Bang Zul dan Gaya Kepemimpinannya (5)

Kategori Berita

.

Bang Zul dan Gaya Kepemimpinannya (5)

Koran lensa pos
Selasa, 02 Mei 2023

 

Gubernur NTB, H. Zulkieflimansyah



Menumbuhkan Tunas Muda yang Unggul : Pendidikan sebagai Prioritas Pembangunan di NTB

Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan komponen penting dalam setiap gerak pembangunan. Pengembangan SDM menjadi hal yang sangat penting untuk mendorong kemajuan Indonesia. Hanya SDM yang berkualitas tinggi yang dapat mempercepat pembangunan. Besarnya jumlah penduduk jika tidak ditunjang dengan kualitas yang memadai, hanyalah akan menjadi beban pembangunan belaka. 


NTB adalah salah satu kontributor tenaga kerja dengan kualitas tidak terlatih (unskill labour). Jenis tenaga kerja ini umumnya berpendidikan formal paling dasar dan tidak memiliki keahlian memadai selain tidak memiliki pengalaman kerja sehingga pekerjaan yang diserahkan kepadanya pun tidak memerlukan keahlian spesifik. Akibatnya, pekerja seperti ini banyak ditempatkan sebagai buruh kasar dan pembantu rumah tangga di luar negeri. Mereka dibayar murah. Mereka juga rentan terhadap pelanggaran hak asasi manusia yang bisa dilakukan oleh pengguna jasa mereka: di tempat kerja. Tenaga kerja tidak terdidik ini pun memiliki posisi tawar yang sangat rendah di pasar tenaga kerja nasional dan global. 

IPM NTB saat ini menempati peringkat ke 33 dari 34 provinsi di Indonesia. Sementara itu, literasi berada di papan bawah: berada pada peringkat ke 31 dari 34 provinsi. Angka putus sekolah, berdasarkan data statistik pendidikan di Provinsi NTB tahun 2019 untuk angka tidak atau belum pernah sekolah berdasarkan umur, mulai dari umur 7-12 tahun sebanyak (30,45%), umur 18-15 tahun (11,46%), umur 16-18 tahun (1,6%) umur 19-24 tahun (56,49%). Tak kurang dari 92.855 anak NTB tidak mengenyam pendidikan menengah pada 2018. 

Berdasarkan data yang dirilis oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2019), jumlah satuan pendidikan di Indonesia lebih dari 215 ribu. Dari total tersebut, sekolah yang memiliki standar mutu baik hanya sekitar 40 ribu atau 18,8 persen saja. Untuk wilayah Provinsi NTB, jumlah SMA sebanyak 314 sekolah. Namun yang memiliki standar baik hanya 26 SMA. Sedangkan sisanya dalam kategori kurang bermutu. Begitu pula dengan kualitas pendidikan di SMK. Bahkan lebih parah lagi, karena hanya 5 SMK yang kategori bermutu baik. 



Potret dan wajah buram kualitas pendidikan serta kualitas SDM NTB di atas jelas beban bagi pembangunan. Satu sisi yang lain, darat dan laut kita luar biasa kayanya. NTB kaya akan pertambangan, kaya akan pertanian, kaya akan peternakan, kaya akan wisata alam, kaya akan budaya dan lain sebagainya. Kekayaan ini akan menjadi kutukan apabila tidak dikelola dengan baik bagi kesejahteraan masyarakat NTB. Kepada siapa lagi kita berharap kalau bukan kepada kita semua, anak-anak NTB pemilik dan pewaris kekayaan ini. Namun, adalah mustahal mewariskannya apabila skill dan kapasitasnya tak cukup mampu menjawab kebutuhan warisan ini. 

Kenyataan inilah yang memantik Bang Zul menginisiasi Program NTB Cerdas untuk menjawab ketertinggalan kita: minimnya dan rendahnya kualitas SDM NTB yang hulunya adalah rendahnya kualitas pendidikan dan rendahnya 
kualitas literasi kita di NTB. 

