Sinyal Internet Blank ? Satelit Satria -1 Bakal Diluncurkan Tahun 2023 Ini

Kategori Berita

.

Sinyal Internet Blank ? Satelit Satria -1 Bakal Diluncurkan Tahun 2023 Ini

Koran lensa pos
Jumat, 13 Januari 2023

 

Kadis Kominfo Kabupaten Dompu, Abdul Syahid, SH



Dompu, koranlensapos.com - Di era digitalisasi dengan perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang mendunia ini membuat manusia semakin membutuhkan jaringan internet. Di mana berada, dalam kondisi bagaimana dan kapan pun waktunya tetap membutuhkan sinyal internet yang bagus. Tidak mengherankan jika ada keluhan masyarakat adanya gangguan jaringan internet di suatu lokasi. 

Masyarakat Desa Rababaka Kecamatan Woja Kabupaten Dompu NTB salah satunya. Hingga kini warga di desa tersebut masih berada dalam kondisi blank spot (titik kosong) karena ketiadaan jaringan internet. 

Bila dilihat dari letak geografis, Desa Rababaka tidak begitu jauh dari pusat pemerintahan Kabupaten Dompu. Diperkirakan hanya sekitar 8 kilometer atau membutuhkan waktu sekitar 15 menit perjalanan menggunakan kendaraan bermotor.

Pemerintah melalui program BAKTI KOMINFO juga telah membangun tower (menara) jaringan internet di desa tersebut pada tahun 2021 lalu.

Tetapi faktanya hingga kini di desa tersebut masih mengalami blank spot.

"Besi-besi tower itu ditimbang saja untuk dijual. Tidak ada gunanya pembangunan tower itu," tulis salah satu tokoh muda desa tersebut dalam komentar di facebook.

Ada lagi yang menulis "Kapan ada jaringan di tempat kami ? Bangun tower kok dekat kuburan ? Pantesan saja jaringannya untuk penghuni kuburan saja. Bukan untuk manusia yang hidup," tulis warga lainnya.

Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Dompu, Abdul Syahid, SH yang dikonfirmasi di ruang kerjanya beberapa hari lalu mengaku memang masih ada keluhan masyarakat terkait dengan pelayanan jaringan internet di daerah bermotto Nggahi Rawi Pahu tersebut.
Hal itu menunjukkan bahwa masyarakat semakin melek teknologi komunikasi dan informasi dan selalu membutuhkannya setiap saat.

Mantan Kabag Humas Setda Dompu yang akrab dengan para wartawan ini menyebut bahwa pemerintah melalui program Bakti Kominfo 2021 telah membangun 8 (delapan) menara (tower) penyedia jaringan internet. 

Delapan area dimaksud berlokasi di Dusun Pencasila Desa Tambora, Desa Tolokalo, Desa Keramat Kilo, Desa Woko, Desa Rababaka, Dusun Nangadoro Desa Hu'u, Desa Tembalae dan  Desa Soritatanga Pekat.

"Ada lagi dua menara yang sedang dalam proses pengerjaan saat ini yaitu di Desa Riwo (Kecamatan Woja) satu lagi di Desa Woko (Kecamatan Pajo sehingga semuanya menjadi sepuluh titik," sebutnya.

Diakui Abdul Syahid sinyal yang dipancarkan oleh menara-menara tersebut di atas berkapasitas 2 (dua) Megabit per second atau dua Megabit per detik. 

"Memang saat-saat sekarang sinyalnya memang masih kurang. Karena hanya 2 Mbps sinyal yang dipancarkan oleh menara yang dibangun," akunya.

Menjawab persoalan di atas, lanjut Abdul Syahid, Pemerintah Pusat pada tahun 2023 ini akan meluncurkan Satelit Satria -1

"Untuk sementara waktu masyarakat dimohon bersabar dulu karena Pemerintah Pusat akan meluncurkan Satelit Satria sehingga kapasitas jaringan internet menjadi sangat kuat. Lihat saja nanti," katanya.

Dikutip dari Suara.com, Direktur Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi Kominfo (Bakti Kominfo), Anang Latief menyampaikan bahwa SATRIA-1 merupakan Satelit Multifungsi Pemerintah  yang diwujudkan dengan metode pembiayaan Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha sejak 2019.

Adapun layanan telekomunikasi yang dikuatkan oleh SATRIA-1 adalah jaringan internet yang semakin melengkapi infrastruktur digital secara nasional khususnya untuk layanan- layanan publik di kawasan 3T (terdepan, terpencil, dan tertinggal).

Anang menyebutkan sekitar 150.000 titik layanan publik yang terdiri atas sarana pendidikan, pemerintah daerah, administrasi pertahanan keamanan, dan fasilitas kesehatan di seluruh wilayah Indonesia akan dilayani oleh SATRIA nantinya.

Satelit itu nantinya akan berkapasitas sebesar 150 Gbps (Gigabit per second) menggunakan teknologi High Throughput Satellite dengan frekuensi Ka-Band. Adapun pabrikan satelit dari proyek SATRIA-1 adalah Thales Alenia Space, menggunakan launcher dari Falcon 9-5500.


Untuk menunjang kinerja SATRIA-1, Kementerian Kominfo juga akan menyediakan satelit cadangan berupa Hot Backup Satellite dengan kapasitas 80 Gbps.

Proyek Penyediaan HBS juga menggunakan teknologi HTS dengan frekuensi Ka-Band dengan menggandeng pabrikan satelit yaitu Boeing, dan diluncurkan menggunakan rocket launcher Space-X yaitu Falcon 9.


Sedangkan untuk slot orbit menggunakan administrator Indonesia pada slot 113 E. Proyek Penyediaan HBS saat ini dalam tahap konstruksi yang dimulai pada kuartal II tahun 2022 dan direncanakan pada kuartal II tahun 2023 dapat diluncurkan ke luar angkasa

Pada bulan Juni 2022, Kemajuan konstruksi proyek penyediaan HBS telah mencapai 51,5 persen serta diharapkan pada kuartal empat tahun 2023 dapat beroperasi. (emo).