Produktivitas Jagung Rendah? Ini Solusinya

Kategori Berita

.

Produktivitas Jagung Rendah? Ini Solusinya

Koran lensa pos
Selasa, 03 September 2024
Panen raya jagung bioteknologi dengan tema "Merdeka Pangan Menuju Indonesia Emas 2045" di Desa Lune Kecamatan Pajo Kabupaten Dompu, Senin (12/8/2024)


Koranlensapos.com - Produktivitas jagung secara nasional masih rendah. Kisarannya antara 5,5 sampai 5,9 ton per hektare.

Hal itu disampaikan Ketua Kelompok Substansi Jagung dan Aneka Sereal Direktorat Serealia Ditjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Arnen Sri Gumala saat menghadiri Panen Raya Jagung Bioteknogi di Desa Lune Kecamatan Pajo Kabupaten Dompu NTB, Senin (12/8/2024).

Arnen mengatakan produktivitas di atas masih tergolong rendah karena potensi rata-rata benih jagung hibrida adalah 10 ton per Ha.

Disebutnya berdasarkan data BPS, penggunaan jagung hibrida di Indonesia sudah mencapai 77,61%. Sedangkan varietas komposit 6,61%, dan jagung lokal 15,79%.

"Kalau kita bandingkan dengan negara tetangga seperti Vietnam, Thailand dan Filipina, kita masih rendah penggunaan hibrida dibanding mereka. Mereka rata-rata menggunakan jagung hibrida di atas 80%. Sementara kita baru 77,61%," sebutnya.

Selanjutnya Arnen menjelaskan salah satu upaya untuk mengakselerasi produktivitas jagung dan menghemat biaya produksi salah satunya adalah dengan penggunaan benih jagung bioteknologi. Varietas ini selain tahan dengan herbisida jenis Roundup, juga mampu berproduksi hingga 15 ton per Ha. 

"Harapannya penggunaan benih bioteknologi bisa meningkatkan produktivitas, efisiensi dan kesejahteraan petani," ucapnya.

Dipaparkan Arnen, benih bioteknologi merupakan benih hasil rekayasa genetika. Hebatnya varietas ini tahan terhadap herbisida jenis Roundup herbisida. Pemerintah terus mendorong varietas unggul baru. Baik melalui teknologi hibrida maupun bioteknologi. 

"Hingga saat ini sudah dilepas 317 varietas jagung hibrida dan 8 varietas hasil rekayasa genetika atau bioteknologi," bebernya.

Dikatakannya, benih unggul bermutu merupakan komponen utama dalam peningkatan produksi. Benh unggul bermutu memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap peningkatan produksi. 

"Ke depan benih bioteknologi akan menjadi andalan di Indonesia dalam meningkatkan produksi jagung nasional," ucapnya.


Dikatakannya areal pertanian di Indonesia sangat luas. Berdasarkan data BPS tahun 2023 seluas 2,48 juta hektare. 

"Bila dikalikan dengan produktivitas 10 ton saja per hektare maka akan terjadi produksi jagung nasional 24,8 juta ton. Bila dikurangi dengan konsumsi rata-rata per tahun 10 juta ton, maka akan ada cadangan nasional 14 juta ton. Ini akan bisa diekspor untuk meningkatkan kesejahteraan petani," jelasnya.
Menurutnya Indonesia menjadi negara berdaulat jagung hingga menjadi negara eksportir terbesar di dunia seperti Brazil bukanlah hal yang mustahil.

"Negara kita luas dan subur.
 Ayo kita singsingkan baju bersama. Kita tekadkan Indonesia harus berdaulat jagung," pungkasnya sembari berpantun Taman bunga indah menawan
Bunga melati harum mewangi
Kemajuan teknologi merupakan harapan
Ekspor jagung Indonesia sangat dinanti. (emo).