Gubernur NTB Sebut Program Penghijauan Harus Dibarengi Kesadaran Masyarakat

Kategori Berita

.

Gubernur NTB Sebut Program Penghijauan Harus Dibarengi Kesadaran Masyarakat

Koran lensa pos
Senin, 12 April 2021
              Gubernur NTB saat menanam 
               pohon di Kabupaten Dompu 
               akhir 2020 lalu



Koranlensapost.com -  Banjir yang sering melanda di sejumlah wilayah di NTB, terutama yang terakhir di Kabupaten Bima semakin membangun kesadaran seluruh elemen masyarakat
betapa pentingnya menjaga kelestarian lingkungan, terutama menjaga hutan  agar tetap hijau dan asri.

Demikian diungkapkan oleh Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah menanggapi persoalan yang terjadi akhir-akhir ini.

Kesadaran itu dibuktikan dengan banyaknya warga yang memberikan pendapat agar segera menghijaukan hutan-hutan yang telah gundul akibat alih fungsi dan adanya pembalakan liar.

Menurut Gubernur Zul, menghijaukan kembali hutan dengan kegiatan penghijauan maupun reboisasi tidak akan memiliki hasil yang maksimal bila tidak dibarengi dengan kesadaran masyarakat untuk menjaga, memelihara dan merawat pepohonan yang ditanam itu.

"Saya kira, menghijaukan hutan dan menanam kembali pohon-pohon tak akan banyak artinya kalau kesadaran kita semua untuk menjaga, memelihara dan merawat hutan itu kecil," ungkapnya.


Dicontohkan Bang Zul, sejak banjir di Kota Bima tahun 2016, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah mengeluarkan tidak kurang dari Rp. 57 Milyar untuk pembibitan dan penanaman pohon di Kabupaten Bima dan Kota Bima. 

"Bahkan telah menanam sejak tahun 2017 lebih dari 2 jutaan pohon ! Ya lebih dari 2 juta pohon untuk Bima saja," ujarnya.

Dilanjutnya,  walaupun biaya yang dikeluarkan untuk program reboisasi demikian besar dan pohon yang ditanam sudah demikian banyak, tapi nyatanya hutan-hutan yang ada tetap gundul.
"Hal ini disebabkan karena pembalakan liar tetap terjadi dan bibit-bibit pohon yang telah banyak ditanam mati dan hangus terbakar ketika terjadi pembersihan lahan untuk ditanami jagung," bebernya.

Mantan Anggota DPR-RI 3 periode ini kembali menegaskan bila seluruh elemen masyarakat menginginkan hutan kembali hijau, harus dibarengi pula dengan kesadaran dan tanggung jawab bersama untuk menjaga, memelihara dan merawat tanaman tersebut.
"Persoalannya bukan semata pada menanam pohon karena kita ternyata sudah banyak menanam  tapi juga pada kesadaran kita untuk menjaga dan memelihara apa yang sudah kita tanam itu," tandasnya.

Lebih lanjut Gubernur menggugah hati sanubari masyarakat agar sadar lingkungan dengan memelihara dan merawatnya serta menjaganya dari kerusakan.  

"Ayo dari lingkungan kita yang terkecil, dari dusun dan desa-desa kita kesadaran ini kita munculkan kembali. Menjaga dan melestarikan lingkungan dan hutan kita bukan hanya kewajiban tetapi sudah harus menjadi kebutuhan kita bersama," pungkasnya. (AMIN).