Untuk mewujudkan Program Unggulan NTB Cerdas, salah satu gebrakan Bang Zul adalah mengirim mahasiswa NTB untuk menempuh studi di berbagai kampus di luar negeri dan dalam negeri. Melalui program diharapkan ke depan akan lahir 1000 cendekia muda di NTB. Selain itu ada pula program Rumah Bahasa.

Perjuangan Menumbuhkan 1000 Cendekia Muda 

Bang Zul merancang pembangunan manusia NTB dari 1000 cendekia muda. Program strategis 1000 Cendekia merupakan bagian dari misi NTB Gemilang, yaitu NTB Sehat dan Cerdas dengan tujuan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) sebagai fondasi daya saing daerah. Program 1000 cendekia merupakan program unggulan Bang Zul di masa kepemimpinannya. Semula, hajatan awal dari program ini berupa pengiriman mahasiswa ke luar negeri. Namun sejak tahun 2020, program 1000 cendekia dikembangkan dengan menyeimbangkan beasiswa luar negeri dan beasiswa dalam negeri dengan komposisi masing-masing 500 penerima beasiswa. 

Beasiswa luar negeri disebut dengan Beasiswa NTB tetap berjalan bekerja sama antara Dinas Dikbud NTB dengan Lembaga Pengembangan Pendidikan NTB (LPPNTB). Sementara beasiswa dalam negeri dibagi menjadi tiga, yaitu pertama, beasiswa miskin berprestasi, sasarannya mahasiswa berprestasi di kampus yang diukur, dinilai, dan diusulkan pihak kampus, tapi dari kalangan keluarga tidak mampu. Kedua, beasiswa kerja sama, beasiswa yang 
diberikan kepada perguruan tinggi swasta yang membangun kerja sama dengan Pemprov. NTB. Dan, ketiga, beasiswa unggulan, merupakan beasiswa pada jurusan tertentu yang dibutuhkan daerah, diusulkan oleh Perguruan tinggi negeri dan perguruan tinggi swasta dalam negeri. 

Program Beasiswa NTB Luar Negeri terbagi menjadi 3 jenis. Pertama, Fully funded, dibiayai penuh seperti uang kuliah, biaya hidup sehari-hari, visa, tiket keberangkatan hingga kepulangan, Health Insurance. Kedua, Co-funding dengan melakukan kerjasama dengan pihak ketiga, seperti perguruan tinggi yang menawarkan beasiswa parsial. Meliputi pembiayaan visa, medical check up, tiket keberangkatan. Ketiga, Co-host, LPP NTB sebagi pelaksana teknis dan penyedia SDM, dan selanjutnya akan didanai oleh pihak ketiga, seperti China Scholarship, OPD. Program untuk shortcourse atau training. 

Setidaknya terdapat 12 negara tujuan yang membuka kesempatan bagi anak-anak muda terbaik NTB untuk mendapatkan kesempatan serta pengalaman belajar di luar negeri. Adapun negara serta perguruan tinggi yang menjadi tujuan penerima beasiswa NTB di setiap negara adalah: 
1. Malaysia, (Universiti Teknologi Mara, Universiti Utara Malaysia, Universiti Sains Malaysia, Universiti Pendidikan Sultan Idris, dan Universiti Kebangsaan Malaysia);

2. Polandia, (Vistula University, University of Warsaw, dan University of Opolski);

3. China, (Yunan University, Beijing University, dan Yangzhou University);
 
4. Rusia Moscow State University, Tomsk State University, Novosibirsk State Inversity, St. Petersburg Mining Unyversity, Russian State Agrarian University, dan National University of Science nd Technology);

 5. Taiwan, (Chaoyang University of Technology);

6. Republik Ceko: (Czech University of life Xiences);

7. Korea (Chadong University);

8. Australia (Northern Territory);

9. Singapura,;

10. Thailand Rajamangala University of Technology);

11. Sudan Iternational University of Afrika); dan 
12. Hungaria. 

Bang Zul meyakini bahwa apabila NTB mampu menuntaskan pengiriman banyak mahasiswa ke berbagai perguruan tinggi terbaik dalam dan luar negeri akan memumbuhkan optimisme. Masyarakat NTB akan terpantik semangatnya untuk menaklukkan tantangan yang lebih berat. Beasiswa NTB itu untuk membangun cara pandang yang lebih luas, membangun jaringan dan kemampuan berinteraksi di tengah percaturan global yang kian kompetitif. 


