Pilkades Doropeti ; Antara Politik, Gagasan & Persaudaraan

Kategori Berita

.

Pilkades Doropeti ; Antara Politik, Gagasan & Persaudaraan

Koran lensa pos
Kamis, 19 Oktober 2023
Suasana penyampaian Visi dan Misi para Cakades Doropeti, Rabu (18/10/2023)





Oleh : Suherman*

Penulis diundang menjadi panelis acara penyampaian visi, misi dan program calon oleh Panitia Pilkades Doropeti, Kecamatan Pekat, Kabupaten Dompu pada Rabu, 18 Oktober 2023 bertempat di Halaman Kantor Desa setempat. 

Ada banyak cara menyampaikan visi dan misi calon. Lalu kenapa panitia memilih cara mengumpulkan semua calon, masyarakat, dan para pendukung di suatu tempat dengan menghadirkan panelis? 

Rupanya panitia sebagaimana yang dituturkan Ketuanya Muhammad Khadafi, S.Pd saat menghubungi penulis ingin menampilkan sesuatu yang berbeda. Mereka ingin benar-benar mendesain acara agar para calon bisa diuji dan berdiskusi tentang ide, gagasan dan pikirannya melalui visi, misi dan program secara terbuka agar masyarakat dapat melihat dan mengetahui bahkan menilai secara langsung kualitas masing-masing calon. 

Selain itu, dengan cara tersebut jauh lebih berkualitas dan substantif, dapat memberikan pendidikan politik yang baik dan jauh lebih efektif dan efiisen bagi para calon, masyarakat dan Panitia dari aspek biaya, energi dan waktu. 

Sebelum acara dimulai, penulis meminta waktu untuk bertemu secara langsung dengan semua calonnya di ruangan Kepala Desa. Selain untuk berkenalan, juga untuk menjelaskan bagaimana tata cara dan tata tertib penyampaian visi, misi dan programnya. 

Pilkades Doropeti diikuti oleh lima calon diantaranya nomor urut 1 Dahlan, S. Pd (petahana), nomor urut 2 Adam Malik, S. Pd, nomor urut 3 Zuraid, nomor urut 4 Tamrin, dan nomor urut 5 Bunyamin. 

Usai acara serominal yang dihadiri oleh Camat, Danramil  dan Kapolsek dengan jajaran seluruh jajaran masing-masing yang bertugas mengamankan acara. Dihadiri juga oleh beberapa Kades yang ada di Kecamatan Pekat serta tokoh masyarakat. 

Acara penyampaian visi, misi dan program dimulai sekitar jam 09.30. Sebelum memulai acara, penulis mengingatkan tentang pentingnya visi dan misi. 

Visi dan misi sejatinya adalah pedoman dan panduan serta rujukan untuk menysun arah kebijakan pembangunan pemerintah. RPJMN disusun berdasarkan visi dan misi Presiden terpilih. RPJMD Propinsi disusun berdasarkan visi dan misi Gubernur terpilih. Demikian pula dengan RPJMD Kabupaten/kota disusun dan dibuat berdasarkan visi dan misi Bupati atau Walikota terpilih. 

Seharusnya, bahwa visi dan misi calon kepala desa terpilih dijadikan rujukan dalam menyusun rencana kerja dan program pembangunan desa 6 tahun mendatang. Untuk itu, harusnya visi misi   dibuat dalam dokumen resmi dan disebarluaskan agar diketahui oleh masyarakat. Saat terpilih nanti, dokumen visi misi inilah yang dijadikan argumentasi untuk menilai, mengevaluasi dan bahkan mengkritik Kades terpilih

Penyampaian visi, misi dan program dibagi dalam lima sesi. Sesi pertama, pemaparan visi, misi dan program. Pada sesi ini, calon diberikan kesempatan memaparkan apa yang menjadi visi, misi dan programnya

Sesi kedua, pendalaman visi, misi dan program. Pada sesi ini, penulis menanggapi dan bertanya serta mendalami beberapa visi, misi dan program yang kurang jelas, kurang tegas dan kurang kongrit. 

