Kadis TPHP Mabar NTT Bersama Rombongan Studi Tiru Pengembangan Lahan Kering di Dompu

Kategori Berita

.

Kadis TPHP Mabar NTT Bersama Rombongan Studi Tiru Pengembangan Lahan Kering di Dompu

Koran lensa pos
Minggu, 19 Maret 2023

 

Kadis TPHP Kabupaten Manggarai Barat NTT, Laurensius Halu membawa rombongan 22 orang terdiri dari petani dan penyuluh, Sabtu (18/3/2023) melakukan studi tiru di Kelompok Tani "Sugih Makmur" Desa Kampasi Meci Kecamatan Manggelewa Kab. Dompu. Rombongan mempelajari teori mulai dari teknik olah tanam hingga pasca pasca panen sekaligus meninjau lokasi demplot PT. BISI



Dompu, koranlensapos.com - Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Kabupaten Manggarai Barat Provinsi NTT, Laurensius Halu beserta rombongan yang berjumlah 22 orang melakukan kegiatan Studi Tiru Pengembangan Jagung Lahan Kering di Kabupaten Dompu NTB.

Kegiatan dimaksud dipusatkan di Desa Kampasi Meci Kecamatan Manggelewa Kabupaten Dompu pada hari Sabtu (18/3/2023). Tepatnya di Kelompok Tani "Sugih Makmur".

Rombongan disambut oleh Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Dompu, Muhammad Syahroni didampingi Sekdis Syahrul Ramadhan, beberapa Kepala Bidang dan staf. Hadir pula perwakilan dari PT. BISI, para Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), para Ketua Kelompok Tani, serta tokoh masyarakat setempat.

Kadis TPHP Mabar, Laurensius Halu menyampaikan rombongan berasal dari berbagai elemen. Antara lain staf Dinas TPHP, Penyuluh (PPL) serta perwakilan Ketua Kelompok Tani.



Kadis TPHP Mabar, Laurensius Halu saat menyampaikan maksud dan tujuan melakukan studi tiru pengembangan jagung di lahan kering di Kabupaten Dompu, Sabtu (18/3/2023)


"Tujuan mulia kita 'merantau' di Dompu hari ini untuk belajar tentang pengembangan jagung di lahan kering agar bisa kami aplikasikan di Manggarai Barat untuk kesejahteraan rakyat, ketahanan ekonomi dan ketahanan pangan," ujarnya.

Sesuai dengan namanya, tegas Kadis bahwa kedatangan di Kabupaten Dompu dengan membawa PPL dan petani benar-benar ingin meniru cara dan teknik pengembangan jagung di lahan kering di Kabupaten Dompu agar bisa diterapkan di Manggarai Barat.

Menurutnya dengan semakin banyak program pengembangan di bidang pertanian, maka akan berdampak langsung pada semakin terbukanya lapangan kerja.

"Itulah sebabnya saya ditugaskan oleh bapak Bupati ke Dompu ini niat mulianya untuk mereplikasi apa yang terjadi di Dompu ini untuk diterapkan di Manggarai Barat," ulasnya.



Kegiatan pemaparan dan diskusi terkait pengembangan jagung di lahan kering


Diakuinya pengembangan jagung di lahan kering di Mabar sebenarnya sudah ada. Namun belum masif seperti di Kabupaten Dompu.

"Karena itulah saya membawa penyuluh dan petani untuk memotivasi petani-petani di Manggarai Barat sana," ucapnya.

Diakui Laurensius Halu, pada 4 tahun lalu, Pemkab Mabar juga telah melakukan studi banding dalam program yang sama di Kabupaten Dompu. 

"Empat tahun yang lalu sudah pernah ke sini dan ceritera-ceritera yang sudah terlukis sudah ada. Kita ingin lebih maju lagi dan kita ingin memotivasi lebih besar lagi kepada petani karena mereka adalah pelaku utama dalam pembangunan pertanian sistem agribisnis dari hulu sampai hilir," jelasnya.

