DRPPA dan Sekolah Perempuan Dilaunching Perdana di Desa Cempi Jaya

Kategori Berita

.

DRPPA dan Sekolah Perempuan Dilaunching Perdana di Desa Cempi Jaya

Koran lensa pos
Rabu, 09 November 2022

 

Kegiatan Launching DRPPA dan Sekolah Perempuan Perdana di Kabupaten Dompu di Desa Cempi Jaya Kecamatan Hu'u, Rabu (9/11/2022)



Dompu, koranlensapos.com - Desa Cempi Jaya Kecamatan Hu'u Kabupaten Dompu NTB dikukuhkan sebagai Desa Ramah Perempuan Peduli Anak (DRPPA). Launching DRPPA dilakukan oleh Bupati Dompu, H. Kader Jaelani diwakili oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Dompu, Gatot Gunawan Perantauan Putra. Kegiatan dimaksud dilaksanakan di halaman Kantor Desa Cempi Jaya pada Rabu (9/11/2022).

Pengukuhan Desa Cempi Jaya sebagai DRPPA itu juga dirangkaikan dengan launching Sekolah Perempuan Berintegrasi dengan Program PAAREDI (Pola Asuh Anak dan Remaja di Era Digital) yang BERSINAR (Bersih dari Narkoba).

Sekda dalam sambutannya mengapresiasi penetapan Desa Cempi Jaya sebagai percontohan Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak.

"Mudah-mudahan setelah pencanangan ini dilakukan, dapat diimplementasikan di lapangan bukan hanya seremonial belaka, sehingga desa ramah anak yang dilekatkan di Desa Cempi Jaya, bisa dijadikan contoh bagi desa lainnya 
di Kabupaten Dompu," harapnya.

Sekda menyebut hingga kini, perempuan dan anak masih tergolong dalam kategori masyarakat rentan. sebab perempuan dan anak masih sering mengalami berbagai masalah diskriminasi. 

"Berbagai masalah yang kerap ditemui, antara lain kemiskinan, konflik, kekerasan, dan lain sebagainya," urainya.

Dikemukakan Sekda, berbagai masalah yang harus dihadapi perempuan maupun anak-anak ini turut berpengaruh pada kebijakan program dan pembangunan desa. 

Lebih lanjut Sekda menjelaskan dengan telah dilauchingnya DRPPA dan Sekolah Perempuan yang terintegrasi dengan PAAREDI menuju Desa BERSINAR, diharapkan desa mengintegrasikan perspektif gender dan hak anak ke dalam tata kelola penyelenggaraan pemerintahan desa, pembangunan desa serta pembinaan dan pemberdayaan masyarakat desa yang dilakukan secara terencana, menyeluruh dan berkelanjutan.

Dipaparkannya, peran perempuan di desa sangat vital, untuk itu upaya pemberdayaan yang tepat dan terarah, mendorong perempuan dapat berkontribusi secara maksimal untuk kemajuan desa. 

Seiring dengam kemajuan teknologi informatika berdampak pada perilaku dan budaya masyarakat. Pemanfaatan teknologi yang tidak sesuai peruntukan berakibat pada perubahan pola pikir dan tingkah laku manusia, terutama dalam 
lingkungan keluarga. DP3A bekerja sama dengan TP PKK, GOW dan dinas tekhnis lainnya menguatkan komitmen dan kemitraan untuk mewujudkan DRPPA terintegrasi PAAREDI menuju Dompu MASHUR. Kemudian permasalahan pelik yang menjadi tantangan kita sebagai orang tua saat ini adalah maraknya penyalahgunaan narkoba oleh tua, muda. Untuk itu, hari ini juga dilaunching  Desa Bersih dari 

Narkoba (BERSINAR), sebagai upaya memacu semangat semua pihak untuk menjadikan narkoba sebagai musuh bersama dan harus dilawan bersama sehingga tidak ada ruang bagi narkoba berkembang dalam kehidupan masyarakat. Mari selamatkan generasi dari jeratan narkoba.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Dompu, Hj. Daryati Kustilawati menjelaskan bahwa DRPPA (Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak) dan Sekolah Perempuan yang terintegrasi denga Program PAAREDI (Pola Asuh Anak dan Remaja di Era Digital) yang BERSINAR (Bersih dari Narkoba) yang pada hari ini dilaunching di Desa Cempi Jaya Kecamatan Hu’u merupakan Desa yang mengintegrasikan perspektif gender dan hak anak ke dalam tata kelola penyelenggaraan pemerintahan desa, pembangunan desa, serta pembinaan dan pemberdayaan masyarakat desa, yang dilakukan secara terencana, menyeluruh, dan berkelanjutan. 