Menurut Bang Zul, para awardee yang akan melanjutkan studinya ke luar negeri tak ubahnya seekor elang yang 
diharapkan mampu mengepakkan sayapnya lebih lebar dan dapat bermanfaat bagi sesama. 


"Bukan hanya melampaui bukit lembah dan lautan, tapi Anda mampu menjangkau langit dengan tidak terbatas untuk kemudian menghadirkan kebaikan kepada umat manusia di kemudian hari. Anda dikirim keluar negeri supaya Anda sadar, Anda elang yang bisa menjadi tokoh dunia dan Anda bisa bekerja di World Bank, New York, dan Anda bisa bekerja di mana saja di seluruh dunia yang menghadirkan kebaikan untuk NTB, ” tutur Bang Zul. 

Setelah mampu bekerja di seluruh dunia, para awardee juga diminta dapat memberikan inspirasi kepada anak-anak muda NTB. Sebab, awardee merupakan duta masa depan untuk membela Indonesia dan membawa nama NTB yang nantinya bermanfaat bagi umat manusia. “Selamat. Jaga nama baik NTB. Kuliah di luar negeri itu bukan gaya-gayaan tetapi menghadirkan cara pandang yang berbeda untuk menyikapi kesuksesan,” tutup Bang Zul ketika menyemangati para awardee yang akan diterbangkan ke Polandia dan Ceko. 


Sejumlah orang tua penerima beasiswa mengapresiasi serta mengungkapkan rasa harunya kepada Pemprov. NTB sehingga putra-putri kesayangan mereka dapat mengenyam pendidikan dan pengalaman belajar di luar negeri. Siti Rukaya, orang tua dari Lesti Aseliasa menyampaikan rasa syukur dan terima kasihnya kepada Gubernur NTB yang memperhatikan masyarakat dengan harapan NTB ke depan akan lebih maju. 

"Harapan saya semoga program beasiswa ini terus berlanjut dan saya sangat terharu serta bangga sebagai orang tua,” kata wanita asal Bima ini. 

Hal yang sama juga disampaikan Abu Amin, orang tua dari Yadi Satriadi. Pria asal Sumbawa itu menyampaikan program beasiswa ini sangat membantu, apalagi dirinya berasal dari keluarga yang kurang mampu. “Saya harap beasiswa NTB ini berlanjut untuk membantu masyarakat yang kurang mampu. Saya bangga dan bersyukur atas lulusnya anak saya di beasiswa NTB ini,” harapnya. 




Bang Zul tampaknya tak setengah hati memperjuangkan agar anak-anak muda NTB memeroleh peluang pendidikan di kampus-kampus terbaik di luar negeri. Berbagai lawatan dan muhibbah dilakukannya. Salah satu kampus yang dijajakinya adalah Zhejiang Gongshang University (ZJSU) di Hangihou, ibu kota Provinsi Zhejiang. Kampus bisnis tertua dalam sejarah Tiongkok modern ini, menempati peringkat pertama untuk jurusan ekonomi dan keuangan di Zhejiang, dan ke-7 di Tiongkok. 

ZJSU juga menjadi kampus terbesar yang mendukung perkembangan bisnis e-commerce di Tiongkok, terutama 
karena keberadaan markas pusat raksasa e-commerce Alibaba milik Jack Ma di Hangzhou. Pembangunan Hangzhou menjadi kota bisnis sekaligus destinasi wisata, menarik minat Gubernur Zul untuk menjajaki kerja sama dengan kampus Zhejiang. Terutama untuk tujuan Program beasiswa 1000 Cendekia NTB, dalam maupun luar negeri. 

