Lantik Pengurus FKUB, Ini Penekanan Wabup Syahrul Parsan

Kategori Berita

.

Lantik Pengurus FKUB, Ini Penekanan Wabup Syahrul Parsan

Koran lensa pos
Sabtu, 30 Juli 2022

 

Acara pelantikan Pengurus FKUB Kabupaten Dompu Periode 2022 - 2027, Jumat (29/7/2022) di Ruang Rapat Wakil Bupati Dompu


Dompu, koranlensapos.com - pelangi menjadi terlihat begitu indah dipandang mata karena perpaduan aneka warna. Bila satu warna saja, maka pelangi tidak akan terlihat indah. Begitulah pesona keindahan di Bumi Nusantara ini. Indonesia menjadi indah bukan hanya karena kemolekan pesona alamnya yang menawan, melainkan juga karena keberagaman yang ada di negeri ini. Masyarakatnya heterogen terdiri dari beraneka ragam suku bangsa yang memiliki adat istiadat, budaya, bahasa, ras, maupun agama yang berbeda - beda. Maka keanekaragaman perbedaan - perbedaan yang ada harus senantiasa dirawat dan dijaga bersama agar tetap indah. Termasuk keberagaman yang ada di Kabupaten Dompu. Lebih khusus lagi saling menghargai perbedaan agama dan keyakinan yang ada.

Demikian disampaikan oleh Wakil Bupati Dompu, H. Syahrul Parsan usai melantik Pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Dompu periode 2022 - 2027 yang berlangsung di Ruang Rapat Wakil Bupati Dompu, Jumat (29/7/2022) pukul 15.00 Wita.

"Mari kita bersama menjaga kerukunan. Kerukunan akan bisa berjalan dengan baik apabila bisa menghargai dan saling menghormati satu sama lain," ajaknya.

Wabup meminta agar para Pengurus FKUB Kabupaten Dompu yang baru dilantik untuk kerja bersama - sama dan sama - sama bekerja untuk terus menggaungkan kerukunan kehidupan umat beragama di Kabupaten Dompu. Meskipun kerukunan umat beragama sudah terwujud dengan baik di daerah bermotto Nggahi Rawi Pahu itu, namun Wabup tetap menekankan agar sikap toleransi, saling menghormati dan saling menghargai keyakinan yang lain harus tetap disuarakan agar kerukunan umat beragama tetap terawat dan terbina dengan baik.

"Saat ini kita sudah rukun, bagaimana kita agar lebih rukun lagi," ujarnya.


Dikatakannya kerukunan bukan hanya sekadar diucapkan dengan kata - kata, melainkan harus diimplementasikan dalam sikap dan tindakan nyata mulai dari internal masing - masing agama.  

"Jangan saling menyalahkan keyakinan lain yang berbeda dengan kita," tandasnya. 

Selanjutnya Wabup mengapresiasi potret kerukunan umat beragama di Kelurahan Dorotangga yang menjadi barometer kerukunan di Kabupaten Dompu. Bahkan tahun 2021 melakukan gotong royong bersama pembersihan kuburan islam dan kristen di wilayah tersebut. Namun demikian, Wabup berharap kebersamaan tidak hanya sebatas itu, tetapi juga bersama - sama melakukan pembersihan - pembersihan yang lain. Tidak terkecuali pembersihan jiwa (batin) dari sifat ego yang suka menyalahkan keyakinan orang lain. Menurut Wabup pembersihan batin itu sangat penting karena baik buruknya ucapan, sikap dan perilaku bergantung pada kondisi batin.

"Kalau batin dan jiwa kita tidak bersih tidak mungkin kita bisa bersih dari hal - hal lainnya," ucapnya.

Di akhir sambutannya, Wabup menyampaikan ucapan selamat  kepada seluruh pengurus FKUB Kabupaten Dompu Periode 2022 - 2027 yang baru dilantik.

"Setelah dilantik ini mari mulai bekerja sesuai dengan tugas dan tupoksi masing - masing. Bekerja sama dan saling mengisi untuk mewujudkan kerukunan beragama di Kabupaten Dompu.

Sementara itu, Ketua FKUB Kabupaten Dompu, Muhammad Alimuddin, S. Ag mengemukakan bahwa setiap kita mendambakan kerukunan. Betapa pentingnya kerukunan dalam kehidupan baik sebagai umat beragama maupun dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Oleh sebab itu menjadi sebuah kewajiban bagi kita semua untuk menjaga, merawat dan menciptakan kerukunan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dan kehidupan beragama khususnya di Kabupaten Dompu ini," ujarnya.

Dikatakannya, pemerintah sejak dulu telah menggaungkan trias kerukunan beragama di negeri ini yakni kerukunan antar umat beragama, kerukunan intern umat beragama dan kerukunan antar umat beragama dengan pemerintah.

Menurutnya ketiga kerukunan ini belumlah cukup. Harus dibarengi pula dengan kerukunan dengan alam (menjaga lingkungan) agar tidak mengalami kerusakan.

"Kita tahu bersama bahwa alam tempat kita berpijak ini tentu membutuhkan perawatan, perhatian dan kepedulian dari kita dalam rangka melangsungkan kehidupan," ucapnya.

Lebih lanjut dikatakan Alimuddin, saat sekarang ini pemerintah tengah menggalakkan tentang moderasi beragama. Moderasi beragama mengajarkan kepada pemeluk agama untuk meyakini ajaran agamanya masing - masing, namun tidak boleh menyalahkan keyakinan yang berbeda. Moderasi beragama memberikan wawasan yang lebih luas dalam memahami sikap toleransi dan saling menghargai keyakinan yang berbeda.

"Kita harus bisa menghargai antara satu dengan lainnya dengan tidak membenarkan keyakinan sendiri dan menganggap yang lain itu salah. Hadirnya moderasi beragama untuk mencari jalan tengah dalam melaksanakan kehidupan sebagai umat beragama," tandasnya.

Disebutkan Alimuddin bahwa pada tahun 2021 telah ditunjuk Kelurahan Dorotangga sebagai pilot project dan barometer kerukunan beragama di Kabupaten Dompu.  Penunjukan itu bukan tanpa dasar, melainkan dilandasi fakta yang tidak terbantahkan bahwa kerukunan umat beragama di Kelurahan Dorotangga telah tercipta dengan baik. Karena itu, Kelurahan Dorotangga akan mewakili Kabupaten Dompu ke tingkat nasional sebagai pilot project kerukunan beragama Kabupaten Dompu yang akan segera dilaunching.

"Setelah ini kita akan melaunching Kelurahan Dorotangga sebagai pilot project kerukunan beragama di Kabupaten Dompu," sebutnya.

Di akhir penyampaiannya, Ketua FKUB Kabupaten Dompu ini kembali mengulas bahwa menjaga kerukunan merupakan tanggung jawab bersama. 
Seluruh Pengurus FKUB Kabupaten Dompu yang baru dilantik harus menjadi agen kerukunan.

Ditekankan Alimuddin, sifat kerukunan harus bermuara dari dalam jiwa, yakni kesadaran hati untuk menjunjung tinggi nilai - nilai keberagaman, saling menghargai dan saling menghormati satu sama lain.

"Kerukunan itu harus terlahir dari diri kita sendiri. Kesadaran memahami keberagaman yang ada dengan saling menghormati dan saling menghargai. Tanpa itu, tidak mungkin kita akan bisa mewujudkan kerukunan," pungkasnya. (emo).