Tahun Kelima RPJMD, Pemda Dompu Fokus Pengolahan Produksi Lokal

Kategori Berita

.

Tahun Kelima RPJMD, Pemda Dompu Fokus Pengolahan Produksi Lokal

Koran lensa pos
Senin, 02 Maret 2020
drh. Khairul Akbar, M. Si, Kabid Ekonomi
Bappeda dan Litbang Kab. Dompu

Dompu, Lensa Pos NTB - Pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Dompu 2016-2021 tinggal setahun lagi. 
Di tahun kelima ini, Pemerintah Daerah Kabupaten Dompu fokus pada program peningkatan ekonomi berbasis potensi lokal.

Demikian paparan Kabid Ekonomi Bappeda dan Litbang Kabupaten Dompu, drh. Khairul Akbar, M. Si kepada media ini kemarin.

"Program unggulan Bupati Dompu adalah TERPIJAR (Tebu Rakyat, Sapi, Jagung, dan Rumput Laut,red)  maka usaha-usaha yang tumbuh harus berkaitan dengan TERPIJAR itu," ungkapnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan untuk peningkatan pertumbuhan ekonomi masyarakat, maka program pemerintah adalah pemanfaatan hasil produksi lokal untuk diolah agar memiliki nilai tambah yang lebih menguntungkan. 

"Urusan produksi di sektor hulu sudah berjalan maka kini adalah difokuskan pada pengembangan di sektor hilir artinya pengolahan bahan baku menjadi bahan jadi," jelasnya.
Ia mencontohkan hasil produksi jagung diolah menjadi beras jagung, tepung jagung, marning jagung, emping jagung, maupun bahan olahan lainnya.
"Dengan pengolahan tersebut memiliki nilai jual yang jauh lebih menguntungkan ketimbang dijual dalam bentuk jagung pipilan sebagaimana yang dilakukan selama ini," tandasnya.

Begitu pula untuk peningkatan populasi dan peningkatan produksi ternak, dinas terkait yakni Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Dompu mengarahkan kepada para peternak memanfaatkan teknologi inseminasi buatan dan dengan memanfaatkan limbah pertanian untuk diolah menjadi pakan ternak bermutu dan bergizi tinggi.
"Ada integrasi antara pertanian dan peternakan. Artinya limbah pertanian diolah  menjadi pakan ternak. Sedangkan kotoran ternak bisa dijadikan pupuk organik yang bisa dimanfaatkan untuk tanaman.


Begitu juga halnya potensi sumber daya ikan di Kabupaten Dompu akan diolah dalam bentuk abon ikan maupun ikan kaleng sehingga akan memiliki nilai jual yang cukup tinggi.

"Ikan segar sekilo harganya sekitar 40 ribu. Kalau dibuat abon ikan bisa sampai 350 ribu inikan menguntungkan bagi masyarakat," ujarnya.
Terkait pengolahan produksi ikan ini, Khairul menyebut pemerintah akan membangun pabrik pengolahan ikan di sekitar lokasi Pelabuhan Nusantara Kilo yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2020.

"Bapak Bupati beserta OPD terkait juga sudah melakukan studi banding ke Gresik kaitan dengan pabrik pengolahan ikan ini pada bulan Januari lalu," ungkapnya.


Lebih lanjut mantan Kabid Keswan pada Dinas Peternakan Kabupaten Dompu ini mengemukakan pendapatan perkapita masyarakat Dompu saat ini mengalami peningkatan hampir mencapai Rp. 25 juta/tahun.
Sedangkan pertumbuhan ekonomi tahun 2018 mencapai 6,8 %.

Dikemukakannya Sistem Akuntabilitas Kinerja Administrasi Pemerintah (SAKIP) Kabupaten Dompu memperoleh nila B (yang sebelumnya mendapatkan nilai C) dan Opini Wajar Tanpa Pemgecualian (WTP) 5 kali berturut-turut merupakan bagian dari keberhasilan pembangunan di Bumi Nggahi Rawi Pahu (AMIN).