"Saya sangat suka kota Hangzhou yang dengan segala kecepatan pembangunannya, tapi tetap cantik, sejuk dan mempertahankan segala tradisi juga seni budayanya. Saya ingin mengirim mahasiswa NTB ke Zhejiang University untuk tidak hanya belajar bisnis, khususnya e-commerce yang bakal terus bersinar di masa depan. Namun juga bisa belajar bagaimana membangun sebuah kawasan secara komprehensif, baik fisik maupun nonfisik secara bersamaan. Sehingga istilahnya, maju dan modern kotanya, selalu bahagia warganya,” ucap Gubernur Zul dalam pidato pembukaannya di, depan Rektor Universitas Zhejiang Gongshang, Proff Chen Shoucan dan jajarannya, di Gedung Administrgtif Xiasha Hangzhou.

Pengiriman mahasiswa baik dalam maupun keluar negeri menurut Bang Zul, mahasiswa selain belajar lain belajar di kampus, mereka juga bisa menyerap sebanyak mungkin pengetahuan, pengalaman di daerah dan atau negara tujuan studi dalam membangun sebuah kota yang maju dan modern, tanpa meninggalkan jati diri dan kearifan lokal daerahnya. 

Menurut Bang Zul, terdapat dua tipe orang sekolah ke luar negeri, pertama, ada mahasiswa yang ke luar negeri kemudian merasakan berbagai kemudahan, kenikmatan dan pengalaman baru. Setelah kembali ke tanah air, memiliki posisi yang mapan tapi tidak ingin membagikan kebahagiaan dan informasinya kepada lebih banyak anak muda yang lain. 

Kedua, ada orang sekolah ke luar negeri, merasakan berbagai perubahan,  pengalaman dan pembelajaran yang 
ia alami di sana, kemudian kembali ke tanah air, bergumul di dalam hati dan jiwanya. Perasaan ingin membagi apa yang dialaminya ke lebih banyak anak muda yang lain. Mereka ingin agar apa yang mereka rasakan di luar negerl kemudian dirasakan oleh lebih banyak anak muda yang lain, selanjutnya berusaha membujuk dan membantu agar lebih banyak anak muda lain mengalami apa yang mereka 
rasakan. 

“Kalau ada 1.000 anak muda NTB kita kirim ke luar negeri, kemudian kembali dengan perasaan yang sama untuk mendistribusikan apa yang mereka rasakan ke lebih banyak anak muda yang lain. Saya bisa membayangkan, bagaimana hebatnya NTB lima hingga sepuluh tahun yang ahan datang. Where there is a will, there is a way! Kalau ada keinginan, Allah akan hadiahkan jalan buat kita semua,” ungkap Bang Zul. 

Di setiap agenda pelepasan mahasiswa ke luar negeri, Bang Zul akan selalu memberi motivasi sebagai bekal sebelum berangkat.

“Selamat kepada 174 anak muda hebat. Selamat mengemban tugas suci, ini tugas mulia. Jaga nama baik daerah dan negara kita. Mudahan ketika kembali, teman-teman muda ini bukan
 hanya menjadi tokoh NTB, tapi
menjadi tokoh Indonesia yang kita banggakan,” pesan Bang Zul.



Rumah Bahasa: Ruang Belajar Bagi Calon Cendekia Muda 

Untuk mendukung program 1000 cendekia muda, Bang Zul mendirikan Rumah Bahasa. Di tempat ini anak-anak NTB bisa mempelajari bahasa-bahasa asing secara gratis.

Belajar bahasa asing adalah suatu kebutuhan, khususnya bagi anak-anak muda saat ini. Kemampuan berbahasa asing, khususnya bahasa Inggris, sebagai bahasa internasional, sangat diperlukan untuk dapat bersaing di era globalisasi dan pasar bebas. 