"Untuk itu Desa dalam hal ini sudah seharusnya memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakatnya khususnya perempuan dan anak, memenuhi hak atas perlindungan dari segala bentuk kekerasan dan diskriminasi, serta tersedia sarana dan prasarana publik yang ramah perempuan dan anak," jelasnya.

Dipaparkan Daryati, DRPPA merupakan model desa yang dikembangkan oleh Kementerian PPPA untuk dapat menjawab 5 (lima) arahan Presiden RI yang dimulai dari tingkat desa, yakni
Peningkatan pemberdayaan perempuan di bidang kewirausahaan berperspektif gender;
Peningkatan peran ibu/keluarga dalam pengasuhan/ pendidikan anak;
Penurunan kekerasan terhadap perempuan dan anak;
Penurunan pekerja anak; dan
Pencegahan perkawinan anak.

"Selain untuk mewujudkan 5 arahan Presiden, DRPPA juga diharapkan dapat memperkecil kesenjangan gender, serta meningkatkan peran aktif perempuan terutama dalam bidang politik, pengambilan keputusan, dan ekonomi," urainya.

Lebih lanjut diuraikan DRPPA memiliki 10 Indikator yang harus dipenuhi  antara lain:
Adanya Pengorganisasian perempuan dan anak di desa;
Tersedianya data desa yang memuat data pilah tentang perempuan dan anak;
Tersedianya Peraturan Desa tentang Desaa Ramah Perempuan dan Peduli Anak;
Tersedianya pembiayaan dari keuangan desa dan pendayagunaan asset desa untuk mewujudkan DRPPA melalui pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di Desa;
Presentase keterwakilan perempuan di Pemerintah Desa, Lembaga Permusyawaratan Desa, Lembaga Kemasyarakatan Desa dan Lembaga Adat Desa;
Persentase perempuan wirausaha di desa utamanya perempuan kepala keluarga, penyintas bencana dan penyintas kekerasan;
Semua anak mendapatkan pengasuhan yang baik yang berbasis hak anak;
Tidak ada kekerasan terhadap perempuan dan anak (KTPA) dan Korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO);
Tidak ada pekerja anak;
Tidak ada yang menikah di bawah usia 19 tahun (tidak ada perkawinan anak).


Selanjutnya diharapkan dari DRPPA dan Sekolah Perempuan yang terintegrasi dengan Program PAAREDI yang BERSINAR (Bersih dari Narkoba) ini  dapat mewujudkan:
Terintegrasinya pemberdayaan perempuan dan pemenuhan hak-hak anak dalam tata kelola pembangunan Desa/Kelurahan dan yang kemudian menjadi epicentrum baru bagi pembangunan yang berbasis kesetaraan gender serta perlindungan hak perempuan dan anak;
Terwujudnya Pembangunan dan pemberdayaan desa yang menyeluruh dan berkelanjutan mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan evaluasi dan monitoring secara berkelanjutan;
Terwujudnya Implementasi pembangunan perspektif gender dalam rangka akselerasi pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) Desa melalui prinsip no one lift behind;
Terbentuknya desa model PAAREDI melalui sosialisasi pembinaan secara berjenjang dalam upaya pemenuhan hak anak dan perlindungan hak anak; dan
Terciptanya desa yang bersih dari narkoba.
Melalui Kegiatan ini pula diharapkan terjalin sinergitas dan kolaborasi lintas sektor, organisasi Wanita, pemerhati perempuan dan anak serta seluruh elemen lapisan masyarakat yang dimulai dari tingkat Desa/Kelurahan dalam mewujudkan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Menuju Dompu yang Mashur.

“Mari bangun sinergi dan kerja nyata bersama dalam rangka pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak melalui pembangunan Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak," ajaknya.

Ketua TP PKK Kabupaten Dompu, Lilis Suryani menyampaikan melalui program DRPPA dan Sekolah Perempuan ini dapat memberikan bekal pengetahuan kepada kaum ibu di dalam mengurus rumah tangga dan pola asuh anak dengan baik serta bisa berwira usaha.

