Tower yang dibangun oleh pemerintah melalui Program Bakti Kominfo 2021. (Gambar ini diabadikan saat proses pembangunan tower pada 13 Oktober 2021 lalu)
Dompu, koranlensapos.com - Desa Rababaka Kecamatan Woja sebenarnya tidak terlalu jauh dengan pusat kota Dompu. Hanya sekitar 5 atau 6 kilometer. Tetapi daerah ini masuk dalam area blank spot. Tidak ada jaringan internet. Untuk jaringan telepon seluler saja susah didapatkan.
Hal demikian tentu saja membuat warga setempat mengeluh. Di era digitalisasi dengan kemajuan arus informasi dan komunikasi ini, masyarakat setempat belum bisa menikmatinya dengan baik.
Menurut informasi yang dihimpun media ini, penyebab ketiadaan sinyal telepon maupun internet di Desa Rababaka karena letak desa tersebut berada di balik gunung sehingga sulit dijangkau oleh jaringan dari beberapa tower terdekat.
Pada tahun 2021 lalu, Pemerintah Pusat melalui Program Bakti Kominfo sebenarnya telah membangun tower jaringan internet di desa tersebut. Namun hasilnya sia-sia belaka. Tower berketinggian mencapai 32 meter itu mangkrak begitu saja. Bahkan menurut penuturan warga setempat, keberadaan tower itu justru mengganggu sinyal telkomsel yang pernah ada walau berkekuatan rendah di beberapa titik di desa tersebut.
"Dulu kami masih bisa mendapatkan sinyal meski dengan cara menyandarkan HP di lemari atau jendela. Tapi semenjak ada tower bukannya membantu tapi malah hilang sama sekali jaringan," ungkap Fitri Ajad Surijad, salah satu warga desa setempat.
Fitri melalui beranda facebooknya Ryanck Awi beberapa hari lalu menulis surat terbuka. Surat tersebut ditujukan kepada Bupati Dompu, H. Kader Jaelani.
Surat terbuka yang ditulis dengan bahasa daerah itu memohon kepada Bupati Dompu agar dapat mencarikan solusi terkait ketiadaan sinyal di desa tersebut.
"Mada ne'e raho ta ita, usaha wea ja jaringan ru'u mada doho ma ngge'e ara raba baka ke. Sama sekali wati wara jaringan telpon.. (Saya memohon kepada bapak agar mengusahakan jaringan untuk kami yang tinggal di Desa Rababaka ini. Sama sekali tidak ada jaringan telepon)," tulisnya.
Dalam lanjutan surat itu, ia menyebut tower yang telah dibangun di dekat area pemakaman umum di desa itu tidak berfungsi sama sekali. Bahkan keberadaan tower itu menghilangkan sama sekali sinyal berkekuatan rendah yang pernah ada sebelumnya.
"Mada doho ke kone made ra mori keluarga ngeripu di bade karena susah jaringan di telpon kai. Ne'e mu hengga internet harus weli mu voucer.. (Kami di sini bila ada keluarga yang meninggal atau punya hajatan tertentu terlambat mengetahuinya karena tidak ada jaringan. Mau buka internet harus membeli voucer dulu," keluhnya dengan tulisan pamungkasnya meminta dengan sangat kepada Bupati Dompu untuk mengupayakan kehadiran jaringan telepon dan internet di desa tersebut. (emo).