Menguasai lebih dari satu bahasa di era modern ini merupakan suatu keharusan, selain berguna bagi seorang untuk memperkaya pengetahuan, penguasaan bahasa akan bermanfaat dalam hal-hal yang lainnya, salah satunya sebagai sarana pertumbuhan dan perkembangan budaya. Kesiapan sumber daya manusia (SDM) NTB yang mendukung era globalisasi satu hal yang harus ada dan wajib dilakukan dalam menyiapkan dan meningkatkan sumber daya manusia dengan penguasaan bahasa asing. 

Bahasa saat ini dipandang bukan hanya sebagai alat yang digunakan oleh seorang untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain, melainkan lebih dari itu bahasa dijadikan sebagai penunjang dalam pengembangan ilmu pengetahuan. 

Atas dasar itulah, Pemprov. NTB menginisiasi hadirnya Rumah Bahasa untuk memfasilitasi dan mendukung implementasi Program Beasiswa NTB. Rumah Bahasa ini memberikan pelatihan dan penguatan kapasitas berbahasa asing bagi masyarakat NTB, khususnya bagi mereka yang ingin melanjutkan sekolah ke luar negeri dan mendapatkan peluang kerja di luar negeri. . 

Bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional pada 02 Mei 2019, Bang Zul meresmikan Rumah Bahasa di halaman Kantor Gubernur. Menurutnya, Rumah Bahasa ini diharapkan menjadi sarana pembelajaran bagi anak-anak muda NTB yang ingin memperdalam penguasaan bahasa asing, terutama generasi muda yang ingin melanjutkan pendidikan di luar negeri. Melalui penguasaan bahasa asing, maka lapangan pekerjaan bisa lebih mudah diperoleh. 

Para pemuda-pemudi pemburu beasiswa atau Scholarship Hunter menyambut antusias dengan dibukanya program ini, terutama mereka yang masih terkendala score TOEFL atau IELTS sebagai syarat mendapatkan beasiswa. Tak kurang dari 9.000 pendaftar dari seluruh kabupaten dan kota seluruh NTB yang ingin belajar serta memberdalam bahasa asing. Bukti antusias para pemuda NTB untuk mengikuti Program Rumah Bahasa ini, di hari pertama pembukaan pendaftaran, calon peserta sudah mencapai 4.411 Calon beserta dengan data berdasarkan domisili antara lain: (1 Mataram, 1.006 orang, (2) Lombok Timur, 966 orang, (8) Lombok Barat: 554 orang, (4) Lombok Tengah, 758 orang (8) Lombok Utara, 114 orang, (6) Sumbawa: 466 orang, (7) Sumbawa Barat, 125 orang, (8) Kabupaten Bima, 226 orang (9) Kota Bima, 180 orang, dan (10) Dompu, 114 orang. 


Setelah melalui berbagai tahap seleksi, hanya 600 orang yang dinyatakan lulus untuk memperoleh kesempatan pelajar di Rumah Bahasa. Mereka dididik oleh tenaga-tenaga pendidik yang berpengalaman meraih beasiswa kuliah di luar negeri, bahkan tenaga pengajar dari negara tujuan beasiswa khusus didatangkan untuk memberikan materi pembelajaran terkait bahasa, kultur, serta berbagai kondisi riil di negaranya, 

SMK dan Lokomotif Keterampilan 

Sejalan dengan tantangan era global, pendidikan menengah kejuruan dituntut untuk dapat mempersiapkan tamatannya agar menjadi tenaga kerja tingkat menengah yang terampil, siap latih, mudah beradaptasi, serta mampu mengembangkan diri untuk dapat bersaing dan tampil mandiri dalam memenuhi kebutuhan pasar kerja di berbagai tektor yang selalu berkembang. 