Dikatakan Umi Lilis, sapaannya bahwa di era digital ini sangat memungkinkan bagi kaum wanita untuk berusaha mandiri dalam meningkatkan taraf ekonomi keluarga.

"Pada zaman sekarang ini kita tidak boleh lagi mengandalkan orang lain. Kita harus fokus mencari peluang-peluang usaha yang produktif," ujarnya.

Dalam hal pola asuh anak, Umi Lilis menekankan pondasi ilmu agama harus dikuatkan. Ilmu agama yang kuat akan membentengi anak melakukan perilaku negatif.
Menurutnya pola asuh anak sangat ditentukan oleh peran ibu yang lebih banyak waktu bersama anak. Karena sang ayah fokus untuk mencari nafkah. 

"Kita tidak boleh hanya mengandalkan ibu guru di sekolah apalagi bagi anak usia dini PAUD dan TK. Mereka di sekolah jam 8, lalu pulang jam 10 berarti cuma 3 jam bersama ibu gurunya. Selebihnya kita sebagai orang tua yang akan mendampingi anak kita," wejangnya.

Dijelaskannya bahwa ibu memiliki kerepotan yang luar biasa di dalam rumah tangga. Pekerjaan rumah tangga yang begitu banyak masih ditambah lagi untuk berwira usaha dan mendidik karakter anak. 

"Pantas saja surga berada di bawah telapak kaki ibu karena semua pekerjaan perempuan yang melakukannya," tuturnya.

Lebih lanjut dikatakannya nasib anak cucu sangat ditentukan oleh peran ibu-ibu yang hebat. Oleh sebab itu kami bekerja sama dengan TP PKK, DP3A, GOW, OPD-OPD untuk membuka sekolah perempuan.

"Ini adalah role model pertama di Kabupaten Dompu yang berada di Desa Cempi Jaya. Mudah-mudahan sekolah perempuan ini akan terus berlanjut di desa-desa lain. In sya'allah tahun 2023 kita kembangkan. Kita benar-benar memberikan edukasi yang sungguh-sungguh kepada ibu-ibu bagaimana memahami pola asuh anak yang baik, bagaimana bisa bersaing secara sehat dalam kewirausahaan," ucapnya.

Umi Lilis berharap semoga kaum ibu di Desa Cempi Jaya bisa menjadi contoh bagi kaum ibu di desa-desa lain karena sekolah perempuan pertama ada di Desa Cempi Jaya.

"Mudah-mudahan arahan dari ibu Ririn nanti bisa menjadi bekal dalam kehidupan berumah tangga. Saya juga akan ikut mendengarkan karena belajar itu sampai tua," ucapnya.

Kegiatan itu dilanjutkan dengan pembacaan Komitmen Bersama oleh Kepala Desa Cempi Jaya beserta seluruh Perangkat Desa. Komitmen Bersama itu berisi 10 poin yaitu :
Mendukung pembentukan Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak. 
2. Memfasilitasi kegiatan Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak. 
3. Melakukan langkah-langkah konkret dan berkelanjutan bagi perkembangan besa Ramah Perempuan dan anak.
 4. Melakukan Monitoring dan evaluasi berkala atas pelaksanaan Rencana Aksi DRPPA. 
5. Melaporkan perkembangan Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak secara berjenjang dan berkala. 
6. Memberikan edukasi kepada perempuan agar berani berbicara dan memperjuangkan hak-hak Perempuan. 7. Mendorong peran keluarga/orang tua dalam membentuk dan membangun karakter setiap anggota keluarga untuk penerapan pola asuh yang tepat. 
8. Membangun jejaring kemitraan untuk mendukung terlaksananya pola asuh anak dan remaja.
9.Mendorong perempuan untuk berpartisipasi dalam pembangunan. 
10.Menciptakan masyarakat BERSINAR (Bersih dari Narkoba). 

Acara launching diakhiri dengan penampilan lincah anak-anak SD 03 Hu'u menyanyikan lagu "Haju Jati" dan Lagu "Three Ends" dari Tim PKK Desa Cempi Jaya. 

Kegiatan tersebut berjalan lancar hingga pukul 12.00 Wita dihadiri oleh para pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), TP PKK Kabupaten Dompu, GOW, Camat Hu'u Mukhtar, S. Sos, Danramil 1614-03/Hu'u Kapten Inf. Muslimin, Kapolsek Hu'u IPDA Sumoharto, para tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda serta tokoh perempuan. (emo).