Kegiatan Sosialisasi 7 Dimensi Lansia Tangguh yang diselenggarakan oleh BKKBN Perwakilan NTB di Aula Kantor DPPKB Kabupaten Dompu, Selasa (20/8/2024)
Koranlensapos.com - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Nusa Tenggara Barat melaksanakan sosialisasi 7 Dimensi Lansia Tangguh di Kabupaten Dompu. Kegiatan itu digelar di Aula Kantor Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Dompu, Selasa (20/8/2024).
Hadir sebagai narasumber pada kegiatan itu, Ketua Tim Kerja Balita Anak dan Ketahanan Keluarga Lansia BKKBN Perwakilan NTB, Mia Oktora dan Pelaksana Tugas Kepala DPPKB Kabupaten Dompu, Abdul Syahid.
Mia Oktora mengemukakan sosialisasi 7 dimensi lansia tangguh ini merupakan bagian dari Program Bina Keluarga Lansia (BKL) yakni Kelompok Kegiatan (POKTAN) Keluarga yang mempunyai Lansia dengan tujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan keluarga yang memiliki lansia serta lansia itu sendiri untuk meningkatkan kualitas hidup.
Mia menyebutkan 7 dimensi lansia tangguh terdiri dari dimensi spiritual, dimensi sosial, dimensi emosional, dimensi fisik, dimensi intelektual, dimensi profesional vokasional dan dimensi lingkungan.
"Sasaran kegiatan Bina Keluarga Lansia itu bukan langsung kepada lansianya, tetapi kepada leluarganya. Karena kita di Indonesia ini lansia sebagian besar masih hidup bersama keluarga atau anaknya," jelasnya.
Dikatakannya program ini menyasar keluarga (anak), tujuannya supaya mereka memahami langkah-langkah yang harus dilakukan ketika hidup bersama orang tua yang sudah lansia, terutama yang berhubungan dengan 7 dimensi lansia tersebut.
Mia menyebutkan di Kabupaten Dompu terdapat 46 kelompok Bina Keluarga Lansia.
"Kita lakukan sosialisasi hari ini di Dompu untuk 16 kelompok," sebutnya.
Selain Poktan BKL, lanjutnya di setiap kabupaten juga terdapat satu Sekolah Lansia. Untuk di Kabupaten Dompu, Sekolah Lansia terletak di Desa Dorebara Kecamatan Dompu.
"Sekolah lansia ini memang khusus untuk lansia," ucapnya.
Diuraikan Mia, di sekolah lansia ini para lansia diajarkan oleh para praktisi tentang cara hidup mandiri, cara bersosialisasi, cara mengatasi stres, dan lain-lainnya.
"Kadang-kadang anaknya kan sibuk, sehingga dengan adanya sekolah lansia ini, para lansia diajarkan agar bisa mengurusi diri sendiri dan tidak tergantung pada orang lain ketika tidak ditemani keluarganya. Termasuk bagaimana agar mereka bisa produktif punya pendapatan tetap sehingga tidak terlalu tergantung kepada orang lain atau kepada anak. Jadi kondisi-kondisi ini yang sedang diupayakan," urainya.
Dikatakannya dalam Program Bina Keluarga Lansia ini BKKBN tidak berjalan sendiri. Namun bergandengan tangan dengan instansi dan pihak terkait. Seperti Dinas Kesehatan, Kader Posyandu Keluarga sekaligus diperankan sebagai Kader Posyandu Lansia.
"Kita kolaborasi, bersama-sama dan terpadu," tuturnya.
Sementara itu, Plt. Kepala DPPKB Kabupaten Dompu, Abdul Syahid berharap kepada para Kader Lansia yang mengikuti kegiatan sosialisasi itu dapat menyimak materi yang disampaikan dengan sebaik-baiknya agar dapat disampaikan lagi di kelompok binaan masing-masing.
"Materi sosialisasi 7 Dimensi Lansia Tangguh ini sangat penting untuk disampaikan, khususnya kepada para keluarga yang mempunyai lansia sebagai bekal bagi mereka dalam mengurusi orang tuanya yang sudah lansia," tandasnya. (emo).