Agar Anak Tumbuh Sesuai Harapan, Orang Tua Hindari Lakukan Kesalahan Ini

Kategori Berita

.

Agar Anak Tumbuh Sesuai Harapan, Orang Tua Hindari Lakukan Kesalahan Ini

Koran lensa pos
Rabu, 08 Februari 2023

 

                   Firmansyah


Anak dapat tumbuh sesuai harapan dengan karakter unggul, kreatif, inovatif, cerdas serta berdayaguna bagi lingkungan sosialnya tidak hanya akan membuat orang tua bangga namun juga orang tua akan merasa bahagia dengannya. 

Guna mewujudkan hadirnya buah hati yang dapat menjadi pelipur lara atau bisa membahagiakan hati dalam suka dan duka serta membanggakan bagi keluarga, untuk harapan ini orang tua berupaya keras menambah pengetahuan terkait pola asuh yang akan diterapkan kepada buah hatinya. 

Kegiatan seminar, membaca buku, ikut pelatihan orang tua efektif, atau berbagai kegiatan lainnya yang berupaya menambah atau meningkatkan kapasitas orang tua dalam menerapkan pola asuh yang baik dan benar bagi anak menjadi sasaran orang tua mengikuti atau melakukannya. 

Beragam kegiatan yang diikuti atau dilakukan orang tua mereka berharap menjadi orang tua yang dapat menghantar buah hatinya mengalami tumbuh kembang sesuai harapan. 

Setelah banyak hal dilakukan orang tua, toh akhirnya anak tidak mengalami tumbuh dan kembang yang sesuai dengan harapan bahkan dalam banyak hal anak sering membuat orang tua kecewa. 

Terkait dengan tumbuhkembang yang dilewati anak tidak berjalan sesuai harapan ada beberapa kesalahan yang sering tidak sadar dilakukan orang tua dan mempengaruhi perilaku maupun karakter anak. Beberapa kesalahan tersebut terlihat dari uraian dibawah ini. 

Dari laman https://hallosehat.com diperoleh penjelasan beberapa kesalahan yang sering tidak disadari orang tua saat berinteraksi dengan buah hatinya adalah sebagai berikut; 

      1. Tidak menjadi panutan yang baik 

Saat orang tua tidak dapat menjadi panutan yang baik bagi anak akan berdampak tidak baik. Perlu diingat orang tua adalah peletak batu pertama berbagai model perilaku. Dalam hal ini agar anak mengalami tumbuh dan kembang yang baik orang tua perlu menjadi panutan yang baik bagi anak. 

       2. Terlalu mengkritik dan sering membandingkan 

Memberi kritikan berlebihan pada anak merupakan kesalahan mendidik anak yang sering kali tidak disadari orang tua. Dampak dari kritikan yang berlebihan malah membuat anak menjadi susah diatur. 

       3. Berekspektasi terlalu tinggi dan menuntut 

Anak selalu senang jika mereka dapat dibanggakan oleh kedua orang tuanya. Sebaliknya, anak akan sangat sedih dan frustasi ketika mereka berperilaku tidak sesuai dengan harapan orang tua. Dalam hal ini orang tua tidak berlebihan menuntut terlalu tinggi untuk dipenuhi anak namun harus disesuaikan dengan kemampuannya. 

        4. Tidak konsisten dan tidak ada batasan 

Hal yang sering tidak disadari orang tua saat mendidik anak adalah berbuat tidak konsisten. Terkadang orang tua sangat strict dengan peraturan, tapi dilain waktu bersikap tidak peduli sama sekali dengan berbagai hal yang dilakukan anak. Agar anak tumbuh dan kembang sesuai harapan orang tua harus konsisten dan tidak membatasinya. 

       5. Adu mulut dengan anak 

Hubungan atau interaksi yang sehat jauh dari adu mulut memberikan ketentraman batin bagi orang tua dan juga bagi anak. Adu mulut atau pola hubungan tidak sehat membuat interaksi orang tua dan anak menjadi tersekat, tidak sehat dan harus dihindari. 