Sesi ketiga, saling bertanya. Pada sesi ini, calon bertanya ke calon lainnya (sesuai hasil lot) yang berkaitan visi, misi dan program. Tidak boleh bertanya masalah personal calon. Itu batasannya. 

Sesi keempat eksplorasi ide konkret.  Pada sesi ini, para calon disodorkan lima persoalan sosial yang dipilih melalui lot di antaranya persoalan keamanan dan ketertiban, sampah, pernikahan dini, narkoba dan krisis air bersih. Kemudian para calon diminta solusi konkret untuk mengatasi persoalan tersebut. 

Sesi kelima, pernyataan komitmen. Pada sesi ini, calon diminta secara tegas dan jelas komitmennya terkait dengan pengelolaan dana desa saat mereka menjadi kepada desa nanti dilanjut dengan pernyataan penutup. 

Sehari sebelum acara, penulis dikirimkan dokumen visi dan misi masing-masing calon yang tak lebih dari 2 halaman bahkan ada yang 1 halaman. 

Setelah penulis baca dan teliti, penulis sekurangnya menemukan dua hal. Pertama, Ide dan gagasan serta pikiran yang tertuang dalam dokumen tersebut konkret, singkat, padat dan jelas. Meski demikian, masih ada beberapa misi yang kabur dan membutuhkan penjelasan lebih jauh. 

Seperti yang penulis tanggapi dan dalami pada sesi kedua, yaitu terkait dengan pengembangan pemuda yang kreatif dan inovatif, membangun peternakan modern, pengelolaan BUMDES sebagai sarana meningkatkan PAD, tata kelola pemerintahan desa dan terkait dengan konsep keadilan sosial. 

Kedua, prinsipinya kelima calon memiliki kesamaan pikiran, ide dan gagasan dalam membangun Desa Doropeti ke depan meski dalam tulisan dan dalam bahasa yang berbeda. Di antaranya kesamaan visi dan misi mewujudkan tata kelola pemerintahan desa yang baik, mewujudkan Desa Doropeti yang religius, mengembangkan BUMDES, komitmen mengelola anggaran desa secara transparan, berkeadilan dan berdasarkan kebutuhan, membangun ekonomi dan infrastruktur. 

Acara berlangsung menarik, atraktif dan kompetitif. Masing-masing calon dengan penuh antusiasme dan semangat. Bahkan ada calon yang berapi-api memaparkan pikiran, ide dan gagasannya bahkan mengkritisi visi, misi dan program calon lainnya. Suasana makin bergairah dengan antusiasme masyarakat dan para pendukung yang memberikan dukungan dalam bentuk yel-yel, tepuk tangan dan kata-kata pembangkit semangat. 

Acara berakhir dan ditutup sekitar jam 12.00.
Yang membuat haru, setelah acara ditutup dilanjutkan dengan sesi jabat salam antar calon, antar calon dengan pendukung dan antar pendukung dengan saling berpelukan bahkan semua calon dan beberapa pendukungnya terlihat sampai meneteskan air mata. 

Sejatinya demokrasi politik lokal seperti Pilkades adalah ruang elektoral yang sempit, dalam bahasa pemilunya daerah pemilihannya sempit. Baik calon maupun masa pendukung sejatinya adalah orang yang saling kenal, bersahabat, bersaudara dan tumbuh berkembang di lingkungan yang sama. Yaitu lingkungan desa. Lalu, pantaskah untuk berkonflik akibat politik kekusaan? Tidak. Politik kekuasaan ada periodisasinya, sementara persaudaran sepanjang hayat. Selamat berpilkades, semoga aman dan damai!

*Penulis adalah Panelis Acara Penyampaian Visi dan Misi Calon Kepala Desa Doropeti Tahun 2023*