Peran Ayah Dalam Keluarga

Kategori Berita

.

Peran Ayah Dalam Keluarga

Koran lensa pos
Minggu, 20 Maret 2022

 

     Firmansyah, S. Psi, MM. Kes


Dalam mewujudkan anak remaja dengan keadaan tumbuh kembang yang maksimal peran seorang ayah juga tidak kalah pentingnya sebagaimana peran ibu bagi anak-anaknya.

Dalam kehidupan keluarga Ayah adalah sebagai sosok pencari nafkah dan pemenuh kebutuhan bagi istri dan anak-anaknya. Jika ibu sebagai figur yang melahirkan, mendidik, membina dan merawat anak-anaknya, seorang ayah harus bekerja keras demi memenuhi kebutuhan hidup keluarganya, terutama dalam kebutuhan primer serta pendidikan untuk anak-anaknya.

Dalam agama Islam secara implisit peran seorang ayah tergambar atau diterangkan dalam Alquran Surat Al-Baqarah Ayat 233 yang berbunyi “Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara yang makruf”.

Secara umum sebagaimana yang dijelaskan dalam https://www.pabela.com, Aya memiliki fungsi antara lain menjadi pemimpin keluarga, memberikan nafkah untuk keluarga, menjadi pelindung keluarga, memberikan yang terbaik untuk anak, bersikap adil terhadap anak dan istri, mengajarkan kebijaksanaan dan nilai-nilai baik kepada anak dan keluarga, menyeimbangkan antara kedisiplinan dengan kesenangan, menjadi panutan yang baik, mengajarkan anggota keluarga untuk berdoa, dan mencarikan pendamping hidup yang baik dan patut bagi anaknya.

Berikutnya dalam https://m.merdeka menjelaskan seorang ayah dianggap berperan baik dengan memiliki kriteria seperti bersikap responsif, meningkatkan kepercayaan diri anak, menjadi figur yang menepati janji, menjadi guru sekaligus teman, memberikan bimbingan, menjadi teladan, menyeimbangkan kedisiplinan dan permainan dan mengajarkan keterampilan hidup yang penting bagi anak dan keluarga.

Apa dampak negatif bagi tumbuhkembang anak remaja ketika peran ayah mereka tidak maksimal. Berkaitan dengan hal ini merilis dari https://id.theasranparent.com, menyebut ada tiga dampak negatif yang ditimbulkan yaitu anak remaja memiliki kepercayaan diri rendah, takut ditelantarkan dan anak remaja ketika dewasa memiliki masalah terkait kedekatan bersama orang lain.

Dari berbagai uraian di atas, mudah-mudahan kita menjadi ayah yang baik, ramah dan melindungi yang pada prosesnya mampu mendorong anak remaja tumbuhkembang secara maksimal dan siap menjadi generasi emas bangsa di tahun 2045 nanti dan juga menjadi upaya untuk mempertahankan predikat Kabupaten Dompu sebagai Kabupaten Layak Anak.

*Penulis adalah Ahli Muda Pranata Humas dan Koordinator Sub Bagian Komunikasi Pimpinan Setda Kabupaten Dompu.