Dompu, Lensa Post - Paguyuban KRRA (Kasabua Ra'a Ra Ade) yaitu komunitas warga Bima dan Dompu yang bermukim di Pulau Bali melakukan kegiatan Bakti Sosial (Baksos) di Pantai Kuta Badung Bali. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Hari Minggu sore (27/1) pukul 16:30 Wita. Ketua Umum Paguyuban KRRA Siswanto, ST mengungkapkan Baksos tersebut khusus untuk membersihkan Pantai Kuta dari sampah plastik.
"Hal ini untuk mendukung Peraturan Bupati Badung No 48 Tahun 2018 dan Perbup No 47 tentang Pengurangan Penggunaan Sampah Plastik," jelas tokoh muda asal Desa Kore Kecamatan Sanggar Kabupaten Bima yang bekerja di Bank Mandiri Area Denpasar Udayana Bali ini. Siswanto mengemukakan kegiatan bersih pantai ini bukan hanya diikuti oleh anggota komunitas KRRA, melainkan juga para wisatawan asing maupun domestik yang berada di lokasi tersebut. "Antusiasme wisatawan dalam mengikuti baksos ini sangat luar biasa, ada beberapa wisatawan dari Jepang, Australia dan lokal yang ikut andil dalam kegiatan KRRA ini," imbuhnya. Sampah-sampah plastik tersebut kemudian dikumpulkan di satu tempat dan akan diangkut oleh Petugas Kebersihan Kabupaten Badung.
Dikatakannya issu sampah plastik saat ini sangat mengkhawatirkan dan Indonesia merupakan penghasil sampah plastik nomor 2 di dunia yakni 3,2 juta metrik ton per tahun setelah China (8,8 juta metrik ton per tahun). "Harapan ke depanya kita sebagai warga negara agar sadar penggunaan sampah plastik saat ini, mengingat penguraian sampah plastik kurang lebih 15 tahun baru bisa terurai oleh tanah," pintanya. Harapan senada disampaikan anggota paguyuban KRRA, Muhammad. Masyarakat harus mengurangi penggunaan wadah plastik dalam kehidupan sehari-hari dan agar tidak membuang sampah plastik di sembarang tempat karena akan mencemari lingkungan.Untuk diketahui Paguyuban KRRA didirikan Desember 2017 beranggotakan sekitar 200 orang yang merupakan warga Bima dan Dompu yang bermukim di Pulau Bali. KRRA sering melakukan kegiatan sosial seperti Baksos di rumah singgah Bima di Bali, dan mengkuti kegiatan olahrga seperti turnamen bola yang diadakan oleh perkumpulan di Bali.(emo).
"Hal ini untuk mendukung Peraturan Bupati Badung No 48 Tahun 2018 dan Perbup No 47 tentang Pengurangan Penggunaan Sampah Plastik," jelas tokoh muda asal Desa Kore Kecamatan Sanggar Kabupaten Bima yang bekerja di Bank Mandiri Area Denpasar Udayana Bali ini. Siswanto mengemukakan kegiatan bersih pantai ini bukan hanya diikuti oleh anggota komunitas KRRA, melainkan juga para wisatawan asing maupun domestik yang berada di lokasi tersebut. "Antusiasme wisatawan dalam mengikuti baksos ini sangat luar biasa, ada beberapa wisatawan dari Jepang, Australia dan lokal yang ikut andil dalam kegiatan KRRA ini," imbuhnya. Sampah-sampah plastik tersebut kemudian dikumpulkan di satu tempat dan akan diangkut oleh Petugas Kebersihan Kabupaten Badung.
Dikatakannya issu sampah plastik saat ini sangat mengkhawatirkan dan Indonesia merupakan penghasil sampah plastik nomor 2 di dunia yakni 3,2 juta metrik ton per tahun setelah China (8,8 juta metrik ton per tahun). "Harapan ke depanya kita sebagai warga negara agar sadar penggunaan sampah plastik saat ini, mengingat penguraian sampah plastik kurang lebih 15 tahun baru bisa terurai oleh tanah," pintanya. Harapan senada disampaikan anggota paguyuban KRRA, Muhammad. Masyarakat harus mengurangi penggunaan wadah plastik dalam kehidupan sehari-hari dan agar tidak membuang sampah plastik di sembarang tempat karena akan mencemari lingkungan.Untuk diketahui Paguyuban KRRA didirikan Desember 2017 beranggotakan sekitar 200 orang yang merupakan warga Bima dan Dompu yang bermukim di Pulau Bali. KRRA sering melakukan kegiatan sosial seperti Baksos di rumah singgah Bima di Bali, dan mengkuti kegiatan olahrga seperti turnamen bola yang diadakan oleh perkumpulan di Bali.(emo).