Dompu, koranlensapos.com - Jalur lintas Saneo kini membutuhkan perhatian segera dari pemerintah. Pasalnya banyak aspal jalan yang telah rusak dan menimbulkan cekungan di sana sini. Cekungan-cekungan itu menyulitkan bagi pemakai kendaraan bermotor. Apalagi di jalur ini banyak truk-truk bermuatan jagung melintas yang bisa berpotensi rawan kecelakaan lalu lintas akibat menghindari cekungan (lubang).
Mulai dari tanjakan Saleko yang berjarak hanya sekitar 200 meter dari perempatan Sawete, kerusakan ruas jalan sudah dirasakan pengguna jalan. Jalur yang menanjak, belokan dan sempit ini kian diperparah lagi dengan sejumlah lubang yang menyulitkan bagi pengguna kendaraan bermotor. Apalagi ketika truk berpapasan dengan truk yang dibuntuti banyak kendaraan roda dua maupun roda empat lainnya, di jalur ini kerap mengalami kesulitan. Kemacetan acapkali terjadi di tanjakan saleko ini terutama saat pagi hari masuk jam sekolah atau kantor.
"Seandainya jalan yang rusak ini diperbaiki, akan lebih aman dan nyaman bagi kendaraan," ungkap seorang pengguna jalan sembari berharap kepada pemerintah melalui dinas terkait untuk segera menutup cekungan-cekungan di tanjakan Saleko itu.
Lubang-lubang yang banyak juga terlihat ketika memasuki Dusun Maulana Desa Sori Sakolo (depan sekolah Al Amin). Di lokasi ini kendaraan yang berpapasan berusaha saling mendahului untuk bisa melintasi aspal yang masih baik. Penyebabnya banyak cekungan yang sulit dilalui terutama di sisi barat jalan. Potensi kerawanan kecelakaan lalu lintas bisa terjadi dalam kondisi seperti ini. Saat musim hujan, cekungan-cekungan dalam ini menjadi tempat genangan air.
Kerusakan jalan yang lebih parah di depan Masjid Sori Sakolo. Di lokasi ini seluruh aspal terkelupas yang menimbulkan cekungan-cekungan membahayakan bagi pemakai kendaraan bermotor.
Kerusakan lagi terlihat setelah melewati jembatan Sori Sakolo. Ada beberapa titik kerusakan di jalur ini yang menyulitkan bagi kendaraan.
Di jalur menanjak Teka Pangere hingga memasuki Desa Serakapi Kecamatan Woja, ruas jalan masih cukup baik. Namun di depan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Serakapi, kerusakan aspal jalan mulai terlihat lagi. Meski tidak terlalu parah, tetapi aktivitas masyarakat yang padat di tempat ini dapat berisiko terjadinya kecelakaan lalu lintas. Truk-truk dan pikup yang diparkir di pinggir-pinggir jalan juga kian mempersempit jalur ini. Bukan hanya itu, di lokasi perbatasan Serakapi - Saneo, terdapat sebuah lubang menganga di tengah ruas jalan. Sementara ini masyarakat sekitar menutup lubang itu dengan batu-batu agar bisa dilewati kendaraan.
Usai melewati wilayah perbatasan Serakapi - Saneo, aspal jalan masih cukup baik hingga di depan Kantor Desa Saneo. Ke arah utara sampai ujung Desa Saneo ada beberapa titik yang terlihat mengalami kerusakan ruas jalan tetapi tidak terlalu parah.
Sejumlah kalangan menyebut banyaknya cekungan dan kerusakan jalur lintas Saneo ini diaebabkan kerap dilalui kendaraan bermuatan berat seperti jagung yang menjadi hasil bumi masyarakat di wilayah tersebut ditambah dengan gerusan air hujan.
"Mudah-mudahan jalur Saneo ini segera diperbaiki oleh pemerintah," harap seorang warga.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Dompu, Aris Ansyari kepada koranlensapos.com menyatakan jalur lintas Saneo sebenarnya sudah masuk dalam rencana untuk diperbaiki tahun 2025 ini, tetapi karena ada kebijakan efisiensi anggaran sehingga tertunda pelaksanaannya.
"Seharusnya tahun ini akan diperbaiki melalui dana DAK pusat tapi ditunda pelaksanaannya karena efisiensi anggaran pusat," jelas Aris.
Namun demikian, Kadis PUPR berjanji untuk mengusulkan lagi agar bisa ditangani tahun 2025 ini melalui anggaran perubahan.
"Insyaallah kita akan usulkan lagi supaya ditangani," janjinya. (emo).