Ekskavasi Situs Dorobata ke 17, Ini Temuan Tim Balar Bali

Kategori Berita

.

Ekskavasi Situs Dorobata ke 17, Ini Temuan Tim Balar Bali

Koran lensa pos
Kamis, 04 Juli 2019

Dompu, Lensa Pos NTB - Tim Balai Arkeologi Bali (dulu bernama Balai Arkeologi Denpasar,red) kembali melakukan ekskavasi (penggalian) pada Situs Klasik Dorobata di Puncak Bukit Dorobata Lingkungan Sambitangga Kelurahan Kandai Satu Kecamatan Dompu Kabupaten Dompu NTB.
Kegiatan yang berlangsung sejak 18 Juni 2019 itu merupakan kegiatan ekskavasi yang ke 17 sejak dimulainya penggalian pada tahun 1989 silam.
Hasil proses ekskavasi yang berlangsung selama 2 minggu ini menemukan pondasi bangunan yang terkubur tanah. Nampak batu-bata aneka ukuran tertata dengan rapi di bawah galian tersebut. 
Nyoman Rema yang memimpin Tim ini mengungkapkan batu-bata yang nampak tersebut merupakan bekas bangunan istana kerajaan di puncak Dorobata pada masa silam.
"Kuat dugaan yang kita gali sekarang ini struktur pondasi bangunan," kata Rema.
Ia mengatakan berdasarkan informasi masyarakat setempat bahwa batu-bata yang menjadi bangunan tembok istana Dorobata terlihat dengan jelas di Puncak Dorobata pada era 70-an. Sehingga oleh sebagian masyarakat setempat mengambilnya untuk dijadikan bahan bangunan. Bahkan ada pula yang dijual.
"Informasi yang kami terima demikian. Yang tersisa ini sebagian kecilnya saja sisa dari penggalian masyarakat," imbuhnya.

Dilanjutkan Rema proses ekskavasi yang berlangsung di Puncak Dorobata telah menemukan beberapa sisa bangunan yang terpisah tetapi saling berhubungan satu sama lain. Ada yang sudah ditemukan berukuran 3,9 x 2,7 meter menggunakan batu hijau putih, ada juga yang 4,4 meter menggunakan batu-bata dan ada 2 struktur bangunan yang ditemukan lagi ukurannya 7,8 m x 6,7 meter.
"Kita masih melakukan penggalian lagi untuk menemukan kemungkinan adanya struktur bangunan lain," tutupnya.
Tema mengungkapkan dari hasil proses ekskavasi di Situs Dorobata ini diyakini bahwa lokasi tersebut merupakan bekas bangunan pemujaan pada Masa Ncuhi lalu digunakan lagi sebagai Istana Kerajaan Dompu yang mendapatkan pengaruh kuat agama Hindu dari Kerajaan Majapahit dan selanjutnya dijadikan Istana Kesultanan Dompu hingga terjadinya letusan Gunung Tambora tahun 1815 yang meruntuhkan bangunan tersebut.

Hal yang sama dikemukakan Ketua Makkadana Dompu, Muhammad Iradat. Ia mengatakan situs Dorobata merupakan bukti keberadaan 3 peradaban di Dana Dompu pada masa itu yakni masa Ncuhi, Kerajaan Dompu bercorak Hindu dan Kesultanan Dompu.
"Kepada pemerintah daerah kami berharap agar segera mengusulkan sebagai Cagar Budaya dan berharap kepada masyarakat setempat untuk menjaga dan memeliharanya," harapnya mengakhiri. (AMIN)