JARAPASAKA HARUS MENJADI ICON UNTUK PROGRAM PEMULIHAN EKONOMI MELALUI PENINGKATAN DAYA BELI MASYARAKAT

Kategori Berita

.

JARAPASAKA HARUS MENJADI ICON UNTUK PROGRAM PEMULIHAN EKONOMI MELALUI PENINGKATAN DAYA BELI MASYARAKAT

Koran lensa pos
Kamis, 03 Maret 2022

 Oleh : Ir. Muttakun*

               Ir. Muttakun

Bupati Dompu, Kader Jaelani dan Wakil Bupati H. Syahrul Parsan, ST., MT memiliki program unggulan yaitu pengembangan Jagung Porang Padi Sapi dan Ikan atau disingkat JARAPASAKA.

JARAPASAKA harus menjadi icon untuk program pemulihan ekonomi melalui peningkatan daya beli masyarakat.
Bagaimana menjadikan jarapasaka bisa menjadi icon untuk Program Pemilihan Ekonomi?.
Maka caranya adalah melalui :

1. Optimalisasi potensi peternakan sapi dengan usaha penggemukan sapi yang terkoneksi dengan usaha pengembangan dan penyediaan pakan sehingga mampu mendorong Dompu sebagai sentra pengembangan sapi potong bahkan bisa didorong untuk menjadi yabg terbesar di Kabupaten Dompu.

2. Optimalisasi potensi pesisir dan laut serta keindahan pantai yang mendukung produksi perikanan dan pengembangan pariwisata.

Dengan memanfaatkan 2 (dua) potensi alam yang merupakan anugerah Allah SWT itu maka pengelolaan dan pengembangan peternakan dan perikanan yang berkelanjutan diyakini akan mampu meningkatkan daya beli masyarakat Dompu.

Mengukur kesejahteraan masyarakat secara sederhana itu dapat dilihat dengan kemampuan daya beli masyarakat yang mencerminkan adanya perputaran uang yang beredar di tengah-tengah masyarakat.

Jika ini tidak menjadi rujukan oleh pemangku kebijakan termasuk oleh OPD ketika menjadi bagian dari perangkat daerah dalam pemerintahan AKJ SYAH maka mewujudkan Dompu Mashur ibarat peribahasa jauh panggang dari api.

OPD yang terkait langsung untuk mewujudkan Dompu Mashur melalui program Jarapasaka itu ada Distanbun, Disnak dan Keswan, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Tanaman Pangan, Dinas PUPR, Dinas Perindag dan Dinas Koperasi & UKM). OPD-OPD ini harus bertanggungjawab untuk mewujudkan Dompu MASHUR (Mandiri Sejahtera Unggul dan Religius). Kalau ada yang merasa tidak mampu maka lebih baik Pimpinan OPD-OPD ini diganti dengan ASN lain yang memiliki etos kerja dan kepedulian yang tinggi untuk memajukan rakyat dan daerah Dompu.

Kalau melihat Pimpinan OPD di atas yang semuanya adalah orang pilihan dalam pemerintahan AKJ SYAH maka saya mendesak agar pimpinan OPD tersebut untuk segera duduk bersama menyiapkan dan melahirkan konsep pemulihan ekonomi melalui peningkatan daya beli masyarakat dengan fokus memanfaatkan 2 (potensi) yang dimiliki oleh rakyat dan daerah Dompu.

2 (dua) potensi tersebut telah menjadikan Dompu memiliki kekayaan terpendam yang belum maksimal dikelola oleh pemerintah yg ada sebelumnya. Dan mestinya para pembantu AKJ SYAH harus mampu menyiapkan road map bagi pengelolaan dan pengembangan pesisir dan laut serta pantai yang indah nan eksoktik yang dimiliki oleh rakyat Dompu juga road map bagi pengembangan ternak dan pakan yang didukung tersedianya ruang dan wilayah yang semuanya itu anugerah Tuhan Yang Maha Esa dan harus disyukuri oleh kita semua.

Merujuk pada potensi tersebut, kita memiliki ruang dan wilayah untuk mengembangkan sektor perikanan laut yaitu Teluk Cempi dan Teluk Saleh yang sudah terkenal sejak jaman penjajahan. Serta memiliki pantai Lakey yang tidak ada bandingnya di Indonesia. Demikian pula memiliki Padang Savana terluas dan terindah nan eksoktik bahkan menjadi Padang penggembalaan ternak yang telah mampu menghidupi banyak keluarga di Dompu.

Dukungan alam bahkan dukungan tol laut serta pelabuhan peti kemas yang sedang disiapkan untuk dibangun di Kilo ternyata tidak mampu melahirkan ide dan gagasan para pejabat se level eselon 2 yang diberi mandat untuk secara teknis bertanggungjawab menyusun program pemulihan ekonomi yang mampu mendorong peningkatan daya beli masyarakat.

Saat ini terlihat sekali kalau daya beli masyarakat rendah. Uang tidak ada yang berputar. Beras pun demikian adanya. Dan semua itu diketahui oleh RAK 57 yang setiap saat menerima keluhan rakyat kecil. Ini semua diterima oleh RAK 57 karena menjadi tempat penyaluran aspirasi dan keluhan masyarakat di berbagai pelosok di Kabupaten Dompu.

