Hilang Selama 17 Bulan, Bocah 9 Tahun Akhirnya Ditemukan di Area Sirkuit Mandalika

Kategori Berita

.

Hilang Selama 17 Bulan, Bocah 9 Tahun Akhirnya Ditemukan di Area Sirkuit Mandalika

Koran lensa pos
Selasa, 11 Januari 2022

 



Lombok Tengah, koranlensapos.com - Sebuah kisah mengharukan terjadi di Kabupaten Lombok Tengah Provinsi Nusa Tenggara Barat. Seorang bocah yang masih berusia 9 (sembilan) tahun yang hilang sejak 17 bulan atau 1,5 tahun lalu akhirnya ditemukan kembali.

Anak laki-laki bernama Moh. Faris Alga asal Dusun Selak Desa Kidang, Kecamatan Praya Timur Kabupaten Lombok Tengah itu ditemukan di area Sirkuit Mandalika pada hari Jumat (7/1/2022) pukul 19.00 Wita oleh anggota Brimob Lombok Tengah bernama Brigadir Safi'i Apriadi yang sedang melaksanakan piket pengamanan (PAM).

  

Brigadir Safi'i Apriadi menceritakan kepada beberapa awak media tentang kronologis penemuan bocah tersebut.
Pada hari Kamis malam (7/1/2022) sekitar pukul 19.00 wita, saat sedang melaksanakan tugas PAM di areal sirkuit Mandalika, dia sedang berjaga bersama rekannya. Tiba - tiba melihat bocah (Moh. Faris Alga red)  dan seorang laki - laki bernama Narep terbaring lemas di pinggir sirkuit. Karena masih dalam areal pengamanan, Brigadir Safi'I menghampiri keduanya. Setelah dekat, spontan ia mengenal sosok laki - laki tersebut (Narep red) yang merupakan teman masa kecilnya, dan sekaligus tetangga satu desa beda kampung. 

Safi'i merangkul sahabat di masa kecilnya itu dan juga bocah yang bersamanya. Safi'i lalu mengajak keduanya ke pos penjagaan dan memberikan makan terhadap keduanya.

Saat memperhatikan dengan seksama wajah bocah yang sedang makan bersama Narep itu. Raut muka anak itu mengingatkannya pada seorang bocah di desanya yang hilang sekitar 1,5 tahun yang lalu. Wajahnya terlihat mirip dengan bocah di depannya.

Setelah ditanyakan anak itu mengaku bernama Faris, sama dengan nama anak yang hilang itu. 
Safii kemudian mencari kontak tetangga Faris untuk dihubungi dan memastikan apa betul dia adalah Faris bocah yg hilang sekitar 1,5 tahun lalu. Setelah dirasa semuanya cukup betul kemudian Brigadir Safi’i mengantarkan bocah tersebut kepada pihak keluarga.

Sesampainya di tempat keluarga Faris, bak mendapat durian runtuh, keluarga sangat bahagia tidak terkira. Dengan disambut isak tangis serta rasa haru yang mendalam dari pihak keluarga maupun kerabatnya, mereka membenarkan bahwa bocah yang ditemukan tersebut adalah Moh. Faris Alga yang hilang 17 bulan lalu. 

Berdasarkan penuturan kakeknya bahwa Faris hilang sekitar September 2020. Kala itu Faris bermain bersama teman-temannnya. Namun setelah beberapa saat anak tersebut tidak kunjung kembali ke rumah. Peristiwa itu tentu saja membuat pihak keluarga kebingungan. Mereka mencari ke mana mana namun tidak ditemukan. Bahkan keluarga menggunakan bantuan 'orang pintar' alias Paranormal/Dukun namun tidak juga membuahkan hasil. Akhirnya keluarga pun pasrah dan menyatakan Faris hilang 

"Lebih dari 26 Dukun atau Paranormal yang saya gunakan namun f
Faris tidak kunjung ditemukan," ungkap kakeknya.

Menurut pengakuan Faris Alga, ia dibawa oleh Narep ke Jawa Tengah, dengan berjalan kaki, terkadang  naik Tmtruck. Sementara untuk makan ia pernah menjualkan petai milik orang. Pernah juga membersihkan taman kemudian diberi makan oleh pemilik taman. Dalam pengembaraannya  bersama Narep ke Jawa Tengah itu, mereka tidur di sebuah rumah kosong yang tidak berpenghuni. Saat diwawancara, Faris tidak bisa menggunakan bahasa Sasak (Bahasa asli Lombok) dan hanya mengenal Kakeknya. 

"Sebagai bahan informasi bahwa Narep ini adalah tetangga dari Moh. Faris, dimana ia bisa dikatakan kurang normal dan suka dengan anak kecil sebagai teman bermain," ungkap tokoh masyarakat setempat. 

Kepala Dusun Selak, Desa Kidang, Kecamatan Praya Timur  Kabupaten Lombok Tengah atas nama masyarakat mengucapkan rasa syukur yang mendalam dan banyak terima kasih kepada jajaran Brimob Lombok Tengah yang telah menemukan warganya yang dinyatakan hilang selama 17 Bulan.

Sementara Kakek Moh. Faris Alga (AmaqMelaye) menyampaikan hal senada kepada jajaran Brimob Lombok Tengah, lebih khusus lagi kepada Komandan Brimob Lombok Tengah, atas bantuan dan kepeduliannya terhadap Moh. Fariz Alga dan keluarga. 

"Lamun ndek tedait sik Bapak - Bapak Brimob Jak ndik yak dait wah Baingk selamanya (Bahasa Sasak) yang artinya kalau tidak ditemukan oleh Bapak - Bapak Brimob Kemungkinan Cucu saya tidak ditemukan" ungkap amaq Melaye

Danki Brimob Lombok Tengah, AKP Sandro Dwi Rahadian, SIK, menyampaikan kepada pihak keluarga supaya menempuh jalur hukum dengan melaporkan saudara Narep ke Polres Lombok Tengah, namun dari pihak Keluarga Fariz menolaknya dikarenakan permasalahan tersebut sudah diselesaikan secara kekeluargaan mengingat Narep mempunyai kondisi psikis yang berbeda dengan manusia normal pda umumnya.

Senada dengan hal tersebut, AKP Sandro juga mengimbau kepada seluruh Masyarakat khususnya di wilayah Kabupaten Lombok Tengah untuk tetap waspada dan mengawasi anak-anak maupun keluarganya. Lebih lebih di masa saat ini tidak sedikit ditemui kasus - kasus penculikan anak.

"Waspada, awasi anak - anak kita, jangan sampai lalai, baik terhadap  keluarga, teman ataupun siapa saja, jangan sampai timbul dan terjadi hal - hal yang tidak diinginkan. Karena kalau sudah anak kita hilang, yang salah adalah kita sebagai orang tua karena kurangnya pengawasan" ungkap Sandro. 

Pada kesempatan tersebut,  Komandan Kompi Brimob Lombok Tengah AKP Sandro Dwi Rahadian, SIK.
bersama beberapa Anggota melakukan silaturrahmi pada keluarga Moh. Faris Alga (9) dan menyerahkan santunan terhadap keluarga tersebut. (emo).