Nelayan di Hu'u Ikuti Bimtek Persyaratan Ekspor Komoditas Perikanan

Kategori Berita

.

Nelayan di Hu'u Ikuti Bimtek Persyaratan Ekspor Komoditas Perikanan

Koran lensa pos
Senin, 13 Maret 2023

 

Foto bersama usai Bimtek Persyaratan Ekspor Komoditas Perikanan di Desa Adu Kecamatan Hu'u, Jumat (10/3/2023). Kegiatan itu terselenggara atas kerja sama Anggota Komisi IV DPR RI, H. Muhammad Syafrudin, ST., MT bersama BKIPM KKP RI, Stasiun KIPM Bima dan Dislutkan Kabupaten Dompu



Dompu, koranlensapos.com - Bertempat di Gedung Serba Guna Desa Adu Kecamatan Hu'u Kabupaten Dompu NTB, Jumat (10/3/2023) lalu telah dilaksanakan Bimbingan Tekhnis Persyaratan Ekspor Komoditas Perikanan. 

Kegiatan tersebut terselenggara atas kerja sama Komisi IV DPR RI dengan Badan Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu (BKIM) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, serta Stasiun KIPM Bima dan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Dompu.


Hadir pada acara dimaksud Anggota Komisi IV DPR RI H. Muhammad Syafrudin, ST., MM, Sekretaris BKIPM Pusat Ir. Hari Maryadi, M.Si, Kepala Stasiun KIPM Bima, Jonison P, S.St.Pi,
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Dompu Amiruddin, S.Hut, Danramil Hu'u Kapten Inf. Muslimin, Kapolsek Hu'u IPDA Sumaharto, Camat Hu'u Muhammad Iswan, S. KM, serta nelayan dan pengusaha perikanan di Kabupaten Dompu. 
Anggota Komisi IV DPR RI, H. Muhammad Syafrudin, ST., MM saat memberikan sambutan pada acara tersebut



Anggota Komisi IV DPR RI, H. Muhammad Syafrudin, ST., MM yang menginisiasi kegiatan dimaksud menyampaikan bahwa Bimtek ini dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas nelayan di dalam mengembangkan dan mengelola hasil komoditas kelautan yang ada di Kabupaten Dompu. Sehingga sumber daya perikanan yang dihasilkan dapat memenuhi persyaratan komoditas ekspor. Bimtek tersebut untuk mengedukasi nelayan cara penanganan hasil produksi kelautan ikan sehingga bisa bermutu baik yang pada akhirnya dapat miningkatkan nilai jual. 
Karena mutu ikan menjadi poin penting dalam proses produksi bagi perusahaan untuk mendistribusikan hasil perikanan baik secara lokal maupun ekspor.


"Diharapkan setelah mengikuti kegiatan ini para nelayan dapat memiliki kapasitas di dalam mengembangkan komoditas hasil perikanan sehingga berkualitas ekspor," ujarnya.



Sekretaris Badan Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu, Hari Maryadi mengawali sambutannya dengan pantun :
Jalan-jalan naik perahu
Jangan lupa mampir di Hu'u
Hari ini kita di Desa Adu 
Dengan maksud menimba ilmu

"Hari ini kami hadir untuk meninjau langsung keadaan masyarakat sehingga apa yang diperlukan atau yang berpotensi lebih khusus di kelautan/perikanan bisa kami raih untuk dapat dijual ke kancah nasional maupun internasional," ujarnya.


Kepala Stasiun KIPM Bima, Jonison P, 
menyampaikan tujuan diadakan Bimtek guna mendukung pengembangan industri perikanan agar tumbuh lebih cepat, berkelanjutan dan berorientasi ekspor yang difokuskan pada dukungan terhadap peningkatan pengetahuan masyarakat di bidang karantina ikan, pengendalian mutu dan keamanan hasil perikanan. 


 Dikemukakannya, terdapat 5 besar komoditas perikanan tertinggi di Kabupaten Dompu yang tercatat di aplikasi SisterKaroline selama tahun 2022. Kelima komoditas dimaksud yakni Sargassum (2.201.000 Kg), Ikan tongkol beku (143.310 Kg), Ikan Layang (87.430 Kg) dan Rajungan (39.200 Kg). 


"Rumput Laut jenis Sargassum menjadi komoditas dengan tonase terbanyak," sebutnya.

Disebutnya pula, Sargassum merupakan komoditas ekspor ke China, yang selama ini dikirim oleh Unit Pengolah Rumput laut (UPRL) yang ada di Kabupaten Bima. 


"Dalam rangka memberikan nilai lebih bagi kesejahteraan masyarakat khususnya para nelayan, pengolah dan pemasar, tentunya ikan atau produk perikanan yang ditangkap, diolah untuk selanjutnya dipasarkan domestik ataupun ekspor harus memenuhi standar mutu," jelasnya.


Menurutnya harus dilakukan penanganan yang baik saat ikan masih di kapal maupun di tempat pendaratan. Demikian juga cara pengangkutan, pengiriman dan pengolahan yang higienis. 

"Pemenuhan standar mutu dan keamanan hasil perikanan saat ini sudah menjadi permintaan dan persyaratan konsumen negara tujuan ekspor dan juga domestik," paparnya.


Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Dompu, Amiruddin, S. Hut menjelaskan potensi kelautan dan perikanan di Kabupaten Dompu cukup besar dan masih terbuka peluang untuk pengembangannya.


Dikatakannya Kabupaten Dompu dikelilingi oleh Teluk Saleh dan Teluk Sanggar yang berpotensi untuk kegiatan budidaya tambak pada wilayah pesisir yang tidak mengandalkan pasang surut air laut, serta Teluk Cempi yang menjadi lokasi kegitan budidaya yang didominasi tambak air payau yang mengandalkan pasang surut air laut.  Pengembangan budidaya perairan laut disesuaikan dengan potensi yang ada. Antara lain untuk budidaya rumput laut, mutiara, budidaya kerapu, budidaya lobster, dan lainnya.
Amiruddin menyebut Pemerintah Kabupaten Dompu melalui Dinas Kelautan dan Perikanan telah memetakan potensi keunggulan daerah. Kabupaten Dompu yang akan dikembangkan selama periode RPJMD tahun 2021-2026 ke dalam tiga kelompok utama, yaitu : a). Perikanan Budidaya; b). Perikanan Tangkap; dan c). Pengolahan dan Pemasaran Hasil Kelautan dan Perikanan. 

"Ke-tiga kelompok potensi unggulan yang akan dikembangkan ini merupakan upaya untuk mendukung program unggulan JARAPASAKA menuju Dompu MASHUR dari bidang kelautan dan perikanan yang merupakan langkah pengembangan hasil perikanan dan kelautan mulai dari proses budidaya/hulu sampai dengan pengembangan industri hilir (pengolahan dan pemasaran hasil perikanan dan kelautan)," urainya. (emo).