Dompu, koranlensapos.com - Pemangku Adat Kecamatan Hu'u, Abdul Malik memastikan tidak ada unsur syirik dalam tarian kolosal "Ou Balumba" yang menjadi ikonik dalam Festival Lakey 2025.
Pernyataan itu disampaikan Abdul Malik kepada koranlensapos.com, Rabu (16/7/2025) sore menanggapi polemik yang berkembang terkait ritual tarian itu.
"Saya pastikan tidak ada unsur syiriknya," ujar
Dijelaskan Abdul Malik, harus dipahami bahwa Hu'u adalah desa tertua yang memiliki banyak warisan budaya. Salah satunya yakni ritual Ou Balumba. Dengan perubahan zaman, budaya pun mengalami perkembangan. Karena budaya adalah kreativitas manusia. Ritual tersebut dituangkan dalam sebuah tarian.
"Ada permohonan dalam tarian itu bukan pemujaan kepada laut atau makhluk penjaga laut. Bukan. Kita memohon hanya kepada Allah SWT," kata Ketua Majelis Adat Dompu (MAD) Kecamatan Hu'u itu.
Pria yang familiar disapa Melo itu menegaskan sebagai kaum muslimin, penghambaan dan permohonan hanya kepada Allah SWT, Sang Maha Pencipta langit dan bumi beserta seluruh isinya berdasarkan tuntunan Al-Qur'an dan As-Sunnah.
"Saya tegaskan lagi bahwa tidak ada unsur syirik dalam tarian Ou Balumba," tandasnya.
Plt. Kabid Kebudayaan Disbudpad Dompu yang juga panitia Festival Lakey, Dedy Arsyik menerangkan tarian "Ou Balumba" akan dilaksanakan pada hari Sabtu (19/7/2025) pukul 15.00 Wita. Sebelum pelaksanaan tarian kolosal ini akan ada pengarahan dari Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Dompu, KH. Mokh. Nasuhi yang dilanjutkan dengan doa.
Untuk diketahui, tarian kolosal "Ou Balumba" ini ditargetkan akan memecahkan rekor MURI (Museum Rekor Dunia Indonesia) dengan menghadirkan belasan ribu peserta.
"Yang sudah terdata by name by adress ada 21 ribu penari," ungkap Kadisbudpar Dompu, Abdul Muis dalam keterangan persnya di awal pelaksanaan Festival Lakey. (emo).