Ro'o Parongge Kaya Nutrisi, Ini Penjelasan Kadiskes Dompu

Kategori Berita

.

Ro'o Parongge Kaya Nutrisi, Ini Penjelasan Kadiskes Dompu

Koran lensa pos
Selasa, 27 Agustus 2019


Dompu, Lensa Pos NTB -   Ro'o parongge (daun kelor) ternyata sangat kaya akan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh kita. Karena itu pemerintah daerah Kabupaten Dompu gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar memanfaatkan daun kelor sebagai sayuran bergizi tinggi dan mudah diperoleh. 
Bahkan informasinya Pemkab Dompu sedang menyusun Peraturan Kepala Daerah (Perkada) untuk program kelornisasi.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, Hj. Iris Juita Kastianti, S. KM., M. Kes mengungkapkan tubuh kita membutuhkan kalori, vitamin, protein, dan mineral serta zat-zat lainnya. Dan itu semua terkandung dalam daun yang kerap menjadi menu sayuran sehari-hari bagi orang Dompu - Bima ini.
Disebutnya kandungan gizi di dalam daun kelor bermacam-macam yang sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia. 
"Kalorinya banyak, protein, vitamin C, vitamin E, mineral, dan banyak lagi kandungan lainnya di dalam kelor," ungkapnya.
Bahkan disebutnya daun kelor mengandung anti racun untuk menetralisir racun-racun yang masuk dalam tubuh. 
Ada anggapan sebagian kalangan bahwa mengonsumsi daun kelor dapat mengakibatkan munculnya penyakit asam urat maupun meningkatkan kadar kolesterol di dalam tubuh dibantah oleh pejabat eselon II yang biasa disapa Umi Iris ini. Ia menegaskan sayuran daun kelor justru menjadi obat dari penyakit-penyakit tersebut.
"Justru ini (daun kelor) obatnya," jelasnya.

Lagi-lagi Kadiskes menerangkan  kandungan zat besi (Fe) dalam daun kelor sangat tinggi. 1 kg daun kelor kandungan Fe (zat besinya) sama dengan 6 kg bayam atau daun singkong.
Begitu pula kandungan vitamin A di dalam daun yang bernama latin moringa oleifera ini cukup tinggi. "Kandungan vitamin A dalam 1 kg daun kelor sama dengan 3 kg wortel. Wortel itukan harganya mahal," urainya.
Sedangkan kandungan vitamin C pada 1 kg daun kelor sama dengan vitamin C dalam 3 kg jeruk.

Lebih lanjut Kadiskes menerangkan untuk memperoleh khasiat sebagaimana di atas, maka cara pengolahan dan cara mengonsumsinya harus dilakukan secara tepat.
Daun kelor yang berkhasiat tinggi adalah yang agak tua yang berwarna hijau tua (bukan yang muda/hijau muda). Cara memasaknya sebaiknya jangan dicampur dengan daun sayur yang lain dan jangan menggunakan penyedap rasa.
"Cukup pakai garam dan bawang merah saja jangan gunakan penyedap rasa kita tidak tau kandungan dalam penyedap rasa itu," sarannya.
Demikian pula saat mengonsumsinya usahakan dalam kondisi masih hangat (tidak dingin) dengan nasi yang sudah didinginkan.
"Kenapa nasi harus didinginkan ? Biar kandungan gula yang ada dalam nasi itu hilang," terangnya.
Ia menegaskan seringkali yang menjadi kebiasaan di masyarakat mengonsumsi nasi yang masih panas dengan sayur yang sudah dingin.
"Ini yang tidak baik seharusnya dibalik nasinya yang dingin dan sayurnya yang masih panas," paparnya.

Ditambahkan Umi Iris, daun kelor tidak hanya berkhasiat untuk sayur-mayur tetapi juga berkhasiat sebagai masker untuk peremajaan dan kesegaran kulit wajah terutama bagi kaum hawa agar tampak selalu cantik dan awet muda. Karena kandungan vitamin C dan vitamin E dalam kelor cukup tinggi.
"Saya hanya menggunakan daun kelor untuk masker tidak menggunakan make up apa-apa. Dari pada memakai make up yang harganya mahal dan mengandung merkuri lebih baik menggunakan daun kelor sebagai masker," tutup Kadis yang selalu tampil fresh ini. (AMIN)