Kadis TPHP Mabar tersebut menyampaikan terima kasih dan apresiasi tiada terhingga kepada  Distanbun Dompu PT. BISI, PPL, dan Poktan yang telah menerima kunjungan studi tiru yang mereka laksanakan.

Kadistanbun Kabupaten Dompu, Muhammad Syahroni menyampaikan rasa bahagia atas kunjungan rombongan Kadis TPHP Mabar NTT yang meksanakan kegiatan Studi Tiru.


Kadistanbun Dompu, Muhammad Syahroni saat memberikan sambutan dalam acara "Studi Tiru Pengembangan 
Jagung di Lahan Kering" yang berlangsung di Desa Kampasi Meci Kecamatan Manggelewa, Sabtu (18/3/2023)



"Kami merasa bahagia dipercaya oleh Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat jadi lokaai Studi Tiru kaitan dengan pengembangan jagung di lahan kering. Ini kebanggaan bagi kami di Pemda Dompu," ucapnya.

Dikatakannya, pihaknya akan menularkan semua pengalaman yang dimiliki selama program pengembangan jagung berjalan sejak tahun 2010 lalu. 

"Bahkan kelemahan-kelemahan pun kami sampaikan supaya dapat dijadikan pelajaran," ungkapnya.

Survey demplot jagung PT. BISI


Syahroni menyebut salah satu kelemahan yang terjadi sebagai dampak dari pengembangan jagung adalah tingkat kerusakan hutan yang juga begitu masif. Oknum-oknum masyarakat tergiur dengan harga komoditas jagung sehingga kawasan hutan pun disasar untuk dijadikan area penanaman tanaman semusim itu. 

"Terlepas dari success story kaitan dengan pengembangan jagung di Dompu, tidak bisa kami nafikan juga menimbulkan ekses-ekses negatif. Salah satunya kerusakan hutan. Dan itu sudah kami sampaikan pada pak Kadis Manggarai Barat agar pengalaman dan kelemahan ini bisa dijadikan sebagai pelajaran," urainya.


Tentu saja kerusakan hutan akibat digunakan sebagai area penanaman jagung juga membawa dampak yang lain. Misalnya banjir yang membawa material pegunungan yang menimbulkan sedimentasi di dataran rendah. Juga menambah beban persaingan bagi petani yang legal untuk mendapatkan pupuk kendati keberadaan area pertanian ilegal di kawasan hiutan ini tidak masuk dalam RDKK 

Kadistanbun menyampaikan pengembangan jagung di Kabupaten Dompu telah melalui proses panjang dengan harga yang fluktuatif dari tahun ke tahun. Pada awalnya tahun 2010, masih sedikit yang menanam jagung. Namun seiring dengan harga jagung yang merangkak naik, masyarakat mulai melihat keuntungan dari menanam jagung. Lahan-lahan pertanaman jagung terus diperluas agar mendapatkan hasil yang lebih banyak. Lahan-lahan tidur yang sebelumnya dibiarkan terlantar, kini semuanya telah dijadikan area penanaman jagung. Bahkan di lokasi-lokasi kemiringan hingga daerah terlarang kawasan hutan pun dirambah pula. 

Penggunaan benih jagung pun masyarakat kian berpengalaman. Sehingga mereka mengetahui jenis varietas yang cocok untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal.

"Dulu petani Dompu menunggu bibit bantuan dari pemerintah, sekarang ini tidak mau lagi menerima bibit bantuan. Petani di Dompu sudah mampu membeli sendiri bibit jagung yang dijual di toko," sebutnya.


Sementara itu, Mushasyim, salah satu Ketua Kelompok Tani di Desa Kampasi Meci pada kesempatan tersebut juga berbagi pengalaman dalam pengembangan jagung di lahan kering dari tahun ke tahun. Dikatakannya para petani sudah mendapatkan kesejahteraan sebab program jagung ini.


