Dompu, Lensa Post NTB - Sejumlah benda-benda bersejarah ditemukan di lokasi Doro Mpana Kelurahan Kandai Satu Kecamatan Dompu Kabupaten Dompu. Penemuan tersebut berdasarkan ekskavasi (penggalian) yang dilakukan oleh Balai Arkeologi (Balar) Denpasar bersama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Dompu dan Makkadana Dompu beberapa hari lalu. "Yang ditemukan ada keramik dan gerabah," ungkap Ketua Majelis Sakaka Dana Dompu (Makkadana), Muhammad Iradat, S. Gz yang diwawancarai media ini di sela-sela Peringatan Hari Olah Raga Nasional (Haornas) Tingkat Kabupaten Dompu di GOR Ginte Dompu kemarin.
Dikatakannya selain penemuan oleh Balar, ada juga sejumlah benda-benda purbakala yang ditemukan oleh warga sekitar seperti keris, arca siwa, potongan tembaga dan potongan emas. Ditemukan pula wadu ďimpa yang dijadikan kuburan yang di dalamnya biasanya disertai dengan benda-benda berharga lainnya yang masih dalam pencarian.
Dikemukakan Iradat, berdasarkan keterangan Wibisono dari Balai Arkeologi Denpasar, keramik dan gerabah yang ditemukan itu kemungkinan merupakan peninggalan sejarah pada masa Dinasti Shung (abad 9-11 M) dan Dinasti Ming (abad 12-14 M).
"Artinya sebelum era Majapahit atau Ekspedisi Padompo peradaban di sana (Kandai Satu) sudah sangat maju," ujar Iradat.
Ia menyebutkan informasi mengenai keberadaan benda-benda bersejarah yang terkubur di kawasan Doro Mpana dan Doro Bata sebenarnya sudah diketahui sejak beberapa tahun silam. Saat itu para peneliti dari Balai Arkeologi Denpasar dan dari Universitas Indonesia melakukan penelitian di Situs Nangasia di Kecamatan Hu'u. Walhasil mereka memperoleh informasi lanjutan tentang kawasan bersejarah Doro Mpana dan Doro Bata tersebut. "Tahun 2010 kami telah melakukan survey awal, akhirnya 2018 ini kita melakukan ekskavasi (penggalian)," pungkasnya. (LP.NTB/ EMO)
Dikatakannya selain penemuan oleh Balar, ada juga sejumlah benda-benda purbakala yang ditemukan oleh warga sekitar seperti keris, arca siwa, potongan tembaga dan potongan emas. Ditemukan pula wadu ďimpa yang dijadikan kuburan yang di dalamnya biasanya disertai dengan benda-benda berharga lainnya yang masih dalam pencarian.
Dikemukakan Iradat, berdasarkan keterangan Wibisono dari Balai Arkeologi Denpasar, keramik dan gerabah yang ditemukan itu kemungkinan merupakan peninggalan sejarah pada masa Dinasti Shung (abad 9-11 M) dan Dinasti Ming (abad 12-14 M).
"Artinya sebelum era Majapahit atau Ekspedisi Padompo peradaban di sana (Kandai Satu) sudah sangat maju," ujar Iradat.
Ia menyebutkan informasi mengenai keberadaan benda-benda bersejarah yang terkubur di kawasan Doro Mpana dan Doro Bata sebenarnya sudah diketahui sejak beberapa tahun silam. Saat itu para peneliti dari Balai Arkeologi Denpasar dan dari Universitas Indonesia melakukan penelitian di Situs Nangasia di Kecamatan Hu'u. Walhasil mereka memperoleh informasi lanjutan tentang kawasan bersejarah Doro Mpana dan Doro Bata tersebut. "Tahun 2010 kami telah melakukan survey awal, akhirnya 2018 ini kita melakukan ekskavasi (penggalian)," pungkasnya. (LP.NTB/ EMO)