Dompu memang memiliki kemampuan fiskal yang rendah namun keadaan ini harus mampu memicu dan mendorong OPD-OPD untuk menyiapkan konsep yang cerdas untuk diserahkan kepada AKJ SYAH agar bisa dijadikan alat untuk advokasi anggaran ke pemerintah pusat. Demikian pula diharapkan AKJ SYAH kiranya bisa menggerakkan OPD-OPD yang berkaitan dalam menentukan keberlangsungan dan keberhasilan program Jarapasaka dengan membentuk Tim atau Pokja Jarapasaka dng misi khusus menyiapkan konsep atau road map yaitu "Pengelolaan dan Pengembangan Peternakan dan Perikanan yg Berkelanjutan" yang diyakini akan mampu meningkatkan daya beli masyarakat Dompu dan diyakini akan diterima dan didukung oleh Pemerintah Pusat maupun Pemprop.

Road Map itu fokus untuk mengangkat potensi alam Dompu yang belum dikelola oleh daerah dengan alasan kemampuan fiskal daerah kita yang rendah, yaitu :

1. Potensi Areal Padang Savana untuk pengembangan ternak dan pengembangan pakan ternak.
Areal ini akan kita dorong menjadi sentra pengembangan ternak dan pakan melalui penggemukan sapi. Bahkan harus didorong melalui dukungan Pemerintah Pusat maupun Pemprop NTB untuk menjadi Pengembangan Sapi Potong terbesar kedua setelah Jatim.
Pengembangan potensi ini didukung oleh ruang dan wilayah bahkan adanya tol laut.

2. Potensi Pesisir dan Laut 
Potensi Teluk Cempi dan Teluk Saleh no yang kita miliki harus mampu diarahkan untuk pengelolaan dan pengembangan perikanan dengan orientasi ekspor.
Pengembangan potensi ini didukung oleh adanya pelabuhan peti kemas yg mulai disiapkan di Kilo.

3. Pantai Lakey dengan Ombaknya yang tidak ada duanya di Indonesia bahkan di dunia telah tersingkir oleh tidak adanya perhatian dari pemerintah pusat maupun pemprov.
Dan potensi ini harus kita angkat kembali dengan cara meminta-minta dan mengemis layaknya seorang pengemis benaran dihadapan Pempus dan Pemprob.

Maksud disiapkan road map ini adalah semata-mata sebagai bahan ketika AKJ SYAH dengan para pembantunya termasuk Pokja Jarapasaka akan "meminta-minta atau mengemis" kepada pusat maupun provinsi agar ada belas kasihan untukrakyat Dompu yang kini kondisinya seperti dalam peribahasa "hidup enggan mati tak mau". 

Semoga dengan meminta-minta atau mengemis namun masih dengan cara yang terhormat dengan menjual dan menyediakan konsep berupa ide dan gagasan dalam bentuk road map ke pemerintah pusat atau pemprov in. d
Diharapkan pemerintah pusat dengan bantuan APBN dan Pemprov dengan bantuan APBD Propinsi NTB bisa mendukung program pemulihan ekonomi daerah yang mampu mendorong peningkatan daya beli masyarakat.

Meski terlambat, Tim atau Pokja JARAPASAKA harus segera dibentuk oleh AKJ SYAH untuk mengawal program Jarapasaka sekaligus mereviuw arah program Jarapasaka tepat pada saat 1 Tahun AKJ SYAH menjabat (26 Februari 2022) dan menyampaikan kepada publik tentang hasil review program Jarapasaka.

Jika porang tida lagi menjadi prioritas karena sekarang tidak ada lagi terdengar gaungnya maka setidak-tidaknya OPD segera bergerak untuk menyiapkan apa yang menjadi icon bagi pemerintah AKJ SYAH yang masa jabatannya tinggal 2 tahun, 9 bulan) (Pilkada serentak, 14 Februari 2024).

Dan icon itu disarankan agar mengaungkan "Ikan dan Sapi" melalui Program Pengelolaan dan Pengembangan Pesisir dan Laut yang berkelanjutan serta Program Pengelolaan dan Pengembangan Sapi dan Pakan Ternak dengan menjadikan areal Savana sebagai sentra pengembangan sapi  dan pakan ternak terbesar di Indonesia. 

Karena fiskal daerah yang rendah dan tentu saja tidak memungkinkan untuk didanai dari APBD Kabupaten Dompu maka langkah taktis yang harus segera dilakukan adalah merubah metode meminta-minta dan mengemis ke pemerintah pusat maupun pemerintah propinsi dengan cara meminta-minta dan mengemis secara massal dengan mengajak 30 Anggota DPRD mendatangi Jokowi dan mendesaknya untuk memperhatikan rakyat dan daerah Dompu.

Yach, ini harus dilakukan karena lobby dan pendekatan yang telah dilakukan oleh AKJ SYAH apalagi hanya dengan staf khusus dan beberapa Pimpinan OPD di Tahun 2021 hingga TA 2022 belum terlihat ada hasilnya. Dan ini sungguh menyedihkan sedangkan daerah lain sudah ada yang menikmati hasilnya.

Mari kita sama-sama membantu AKJ SYAH agar niat dan semangatnya untuk membangun Dompu MASHUR bisa terwujud melalui kolaborasi dan sinergitas seluruh elemen masyarakat.

*Penulis adalah Ketua Komisi I DPRS Kabupaten Dompu.