Kebakaran Rumah Kerap Diduga Akibat Korsleting Listrik, Benarkah ?

Kategori Berita

.

Kebakaran Rumah Kerap Diduga Akibat Korsleting Listrik, Benarkah ?

Koran lensa pos
Kamis, 16 September 2021

 

    Sudirman, Pejabat  K3L&Kam PLN Rayon Dompu                          


Dompu, koranlensapost.com - Sejumlah kasus kebakaran rumah warga kerap kali diduga akibat korsleting listrik atau arus pendek. Benarkah demikian ?

Pejabat K3L dan Kam (Keselamatan Kesehatan Kerja Lingkungan dan Keamanan) PLN Rayon Dompu, Sudirman yang dikonfirmasi media ini beberapa hari lalu menjelaskan panjang lebar terkait hal itu. Menurutnya sangat kecil sekali kemungkinan korsleting listrik dapat menimbulkan kebakaran karena di dalam sebuah KWH meter milik warga terdapat 2 (dua) Miniature Circuit Breaker (MCB) pengaman yang bekerja secara otomatis memutus arus (tegangan) listrik.

"Sistem instalasi listrik di dalam sebuah bangunan sudah memiliki pengaman yakni pengaman di sekering dan pengaman di KWH Meter yang bekerja secara otomatis posisi off (mati) sehingga tegangan listrik akan terputus," jelasnya.


Sudirman menjelaskan korsleting listrik terjadi apabila penghantar dengan netral menyatu (ketemu). 
Kalau terjadi korslet, maka secara otomatis pengaman yang di sekering akan bekerja secara otomatis posisi off. Bila pengaman sekering tidak berfungsi dengan baik, maka pengaman di meteran yang akan mengambil alih tugas itu secara otomatis sehingga sangat kecil kemungkinan terjadinya kebakaran. 

"Kecuali kalau kedua pengaman ini tidak bekerja (tidak berfungsi) semua bisa kemungkinan terjadi kebakaran. Kalau salah satu saja pengaman masih bekerja, menurut kita tidak akan terjadi kebakaran. Jika pengaman di sekering tidak bekerja, masih ada lagi pengaman di KWH Meter yang bekerja secara otomatis," bebernya.

Lagi-lagi ia menegaskan tipis sekali kemungkinan terjadinya kebakaran akibat korsleting listrik kecuali kalau kedua-duanya tidak berfungsi atau rusak.

"Secara teorinya seperti itu kalau ada konslet pasti mati karena sekering langsung bekerja secara otomatis menjadi posisi off. Adanya kebakaran itu karena adanya korslet yang permanen yakni tegangan tetap mengalir (arus tidak terputus) akibat kedua pengaman tidak bekerja (tidak berfungsi)," urainya.

Dikemukakannya kebakaran terjadi karena korsleting listrik yakni kabel penghantar dan netral bertemu dan pada saat bersamaan arus listrik tidak terputus akibat tidak betfungsinya kedua pengaman di atas. 

"Karena korslet itu menimbulkan panas berlebihan dan di sekitarnya terdapat benda yang mudah terbakar maka akan bisa menimbulkan kebakaran dengan catatan kalau kedua pengaman (MCB sekering dan KWH Meter) tidak bekerja. 
Kalau salah satu saja pengaman masih bekerja (berfungsi), maka panas tadi tidak sampai menimbulkan kebakaran karena tegangan akan terputus secara otomatis," ulasnya.

Lebih lanjut Sudirman menerangkan apabila terjadi korslet pada sambungan kabel hitam yang menuju rumah warga, ada 3 (tiga) lagi pengaman di gardu terdekat yang bekerja secara otomatis untuk mencegah terjadinya kebakaran. Yakni pengaman jaringan, pengaman utama dan pengaman arus lebih (Fuse Cut Out / FCO) yang terletak di atas trafo listrik. (emo).