Diduga Serangan Jantung, Kapten Kapal Asal Bitung Sulut Meninggal Dunia Saat Berlabuh di Dermaga Kempo

Kategori Berita

.

Diduga Serangan Jantung, Kapten Kapal Asal Bitung Sulut Meninggal Dunia Saat Berlabuh di Dermaga Kempo

Koran lensa pos
Rabu, 10 Mei 2023

 

Almarhum Kapten kapal yang meninggal dunia karena diduga alami serangan jantung



Dompu, koranlensapos.com  – Seorang pria paruh baya diketahui bernama Santje Lombo (52) ditemukan dalam keadaan sudah terbujur kaku di salah satu blok pribadi (kamar, red) di kapal muat (KM) Heng-heng, Senin (8/5/2023) sekira pukul 19.00 Wita. Kapal tersebut sedang berlabuh di Dermaga Kempo Desa Soro Barat Kecamatan Kempo Kabupaten Dompu NTB.

Informasi itu disampaikan Kasi Humas Polres Dompu IPTU Zuharis, SH melalui Kasubsi Humas dan Penerangan, Aiptu Hujaifah pada Selasa pagi (9/5/2023) kepada awak media.

"Almarhum diduga terkena serangan jantung," ungkap Hujaifah.

Hujaifah mengatakan penemuan Kapten Kapal asal Bogenfil Blok F No 3 Girian Permai Kota Bitung Provinsi Sulawesi Utara ini praktis mengejutkan awak kapal yang kemudian menghubungi Otoritas Pelabuhan untuk dilakukan evakuasi ke daratan Pelabuhan Laut Desa Soro, Kecamatan Kempo Kabupaten Dompu.

Kapolsek Kempo, Ipda Akhmad Marzuki, saat dikonfirmasi mengungkapkan kronologis diketahuinya peristiwa mengejutkan itu.

“Korban pertama kali ditemukan oleh Koki Kapal saat akan dipanggil makan,” ungkap Kapolsek.

Kapolsek menjelaskan, berdasarkan keterangan Bosun (kepala Kerja) Djefri Jantje Piether (43) saat itu koki kapal memberitahukan kepadanya bahwa korban tidak merespons panggil makan.

“Dengan adanya laporan dari koki tersebut, Bosun dan para ABK mengecek  keadaan korban di kamarnya. Pada saat dicek tersebut korban sudah dalam keadaan meninggal dalam posisi terlentang di atas kasurnya,” papar Kapolsek. 
 
Kabar ini dibenarkan Kasat Polairud, Iptu Syarifuddin, SH yang dalam keterangannya menyebutkan, bahwa berdasarkan laporan dari sahbandar tersebut pihak Polsek Kempo di bawah pimpinan Kapolsek Kempo Ipda Akhmad Marzuki mendatangi TKP, melakukan pemeriksaan pada saksi saksi.

“Dari keterangan para ABK korban  memang memilik riwayat penyakit mag, namun tetap beraktivitas seperti biasa setiap harinya,” tuturnya.

Atas kejadian tersebut, lanjutnya, pihak istri korban mengirimkan surat pernyataan untuk tidak melakukan otopsi dan segera dipulangkan ke kampung halamannya.
 
Ia juga menambahkan, korban baru berhasil dievakuasi ke daratan, pada Selasa (9/5/2023) sekira pukul 06.00 Wita. Korban kemudian dibawa dengan menggunakan ambulan menuju ke RSUD Dompu untuk dikremasi sebelum dipulangkan. (Aby).