Atasi Penderita DM dan HT, Puskesmas Dompu Barat Akan Bentuk Kelompok Komoditi

Kategori Berita

.

Atasi Penderita DM dan HT, Puskesmas Dompu Barat Akan Bentuk Kelompok Komoditi

Koran lensa pos
Rabu, 27 November 2019
.Mujakir, S. KM, Kepala Puskesmas Dompu Barat

Dompu, Lensa Pos NTB -  Penyakit menular berbasis lingkungan seperti diare dan malaria di Kecamatan Woja sudah sangat menurun akhir-akhir ini. 
Hal itu tidak terlepas dari meningkatnya pelayanan kesehatan di Puskesmas Dompu Barat dan di Posyandu Keluarga yang dilaksanakan di desa-desa, sosialisasi kesehatan oleh tenaga kesehatan yang turun langsung ke masyarakat dan dukungan masyarakat dalam pelaksanaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).


Kepala Puskesmas Dompu Barat, Mujakir, S. KM mengatakan bahwa pihaknya kini sedang menggenjot untuk penanganan Penyakit Tidak Menular (PTM) seperti Diabetes Melitus (DM) atau yang biasa dikenal dengan sebutan kencing manis dan Hipertensi (HT) atau tekanan darah tinggi.

"Kami sudah membuat kerangka acuan membuat Kelompok komoditi penyakit tidak menular DM dan HT," ujarnya.

Dijelaskannya penyakit tidak menular akan ditekan dengan cara membentuk seluruh kelompok komoditi di setiap desa sehingga by name by adress penderita penyakit DM dan HT dapat diketahui dan mendapatkan penanganan. 
"Kita obati orang-orang ini sampai sembuh, dipantau terus perkembangannya oleh petugas, sehingga tidak ada lagi orang berpenyakit DM dan HT yang tidak ditangani," jelasnya.
Ia mengatakan upaya ini sebagai bentuk pelayanan kesehatan kepada publik agar tidak lagi penderita dengan risiko penyakit seperti tersebut di atas yang tidak tertangani.
Dengan adanya data kelompok komoditi di atas secara by name by adress, maka tenaga medis akan selalu melakukan penanganan terhadap warga di setiap desa/kelurahan yang menderita penyakit di atas dengan memberikan pengobatan secara rutin dan terus memantau perkembangannya.

Dikatakannya PTM seperti tersebut di atas bila tidak mendapatkan penanganan akan berisiko munculnya komplikasi dengan penyakit yang lain. Misalnya penderita bisa mengalami stroke dan serangan jantung. 

Ia mencontohkan pada umumnya masyarakat awam takut memeriksakan kesehatannya karena khawatir ia akan diketahui memiliki penyakit tertentu. Terkait dengan pandangan awam ini, Mujakir mengingatkan kepada masyarakat bahwa memeriksakan kesehatan itu penting untuk mengetahui kondisi kesehatan yang sebenarnya.
Bila diketahui adanya gejala suatu penyakit tertentu sejak awal, maka penanganannya akan lebih mudah ketimbang mengetahuinya setelah dalam stadium tinggi.

"Terkait dengan kelompok komoditi DM dan HT ini kita akan membentuk kelompok lintas sektor dan mengundang seluruh Kepala Desa dan BPD untuk duduk bersama membahas persoalan ini," tuturnya.

Ia mengemukakan penanganan penderita penyakit DM dan HT ini sama dengan penanganan terhadap Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang juga sukses dilaksanakan oleh Puskesmas Dompu Barat ini.

Masih terkait pelayanan kesehatan, Mujakir menyebutkan saat ini Puskesmas Dompu Barat juga telah memiliki youtube untuk menyampaikan informasi kesehatan kepada publik dengan nama akunnya puskesmasdompubaratchannel@gmail.com dan sandi dobaraja123.
Sebelumnya Puskesmas Dompu Barat juga telah menggunakan facebook untuk pelayananan konsultasi kesehatan khusus bagi remaja. Bila hal yang dikonsultasikan bersifat rahasia, maka bisa menggunakan mesenger.

Mujakir mengatakan pelayanan cakupan imunisasi lengkap bagi bayi dan balita di Desa UCI (Universal Child Immunization) juga telah melampaui target. Dalam 3 tahun terakhir angka kematian ibu melahirkan nihil.

"Alhamdulillah baru-baru ini Puskesmas Dompu Barat mendapat penghargaan dalam Keterbukaan Informasi Publik dari Komisi Informasi Provinsi NTB yang kami terima pada tanggal 7 November 2019 lalu," ucapnya mengakhiri. (AMIN).