Mobil Giling Jagung Banyak Telan Korban, Tak Berani Lapor Polisi

Kategori Berita

.

Mobil Giling Jagung Banyak Telan Korban, Tak Berani Lapor Polisi

Koran lensa pos
Rabu, 02 Mei 2018
Dompu, Lensapost NTB - Luasan areal penanaman jagung di Kabupaten Dompu yang selalu bertambah setiap tahun mendorong para pengusaha di bidang jasa penggilingan untuk selalu menambah jumlah alat penggiling jagung.
Jenis dan model alat ini, setahap demi setahap dimodifikasi sedemikian rupa sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Pada awal-awalnya sekitar tahun 2010 masih menggunakan mesin tresser yang biasa digunakan menggiling kedelai. Lalu tahun-tahun berikutnya mulai bermunculan mesin giling yang lebih modern. Dalam hitungan jam tuntaslah semua pekerjaan. Hingga tahun 2015, petani masih harus mengupas klobot (kulit) jagung baru bisa digiling.Mulai tahun 2016, petani tidak perlu lagi mengupas lagi klobot jagung, karena mesin penggiling sudah dirancang menggiling tanpa mengupas. Walhasil petani semakin ringan dalam bekerja.

Di balik fakta tersebut, mesin penggiling jagung ini rupanya telah menimbulkan banyak korban jiwa. Karena mesin ini dimodifikasi sebagaimana alat transportasi beroda empat.Karenanya, alat ini bisa melintasi jalan raya bahkan naik turun wilayah-wilayah perbukitan.Pengendaranya kerap melajukan kendaraan ini dengan kecepatan tinggi. Bahkan terkadang nyaris tak terkendalikan. Akibatnya tak sedikit korban jiwa yang telah ditimbulkannya.

Data yang dihimpun media ini, telah ada beberapa nyawa melayang akibat kecelakaan yang terjadi.
Antara lain di salah satu turunan di Nanga Tumpu menjelang bulan Ramadhan 1438 H tahun 2017 lalu. Seorang ibu muda dan bayinya harus kehilangan nyawa karena kendaraan penggiling jagung yang ditumpangi keduanya mengalami rem blong hingga terguling di lokasi tersebut. Tumpahan air panas dari mesin tersebut mengakibatkan keduanya mengalami luka bakar teramat parah sehingga ibu dan anak ini meninggal dunia setelah beberapa hari dirawat di RSU Dompu.

Begitu pula yang terjadi di  salah satu tikungan tajam yang menurun di kawasan Moti To'i. Seorang bapak akhirnya harus meninggalkan anak dan istrinya untuk selama-lamanya.Belum lama ini, kejadian yang sama terjadi lagi di salah satu tikungan tajam di dekat perbatasan Dompu-Bima. Akibat rem blong, kendaraan tersebut terjungkal keluar dari jalan raya yang mengakibatkan seorang pemuda asal Dusun Sipon Desa Bara Kecamatan Woja juga menjadi korban.

Kasat Lantas Polres Dompu, IPTU Gede Sukarta, SH mengatakan kendaraan penggiling jagung tidak memiliki izin untuk melintas di jalan raya."Mau diberi izin, itu masuk kategori kendaraan apa ?," kata Sukarta.Lebih lanjut, Sukarta mengatakan bahwa pihaknya akan menindak tegas bila ada kendaraan semacam itu melintasi jalan raya."Silahkan beroperasi tapi jangan lewat di jalan raya. Kalau dijumpai saya akan tindak," tegasnya.

Ditambahkan Kanit Laka, Aiptu Hasanuddin bahwa korban kecelakaan akibat tergulingnya kendaraan penggiling jagung sudah cukup banyak tetapi tidak ada yang pernah melaporkan hal itu kepada kepolisian."Mereka tidak berani melapor apabila terjadi kecelakaan semacam itu karena mereka tahu kalau lapor akan semakin repot urusannya," katanya mengakhiri. (LP/Amin Dompu)