Untuk mengantisipasi hal tersebut, kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan diorientasikan pada upaya mencerdaskan kehidupan bangsa yang diwujudkan melalui pemerataan kesempatan belajar, upaya penguasaan IPTEK, agar mampu melakukan diversifikasi dan perluasan produk, bidang usaha dan peluang pasar, serta penguasaan teknologi cepat melalui upaya "Reverse Engineering” pernyiapan tenaga terampil dan profesional melalui pendidikan yang sejalan dengan kebutuhan dunia kerja dan industri, serta upaya memberikan bekal kemampuan kewirausahaan. 

Berkaitan dengan hal tersebut di atas, Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan melakukan ”Re-engineering SMK" berharap agar Pendidikan Menengah Kejuruan yang telah dikelola secara "Dual System” yang dapat berkembang dan terselenggara secara lebih efektif dan efisien mengacu kepada kebutuhan riil pasar kerja menurut spesifikasi bidang keahlian dan perjenjangannya. 

Program Re-engineering bertujuan untuk: (|) Mengembangkan konsep Pendidikan Menengah Kejuruan yang adaptif, luwes dan berwawasan global, (2) Melakukan rekonseptualisasi program diversifikasi jenis serta perjenjangan pendidikan kejuruan, (3) Mengembangkan konsep Pendidikan dan Pelatihan Kejuruan Terpadu (PPKT) melalui koordinasi kelembagaan SMK Negeri, SMK Swasta dan Lembaga-lembaga pelatihan lainnya yang adi di masyarakat, dalam upaya peningkatan mutu pendidikan kejuruan: (4) Meningkatkan kesesuaian (melalui pengkajiar dan penataan kembali) antara program pendidikan atav bidang keahlian yang dikembangkan di SMK dengar tuntutan dunia usaha/industri dengan mempertimbangkat potensi pendidikan yang ada dan faktor-faktor sosial, ekonomi, budaya dan geografis sebagai potensi wilayah yang mendukung. 

NTB di bawah kepemimpinan Bang Zul menjadikan re-engineering SMK sebagai langkah taktis untuk mewujudkan NTB Cerdas yang menghadirkan tenaga-tenaga fresh yang siap pakai, terampil, serta memiliki soft skill yang dibutuhkan oleh bursa kerja serta memiliki keunggulan kompetitif sehingga produk-produk yang dihasilkan dapat diterima oleh pasar regional, nasional, bahkan pasar global. 

Karenanya, praktik pembelajaran dalam re-engineering diterapkan dengan menggunakan pendekatan Project Based Learning dan Production Based Learning. Peserta didik didorong untuk melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar. Kurikulumnya pun mengawinkan kurikulum SMK dengan kebutuhan pasar dan dunia industri yang sedang menggeliat serta tren dunia Industri, 

Hasil re-engeenering SMK di NTB menuai hasil yang prestisius. Setidaknya sejak Januari 2020 terdapat sekolah SMK di NTB telah menghasilkan 17 penemuan yang sangat membanggakan dan mengharumkan NTB. Hasil tersebut antara Jain adalah motor listrik, sepeda listrik, bak sampah cerdas, hingga penyulingan air laut menjadi air mineral dan nasih banyak lagi. Semua temuan tersebut tersebar di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa dan telah dipermanenkan bulan November 2020. 

Hingga saat ini, setidaknya terdapat 9 SMA di NTB telah dialihfungsikan menjadi SMK, dan 2 SMK dialihfungsikan menjadi SMA, karena disesuaikan dengan kebutuhan lapangan pekerjaan saat ini. lebih jauh lagi, Pemprov NTB sudah membuka SMK di Sembalun dengan Jurusan Pariwisata dan Jurusan Geotehnologi yang merupakan satu, Satunya yang ada di NTB. Re-Engineering SMK NTB adalah langkah untuk menopang Program Industrialisasi yang menjadi program unggulan NTB di bawah kepemimpinan Bang Zul. 

