Situs Waro Kali di Kandai Satu Dompu

Kategori Berita

.

Situs Waro Kali di Kandai Satu Dompu

Koran lensa pos
Senin, 20 Mei 2024
Makam Waro Kali di Kandai Satu Dompu (foto' Ladaska dikutip dari buku "Sekitar Kerajaan Dompu")



Situs purbakala “Waro Kali" berlokasi di Kelurahan Kandai Satu Kecamatan Dompu Kabupaten Dompu. Tim dari Balar Arkeologi Denpasar Bali telah melakukan penelitian di situs ini pada bulan September tahun 2001 lalu. Mereka menyimpulkan bahwa lokasi atau situs tersebut merupakan bekas bangunan sebuah candi tempat pemujaan pada saat sebelum masuknya ajaran islam ke Dompu. 

Waro Kali berupa gundukan tanah dengan luas sekitar 17 meter persegi. Lokasinya sekitar 1 kilo meter dengan lokasi situs Purbakala “DORO BATA “. 

Tim arkeologi yang saat itu dipimpin oleh Wayan Suantika dengan anggota atau staf terdiri dari Anak Agung Gedhe Bagus, Ayu Ambarwati serta staf khusus penggambaran I Nyoman Putra dengan dibantu oleh dua orang tim pembantu khusus itu menjelaskan bahwa, setelah dilakukan penelitian arkelogi Situs “WARO KALI “diperkirakan merupakan jenis bangunan berundak (bangunan bata tempat pemujaan di jaman kebudayaan hindu kuno).

Menurut Wayan, berdasarkan hasil studi banding yang pernah dilakukan oleh tim arkeologi pada tahun 1989 bahwa situs purbakala “Doro Bata" terdapat pecahan-pecahan bata yang bentuknya maupun jenisnya ada persamaan dengan pecahan-pecahan bata yang ada di situs Waro Kali. 

Antara Situs “DORO BATA “dan situs “WARO KALI “diduga sangat erat kaitannya. Hal itu dapat dibuktikan dengan adanya beberapa benda purbakala yang pernah ditemukan oleh para warga penduduk sekitar lokasi  sekitar tahun 1978 hingga tahun 1989 lalu. 

Penemuan pertama kali kedua situs tersebut bersamaan dengan adanya penelitian oleh tim arkelogi Jakarta yang tengah meneliti penemuan situs Islam di wilayah kabupaten Bima dan Dompu sekitar tahun 1978. Pada saat penggalian situs “DORO BATA “itulah situs “WARO KALI “ditemukan oleh tim peneliti yang dipimpin oleh Prof. DR. 
Sukmono. Masih menurut wayan Suantika, situs “WARO KALI”yang merupakan bangunan dengan struktur Bata itu ada kemiripan dengan situs purbakala yang ditemukan di daerah Sumatra Barat yakni MANOPO atau tempat pemujaan di masa kerajaan Sriwijaya. 

Selain ada kemiripan dengan situs Klasik di daerah Sumatera, situs “WARO KALI”dan Situs “DORO BATA” menurut tim ahli arkeologi itu diduga ada kemiripan atau kesamaan dengan struktur bangunan candi yang ada di daerah Jawa Tengah yakni candi Borobudur. 

Di samping itu dari Balai Arkelogi Denpasar Bali tersebut, mengatakan bahwa Kandai Satu adalah pusat salah satu kerajaan di Dompu. Salah satu bukti pendukungnya yakni dengan adanya bukit “DORO PARA PIMPI “yang teletak tidak jauh dari lokasi situs Waro Kali. “DORO PARA PIMPI “jika diartikan dalam bahasa daerah Dompu artinya adalah tempat atau lokasi pertemuan para pimpinan (Raja) pada zaman dulu. 

Menurut salah seorang tokoh masyarakat kelurahan Kandai I Kecamatan Dompu H. Umar H. Ismail kapada penulis menuturkan bahwa pada tahun 1968 salah seorang warga setempat pernah menemukan barang-barang antik di sekitar lokasi situs WARO KALI. Warga tersebut bernama H. Musa (Almarhum). Benda-benda antik itu berupa satu lusin piring kuno buatan Cina, yang terbuat dari bahan keramik serta sebuah wajan besar atau Kampo (semacam tempat untuk menyimpan barang perhiasan jaman dulu). Setelah dilakukan penelitian ternyata benda-benda antik itu dibuat sekitar abad ke-13. Namun sayangnya benda-benda antik tersebut saat ini tidak diketahui rimbanya setelah pada saat itu barang-barang yang bernilai sejarah tinggi tersebut diamankan oleh pihak pemerintah waktu itu. 

H. Musa yang menemukan benda-benda antik itu sebelumnya pernah bermimpi didatangi oleh suara gaib. Ia disuruh menggali “UWI SARA' (semacam ubi jalar) yang ada di dekat lokasi komplek makam Situs Waru Kali. Keesokan harinya sesuai dengan petunjuk mimpi maka H.Musa langsung menggali UWI SARA yang terletak di dekat kuburan orang tuanya. Setelah digali ternyata ditemukan benda-benda antik bernilai sejarah tinggi itu. 


Penamaan lokasi tersebut dengan Waro Kali karena di dalam komplek pemakaman itu terdapat satu makam tua. Penduduk setempat menyebutnya dengan nama kuburan Waro Kali atau “RADE WARO KALI”. Menurut penduduk setempat, kuburan yang usianya sudah ratusan tahun itu merupakan makam seorang ulama penyebar agama Islam di Dompu. Ulama tersebut konon  berasal dari Sumatera bernama Syekh Hasanuddin. Syekh Hasanuddin akhirnya menetap di Dompu (Kandai 1). Beliau menikah dengan warga setempat hingga akhirnya wafat dan dimakamkan di tempat tersebut. (Dikutip dari buku Sejarah Kabupaten Dompu, 2013 karya H.R.M. Agoes Suryanto)