Komentar
Dompu, koranlensapos.com - Masyarakat Kabupaten Dompu pada umumnya bermata pencaharian sebagai petani. Selain menanam padi, para petani juga umumnya menanam jagung di lahan-lahan tadah hujan. Apalagi jagung merupakan salah satu program unggulan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Dompu.
Saat ini proses pemanenan jagung sedang berlangsung di berbagai wilayah di Kabupaten Dompu.. Tidak terkecuali bagi petani jagung di Kelurahan Kandai Dua Kecamatan Woja. Mereka pun sedang sibuk dengan pemanenan jagung. Ada yang sedang memetik. Ada yang menggiling (tresher). Ada juga yang sedang menjemur.
Aktivitas pemanenan jagung yang dilakukan warga binaannya tidak terlepas dari perhatian Babinsa Kandai Dua, Serka Agus Salim. Babinsa kerap turun ke ladang-ladang masyarakat untuk membantu para pejuang kedaulatan pangan itu.
Seperti yang dilakukannya pada Sabtu (27/4/2024) kemarin. Babinsa Serka Agus Salim membantu warga binaannya yang sedang menjemur jagung. Penjemuran dilakukan agar jagung mencapai tingkat kekeringan yang bagus dan merata yang ditandai dengan kadar air (KA) rendah. Kualitas pipilan jagung yang baik dengan kadar air rendah, nilai jualnya bisa lebih tinggi dibandingkan dengan kering panen (tanpa proses jemur).
"Makanya jagung ini dijemur supaya harganya sedikit lebih tinggi," kata sang petani.
Sang petani melanjutkan harga benih, pupuk dan obat-obatan semakin mahal sehingga jagung harus dijemur agar nilai jualnya lebih baik dan bisa dapat untung.
Babinsa Serka Agus Salim berharap semoga usulan Pemerintah Daerah Kabupaten Dompu, Kabupaten Bima dan Pemerintah Provinsi NTB untuk penyesuaian (perbaikan) harga jagung dari Rp. 4.200 menjadi Rp. 5.000 segera direalisasikan oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas). (emo).