Dompu, Lensa Pos NTB - Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Dr. Zulkieflimansyah memiliki optimisme bahwa Tambora akan kembali menggetarkan dunia. Tetapi bukan berupa letusannya yang dahsyat sebagaimana yang terjadi pada 11 April 1815 silam tetapi karena kemajuan peradabannya.
Hal itu disampaikan oleh Gubernur saat membuka acara puncak perhelatan Festival Pesona Tambora (FPT) 2019 di padang savana Doro Ncanga Kecamatan Pekat Kabupaten Dompu NTB, Rabu (11/4) kemarin.
"Festival Pesona Tambora ini mengingatkan kita pada satu hal. Bahwa nama Tambora sudah sangat familiar pada community internasional," ucap gubernur kelahiran Sumbawa Besar pada 18 Mei 1972 ini.
Diungkapkan Bang Zul Tambora pernah mengubah peradaban dunia pada masa lalu. Tambora pernah mengakhiri sebuah perang besar karena letusannya yang sangat dahsyat itu. Bahkan sampai menghentikan musim panas di Benua Eropa. Gubernur optimis bila saat itu Tambora bisa mengubah peradaban dunia karena letusannya, maka bukan hal yang mustahil bila pada suatu masa Tambora akan mengguncangkan peradaban dunia karena keelokan dan keindahan alami yang disuguhkannya dan dengan promosi - promosi yang dilakukan agar Tambora semakin masyhur di seluruh penjuru dunia. Salah satunya adalah melalui event Festival Pesona Tambora.
Mantan anggota DPR-RI 3 periode yang menjabat sejak 1 Oktober 2004 hingga 26 Februari 2018 ini meyakini bahwa Tambora dengan segala keindahannya akan dikenal di seluruh mancanegara. Sehingga pada saatnya akan ramai dikunjungi wisatawan dari mancanegara.
Optimisme Doktor di bidang Ekonomi Industri lulusan Department of Economics University of Strathclyde UK ini bukan tanpa alasan.
Dari segi nama, Tambora telah lama dikenal dunia internasional karena letusannya sehingga ingin melihat secara langsung keadaannya pada masa kini.
Selain itu Tambora yang berstatus sebagai Taman Nasional juga telah berstatus sebagai Geopark Nasional.
"Pada bulan Juni ini akan jadi Geopark Internasional," kata Bang Zul.
Apalagi semboyan Nggahi Rawi Pahu dinilainya menjadi spirit tersendiri bagi masyarakat untuk selalu mengintegrasikan antara ucapan, perasaan dan pikiran dalam tindakan nyata yang membawa hasil yang nyata pula. Dukungan masyarakat setempat sangat memberi dampak bagi kemajuan dunia pariwisata. (DIN)
Hal itu disampaikan oleh Gubernur saat membuka acara puncak perhelatan Festival Pesona Tambora (FPT) 2019 di padang savana Doro Ncanga Kecamatan Pekat Kabupaten Dompu NTB, Rabu (11/4) kemarin.
"Festival Pesona Tambora ini mengingatkan kita pada satu hal. Bahwa nama Tambora sudah sangat familiar pada community internasional," ucap gubernur kelahiran Sumbawa Besar pada 18 Mei 1972 ini.
Diungkapkan Bang Zul Tambora pernah mengubah peradaban dunia pada masa lalu. Tambora pernah mengakhiri sebuah perang besar karena letusannya yang sangat dahsyat itu. Bahkan sampai menghentikan musim panas di Benua Eropa. Gubernur optimis bila saat itu Tambora bisa mengubah peradaban dunia karena letusannya, maka bukan hal yang mustahil bila pada suatu masa Tambora akan mengguncangkan peradaban dunia karena keelokan dan keindahan alami yang disuguhkannya dan dengan promosi - promosi yang dilakukan agar Tambora semakin masyhur di seluruh penjuru dunia. Salah satunya adalah melalui event Festival Pesona Tambora.
Mantan anggota DPR-RI 3 periode yang menjabat sejak 1 Oktober 2004 hingga 26 Februari 2018 ini meyakini bahwa Tambora dengan segala keindahannya akan dikenal di seluruh mancanegara. Sehingga pada saatnya akan ramai dikunjungi wisatawan dari mancanegara.
Optimisme Doktor di bidang Ekonomi Industri lulusan Department of Economics University of Strathclyde UK ini bukan tanpa alasan.
Dari segi nama, Tambora telah lama dikenal dunia internasional karena letusannya sehingga ingin melihat secara langsung keadaannya pada masa kini.
Selain itu Tambora yang berstatus sebagai Taman Nasional juga telah berstatus sebagai Geopark Nasional.
"Pada bulan Juni ini akan jadi Geopark Internasional," kata Bang Zul.
Apalagi semboyan Nggahi Rawi Pahu dinilainya menjadi spirit tersendiri bagi masyarakat untuk selalu mengintegrasikan antara ucapan, perasaan dan pikiran dalam tindakan nyata yang membawa hasil yang nyata pula. Dukungan masyarakat setempat sangat memberi dampak bagi kemajuan dunia pariwisata. (DIN)