Berikutnya dikutip dari laman https://mommiesdaily.com anak tidak tumbuh maksimal tidak disadari orang tua telah melakukan kesalahan sebagai berikut; 

       1. Tidak menyimak saat anak bercerita 

Mendengar itu beda dengan menyimak. Mendengar hanya butuh telinga. Kalau menyimak, melibatkan telinga, hati, pikiran dan perasaan. Anak bisa merasakan kalau kita sedang menyimak mereka berbicara atau tidak. 

        2. Judgmental saat anak berbuat salah 

Saat anak berbuat salah dan orang tua bisa menahan diri untuk tidak buru-buru memberi penilaian sepihak, pertanda orang tua menghargai anak. Anak tidak mengerjakan PR, belum tentu ia malas, bisa saja sedang sakit atau keletihan. Anak memukul temannya di sekolah, bukan berarti ia nakal. Bisa saja ia jadi korban bully.  

         3. Tidak berempati pada perasaan anak 

Menunjukkan empati dengan bertanya, memeluk, menggendong atau menemani saat anak merasa sedih, kecewa, marah atau takut, galau, khawatir, pertanda orang tua menghargai perasaan anak. Empati yang ditunjukan orang tua dapat mempengaruhi mental buah hati. 

         4. Menyepelekan masalah yang dihadapi anak 

Sebagai orang tua, tentu akan sadar bahwa masalah yang dianggap kecil bisa jadi besar bagi anak. Jangan gunakan perspektif orang dewasa saat memandang masalah anak. Berikan respon yang baik kepada buah hati ketika mereka punya masalah sehingga mereka merasa dihargai. 

         5. Tidak sigap membantu saat anak meminta pertolongan 

Bagi anak orang tua adalah penolong nomor satu. Hal ini tentu saja membuat orang tua overwhelmed. Percayalah, jika anak selalu “lari” ke kita saat butuh pertolongan, itu tandanya anak merasa percaya pada orang tua. Tapi, bukan berarti anak harus selalu ditolong. Tetap berikan kesempatan untuk mencoba dahulu. Orang tua cukup berikan clue atau bantuan kecil untuk menopang keberhasilan atas usahanya sendiri. 

      6. Mudah mengkritik 

Hindari mengritik secara berlebihan kepada buah hati namun berikan motivasi agar mereka bisa tumbuh meraih kemajuan. Kritikan yang berlebihan akan mematikan kreativitas anak. Pendekatan yang hangat dan bersahabat ketikan berinteraksi dengan anak memberikan banyak keuntungan bagi tumbuh dan kembang mereka. 

       7. Tidak ikut tertawa atas lelucon yang anak anggap lucu 

Suasana rumah yang kaku dan tidak memberikan peluang anak atau anggota keluarga lainnya bisa menikmati interaksi yang berlangsung berdampak tidak baik bagi perkembangan mental anggota keluarga. Candaan atau tawa riang diantara anggota keluarga penting juga dilakukan. Adanya suasana tawa dan canda membuat anggota keluarga merasa dihargai dan diperhstikan. 

         8.Tidak menghormati pilihan anak 

Menghormati pilihan anak membuatnya merasa dihargai dan dihormati juga melatih diri anak memgambil keputusan. Saat orang tua tidak menghormati pilihan anak akan membuat anak tidak percaya diri dan tidak punya pengalaman dalam membuat keputusan terkait berbagai pilihannya. 

       9. Tidak menghormati privasi anak 

Menghargai privasi anak bukan berarti orang tua kehilangan pengawasan dan otoritas. Dalam hal ini orang tua perlu menunjukkan dirinya mampu mencintai dan menghargai buah hatinya. Bila hal ini mampu dilakukan orang tua maka anak akan belajar menghargai dan menghormati orang tua dan orang lain. 

Demikian kupasan ini mudah-mudahan ada manfaatnya bagi tumbuhkembang anak sehingga dalam perjalanannya orang tua bisa menyiapkan berbagai hal penting yang dibutuhkan anak sehingga mereka dapat menjadi generasi unggul dan hebat bagi bangsa dan daerah. 

Penulis Firmansyah, S.Psi., M.MKes, Konsultan Psikologi pada Lembaga Konsultasi dan Bimbingan Psikologi "Buah Hati" juga sebagai Koordinator Sub Bagian Komunikasi Pimpinan Setda Dompu dan Anggota Pemuda Panca Marga (PPM) Kabupaten Dompu