Mushasim, salah satu Ketua Kelompok Tani di Desa Kampasi Meci Kecamatan Manggelewa menerangkan pengalaman bertahun-tahun menanam jagung


"Sekarang harga jagung Ro. 480 ribu sampai 490 ribu per kuintal. Kalau tadi pak Kadis sampaikan hampir semua penyuluh di Dompu sudah diberangkatkan umroh. Saya sampaikan juga tahun ini ada 20 orang warga disini yang berangkat umroh. Ada lagi 30 orang yang berangkat setelah puasa," sebutnya.



Koordinator Penyuluh Kecamatan Manggelewa, Wildan berbagi pengalaman membimbing petani jagung 



Koordinator Penyuluh Kecamatan Manggelewa, Wildan juga mengisahkan pengalamannya membimbing petani dalam pengembangan jagung ini. Wildan juga menyebutkan beberapa varietas benih yang bermutu sehingga mendapatkan produktivitas yang bagus pula. Bahkan jenis dan merk pestisida dan obat-obatan yang dianggap ampuh pun disampaikan.

PPL Desa Kampasi Meci, Taufikurrahman mengaku bangga dengan kunjungan pemerintah Manggarai Barat ke wilayah binaannya.

"Dengan kunjungan tersebut jagung Dompu bisa dikenal secara nasional. Kami sebagai PPL bisa berbagi ilmu tentang cara budidaya jagung yang selama ini kami suluhkan kepada petani," kata Opik.



Akhyar dari PT. BISI sedang menerangkan tentang keunggulan dan kekurangan varietas-varietas jagung produksi PT. BISI



Usai makan siang, rombongan dari Kabupaten Mabar itu diajak untuk meninjau demplot jagung varietas BISI.
Akhyar dari PT. BISI wilayah Bali Nusra menjelaskan ada beberapa jenis varietas benih jagung produksi PT. BISI yang telah lama ditanam oleh masgarakat Dompu dan juga cocok untuk dikembangkan di Kabupaten Mabar. Antara lain BISI 18, BISI 99, BISI 321, BISI 79, BISI 99 maupun BISI 322.

"Kunjungan  ini untuk mengenal dan melihat secara langsung karakter dari varietas-varietas jagung itu sendiri. Dan juga di sini kami melakikan riset beberapa calon varietas baru yang belum ada namanya dan akan kita rilis tahun depan," papar Akhyar sembari memperlihatkan jenis-jenis varietas jagung dimaksud.



Rombongan dari Kabupaten Mabar juga diajak berkeliling di sekitar wilayah tersebut guna menyaksikan secara langsung hamparan area perladangan jagung di sekitar kawasan tersebut.

Dalam perjalanan pulang, rombongan menyempatkan sowan ke kediaman Wakil Bupati Dompu, H. Syahrul Parsan.



Kadis TPHP Mabar menyampaikan terima kasih kepada Pemkab Dompu


Kadis PTHP Mabar, Laurensius Halu menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemkab Dompu yang telah membagi pengalaman dalam pengembangan jagung di lahan kering.


Para peserta Studi Tiru dari Mabar NTT serius mendengarkan paparan Wabup Dompu terkait pengembangan jagung


"Apa yang kami dapatkan di sini akan kami sosialisaskan kepada masyarakat di Kabupaten Manggarai Barat," ucapnya.

Wabup berlatar belakang teknokrat di PUPR Provnsi NTB dan mengaku beberapa kali ke Kabupaten Manggarai Barat menyampaikan bahwa kondisi tanah dan cuaca di Mabar juga cocok untuk pengembangan jagung.


Sesi foto bersama rombongan dari Kabupaten Mabar NTT dengan Wabup H. Syahrul Parsan  dan beberapa pejabat 


"Para petani di Kabupaten Dompu menanam jagung di lahan tadah hujan. Selesai jagung ditanami kacang hijau. Ada juga yang menanam jagung di lahan irigasi (sawah). Setelah padi kemudian padi lagi baru palawija seperti jagung. Ada juga setelah padi langsung jagung. Harapan kami para petani di Manggarai Barat dapat memanfaatkan lahan-lahan tidur untuk ditanami jagung. Mudah-mudahan apa yang didapatkan di sini sesuai harapan ," pungkasnya. (emo).