.

7. Petani jangan hanya mengeluh harga turun namun bagaimana keluhan ini dikelola untuk membangun kekuatan bersama melawan perusahaan-perusahaan yang tidak pernah memikirkan nasib petani. Dan saatnya bersama wakil rakyat untuk membangun posisi tawar petani yang kuat dengan serentak untuk menunda sementara menanam jagung. Bahkan tolak bantuan jagung dari pusat jika pemerintah pusat hanya berpikir meningkatkan produksi jagung semata tanpa memperhatikan margin atau keuntungan yang diterima petani. (AMIN).