Harga Jagung Merosot, Jual ke Bulog Ribet, Petani Merana

Kategori Berita

.

Harga Jagung Merosot, Jual ke Bulog Ribet, Petani Merana

Koran lensa pos
Selasa, 14 Mei 2024
        Pipilan jagung kering


Dompu, koranlensapos.com - Nasib yang dialami petani jagung di Kabupaten Dompu saat ini kian merana. Pasalnya harga komoditas jagung makin merosot. Bahkan berada di bawah Harga Acuan Pembelian (HAP) dan Harga Pokok Pembelian (HPP) yang telah ditetapkan oleh Pemerintah melalui Peraturan Badan Pangan Nasional nomor 5 tahun 2022. Mengacu pada Peraturan Bapanas tersebut, harga komoditas jagung pipilan kering dengan kadar air 15% yakni Rp. 4.200/kg. Sedangkan harga pembelian di sejumlah gudang di Kabupaten Dompu hanya berkisar antara Rp. 3.600 hingga Rp. 3.800/kg.

Tentu saja kondisi demikian membuat para petani jagung kecewa. Mereka menagih janji pemerintah menaikkan harga jagung pasca terjadinya beberapa kali aksi unjuk rasa mahasiswa bersama petani di Kantor Pemda Dompu maupun di Manggelewa beberapa minggu lalu. Bahkan pihak Bapanas RI sudah mengeluarkan keputusan terkait fleksibilitas (penyesuaian) harga jagung dari 4.200 menjadi 5.000. Namun realita yang terjadi, justru harga jagung kian anjlok hingga berada di bawah HPP.

"Gudang di Dompu semaunya saja menetapkan harga jagung tanpa memperhatikan HPP," sorot salah seorang petani. 

Ia berharap pemerintah daerah melakukan langkah pendekatan dengan pihak pengusaha untuk mengatasi persoalan yang dihadapi petani saat ini.

Diakui memang ada solusi yang diberikan pemerintah untuk mengatasi anjloknya harga jagung ini melalui Bulog. Menurut informasi, Bulog bisa membeli dengan harga Rp. 4.500 sampai 5.000 namun dengan sejumlah persyaratan yang amat ribet dan menyulitkan. Petani harus melengkapi sejumlah berkas seperti NIB, NPWP, Foto copi KTP, dan buku rekening BRI. 
Sedangkan syarat jagung KA 14 %, bobot jagung harus 70 kg/karung, dan jahitan karung harus memakai mesin jahit. Sedangkan jahitan manual ditolak. 

Harapan petani saat ini hanya di Gudang PT. Charoen Pokphand Indonesia (CPI) Bolo  - Bima. Pengusaha ini berani melakukan pembelian dengan harga Rp. 5.000 dengan kadar air 14-15%. Namun gudang ini sering melakukan sistem buka tutup ketika sudah penuh. Setelah dilakukan pengiriman dan gudang sudah kosong baru dibuka kembali. Setiap pembukaan gudang CPI ini antrean kendaraan yang memuat jagung sangat panjang memadati jalan raya hingga beberapa ratus meter dari lokasi gudang itu. Bahkan beberapa hari sebelum gudang dibuka pun, antrean truk sudah membludhak. (emo).