Penutup

Masyarakat NTB patut bersyukur memiliki pemimpin sekelas Bang Zul yang memiliki gagasan gemilang dan perhatian besar terhadap pembangunan generasi yang unggul dan dapat bersaing di kancah dunia. Hal tersebut 
diwujudkan lewat Program 1000 Cendekia Muda. Ke depan, diharapkan kaum cendekia yang dicetak lewat program ini menjadi tempat menggantungkan harapan masyarakat NTB. Mereka diharapkan dapat menyumbangkan gagasan terbaiknya untuk membangun daerah ini. 

Upaya tersebut dilakukan terus menerus. Sebelum memberangkatkan para calon cendekia muda, terlebih 
dahulu Bang Zul menyediakan ruang belajar bersama fengan menyediakan Rumah Bahasa sebagai semacam 
laboratorium generasi muda untuk belajar, menggali dan memantapkan kemampuan berbahasa. Hal ini dilakukan untuk memuluskan jalannya program ini sehingga anak-anak muda yang memiliki prestasi gemilang tak terkendala belajar keluar negeri hanya karena keterbatasan berbahasa.

Strategi semacam itu berhasil mencetak cendekia muda yang memiliki kemampuan berbahasa asing serta basis keilmuan dan semangat kerja yang tinggi. Bukti dari keberhasilan program tersebut di antaranya tak sedikit para awardee setelah selesai studi kini memulai kiprah pengabdian untuk daerah dan tanah air. Sebut di antaranya Dani Wijaya diterima di Kementerian Pertahanan RI, Yusran Lubis diserap perusahaan besar di Kuala Lumpur, Ainul Hamdani sebagai Head of technology di salah satu perusahaan start up di Jakarta, I Ketut Anzas Dwi Anggara di Bank Indonesia Denpasar, Ridwan Karim di LIPI, serta sejumlah nama lainnya. 

Selain itu, para alumni juga banyak yang kembali tergerak di bidang pemberdayaan sosial di masyarakat. Ini membuktikan kualitas anak-anak muda NTB tak kalah hebatnya dengan daerah dan negara lain. Bang Zul dengan 
Program 1000 Cendekia berhasil melakukan terobosan untuk masa depan daerah.

Program peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) NTB yang unggul ini semacam ini tidak hanya dilakukan di level perguruan tinggi. Bang Zul juga berupaya menanamkan semangat serupa mulai di tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Hal tersebut sebagai upaya melakukan pemerataan kesempatan belajar dan penguasaan UPTEK agar mampu melakukan diversifikasi dan perluasan produk bidang usaha dan peluang pasar, serta penguasaan teknologi cepat melalui upaya “Reverse Engineering”. 

Mengingat langkah semacam ini dibutuhkan untuk mempersiapkan tenaga terampil dan profesional melalu pendidikan yang sejalan dengan kebutuhan dunia kerja dan industri serta upaya memberikan bekal kemampuan 
kewirausahaan. 

Itu sebabnya, pendidikan menengah kejuruan yang telah dikelola secara "Dual System” diharapkan dapat berkembang dan terselenggara secara lebih efektif dan efisien mengacu kepada kebutuhan riil pasar kerja menurut spesifikasi bidang keahlian dan perjenjangannya. Dengan begitu, Program 1000 Cendekia dan Re-Engineering dapat lebih adaptif, luwes, dan berwawasan global. Hal tersebut terus diupayakan lewat rumah bahasa dan Pendidikan dan pelatihan Kejuruan Terpadu (PPKT). 

Program-program peningkatan kapasitas manusia NTB di atas menjadi program yang berorientasi ke depan
agar NTB sebagai daerah yang memiliki potensi alam dan manusianya tidak tertinggal dari daerah lain di Indonesia maupun di dunia. Bang Zul telah membuka tirai bagi para cendekia muda untuk melihat ke luar dan mereka disediakan fasilitas yang memungkinkan generasi muda dapat mengakses pendidikan yang setara dengan masyarakat dunia. (Bersambung).