SMKN 1 Manggelewa Bekali Siswa dengan Aneka Skill untuk Modal Berwirausaha

Kategori Berita

.

SMKN 1 Manggelewa Bekali Siswa dengan Aneka Skill untuk Modal Berwirausaha

Koran lensa pos
Kamis, 30 Maret 2023

 

Kepala SMKN 1 Manggelewa, Abdul Yarid bersama Ipa Nurgamar Barakwan dan guru pembimbing ATPH, Kamis (29/3/2023) sedang memperlihatkan budidaya tanaman selada dalam hidroponik hasil karya para siswa kompetensi keahlian ATPH




Dompu, koranlensapos.com - Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Manggelewa yang terletak di Desa Doromelo Kecamatan Manggelewa Kabupaten Dompu membekali para siswanya dengan berbagai skill (keahlian) sebagai modal berwirausaha.

Kepala Sekolah, Abdul Yarid mengemukakan keterampilan-keterampilan yang diajarkan kepada para siswa dapat menjadi modal untuk kemandirian meski tidak melanjutkan studi ke tingkat perguruan tinggi.

"Kita buat siswa cakap. Punya lifeskill (kecakapan hidup). Ketika mereka dilepas tamat di sini sudah punya kemampuan minimal untuk menghidupi dirinya," ujarnya.

Kepala SMKN 1 Manggelewa, Abdul Yarid sedang memaparkan tentang produk-produk Teaching Factory (TeFa) dengan merk  "Ntau Ndai" yang dihasilkan para siswanya


Yarid meyakini dengan bekal teori dan praktek yang diajarkan selama menempuh pendidikan di sekolah tersebut, para siswa akan semakin kreatif dan inovatif mengembangkan skill yang telah dimiliki untuk modal berwirausaha mandiri.

"Dengan kompetensi yang dimiliki mereka bisa berdaya sehingga bisa menciptakan lapangan usaha yang produktif ," ucapnya.

Disebutnya SMKN 1 Manggelewa telah memiliki merk branding bagi produk-produk TeFa (Teaching Factory) hasil karya para siswa di masing-masing kompetensi keahlian yang diberi nama "Ntau Ndai". Dalam bahasa daerah bermakna Milik Kita. 

 
Yarid menerangkan di sekolah yang dipimpinnya terdapat dua bidang. Setiap bidang membawahi masing-masing dua Konsentrasi Keahlian (KK).

Bidang Agribisnis dan Agroteknologi membawahi KK Agribisnis tanaman pangan dan Hortikultura (ATPH) dan
Agribisnis Ternak Ruminansia (ATR).

Sedangkan Bidang Seni dan Industri Kreatif terdiri dari KK Tata Busana dan Multimedia yang kini berubah nama menjadi DKV (Desain Komunikasi Visual). 

Direncanakan akan dibuka pula Bidang Agribisnis Pengolahan Hasil.


Di KK ATPH, para siswa dilatih cara pembuatan bokasi sebagai media tanam, pembibitan cabe dalam polybag, maupun pupuk organik cair perangsang buah dan daun (nutrisi).

Pemanenan selada

"Produk-produk TeFa ini juga kami pasarkan dan melayani pemesanan," kata Yarid.

Dikemukakan Yarid, para siswanya saat ini sedang gencar-gencarnya membudidayakan sayuran daun dengan menggunakan media hidroponik. Jenis sayuran daun yang dibudidayakan antara lain pakcoy, selada, kangkung dan bayam. 

"Namun saat ini kami lebih fokus pada selada karena banyaknya pesanan di toko-toko frozen," tambah Zaenal Abidin, guru pembimbing ATPH di sekolah tersebut.

Tanaman selada dengan hidroponik



Zaenal menyebut permintaan pasar cukup tinggi terhadap selada yang dibudidayakan oleh para siswa ATPH. Hingga kini sudah 4 (empat) kali pemanenan. Untuk memenuhi pesanan dan kontinyuitas produksi, pihaknya telah menyiapkan instalasi hidroponik penyangga yang berlokasi di Kempo dan di Desa Rasabou Kecamatan Hu'u.

"Jumlah lubang tanam di sini (sekolah) hanya 312. Di Kempo ada 1.040 lubang dan di Hu'u 520 lubang. Jumlah semuanya 1.872 lubang," sebut Zaenal.


Para siswi melakukan packing selada pesanan dan mengantarkan pada pemesan


Dikatakannya tanaman selada dalam hidroponik diberikan nutrisi yang dibuat sendiri dari bahan-bahan alami hasil fermentasi. Sedangkan pH (potential hydrogen) atau derajat keasaman air yang digunakan juga menggunakan alat pengukur agar bisa tumbuh dengan baik.

Berkat nutrisi dan pH air yang baik tersebut, tanaman selada yang dihasilkan pertumbuhannya cukup subur. Per lubang tanam (per pohon) bobotnya rata-rata mencapai 200 gram. Ada juga yang lebih dan kurang dari 200 gram. 

Pemanenan selada oleh siswi SMKN 1 Dompu

"Per pack 200 gram kami menjual ke toko frozen dengan harga Rp. 8.000. Kalau pembelian eceran Rp. 10.000," akunya.

Zaenal mengalkulasi dalam sekali panen (per 45 hari) mendapatkan hasil penjualan Rp. 14.976.000.

Masih di KK ATPH, para siswa juga mendapatkan pembekalan tentang penanaman buah dalam pot. Misalnya jambu kristal, jambu madu, klengkeng, bidara besar, belimbing. Selain itu ada pula tanaman pelindung dalam pot yang bagus untuk halaman-halaman kantor. Seperti ketapang kencana dan tabebuya. Juga tanaman-tanaman hias lainnya.





Sedangkan di KK ATR (Agribisnis Ternak Ruminansia), para siswa mendapatkan pembelajaran teori dan praktek pembuatan nutrisi pakan ternak, pembuatan abon mercon dari daging sapi, telur asin, permen susu, serta penggemukan sapi.




Nutrisi pakan ternak

Di Konsentrasi Keahlian (KK) Tata Busana juga para siswa menghasilkan suatu produk unggulan yang sudah memiliki branding pula yakni Baju Adat.

"Para siswa sudah bisa membuat sendiri baju adat dan sudah banyak sekali pesanan," kata Kepsek Abdul Yarid. 

Dikatakannya baju adat hasil produksi siswa SMKN 1 Manggelewa sudah sangat dikenal. Sebab pernah mengikuti Fashion Show (Peragaan Busana) dalan Pameran Produk Unggulan SMK yang digelar di Epicentrum Mall Mataram tahun 2022 lalu. Baru-baru ini juga dipamerkan dalam World Superbike (WSBK) Mandalika bersama produk-produk unggulan SMK lain dari Kabupaten Dompu dalam satu stand.


Kadis Dikbud NTB, Dr. H. Aidy Furqan didampingi Kepala SMKN 1 Manggelewa tengah memperlihatkan sablon gambar Gubernur NTB hasil karya siswa SMKN 1 Manggelewa saat pameran produk SMK beberapa waktu lalu 





Di KK  Multimedia atau kini bernama Desain Komunikasi Visual (DKV) para siswa bisa membuat gambar animasi, broadcasting drama, sablon kaos, gantungan kunci, kalender duduk, cangkir, paperbag, dan lambang sekolah. Mereka juga membuat tempat pensil maupun tas dengan memanfaatkan perca kain.

Taplak meja hasil karya siswa SMKN 1Manggelewa

Ada pula produk khas dari siswa-siswi SMKN 1 Manggelewa yakni Teh Herbal Daun Bidara. (Emo).