Triwulan I 2021, Bencana Alam di NTB 69 Kejadian

Kategori Berita

.

Triwulan I 2021, Bencana Alam di NTB 69 Kejadian

Koran lensa pos
Rabu, 31 Maret 2021



Koranlensapost.com - Pada triwulan I tahun 2021 (periode 1 Januari – 31 Maret 2021) telah terjadi bencana alam sebanyak 69 kejadian. 
Demikian dilaporkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Barat melalui akun resminya.

Dari jumlah tersebut, bencana yang paling sering terjadi yaitu bencana banjir dan banjir bandang dengan 49 kejadian, kemudian tanah longsor 11 kejadian, angin puting beliung 6 kejadian, dan banjir rob 2 kejadian.
Kabupaten Sumbawa menjadi wilayah yang paling sering dilanda bencana selama periode Januari dengan 13 kejadian, disusul Kabupaten Dompu 11 kejadian, Kabupaten Bima 8 dan Lombok Timur masing-masing 8  kejadian, Lombok Tengah dan Kabupaten Lombok Barat masing-masing 7 kejadian, Kota Bima 6 kejadian, Kota Mataram 2 kejadian dan Kabupaten Lombok Utara 1 kejadian bencana.

"Dari kejadian bencana tersebut mengakibatkan 10.657 Jiwa terdampak, 2 orang luka-luka dan 2 meninggal dunia serta mengakibatkan 290 rumah rusak dengan rincian 132 rusak berat, 27 rusak sedang, dan 131 rusak ringan," jelas sumber tersebut.

Dikemukakannya, kejadian ini juga berdampak terhadap 31 fasilitas antara lain 24 fasilitas pendidikan, 2 fasilitas kesehatan, 5 fasilitas peribadatan, 9 jembatan, 6 titik ruas jalan, dan 8 titik tanggul.
Sampai saat ini sebanyak 5 Kabupaten/Kota telah menetapkan Status Siaga Darurat Bencana Banjir, Tanah Longsor dan Angin Puting Beliung antara lain Kota Mataram, Kabupaten Lombok Timur, Kabupaten Sumbawa Barat, Kabupaten Dompu, dan Kota Bima. Sementara itu 4 Kabupaten telah menetapkan Status Darurat Tanggap Darurat yaitu Kabupaten Lombok Barat, Kabupaten Sumbawa, Kabupaten Lombok Tengah dan Kabupaten Bima dan 1 Kabupaten belum menetapkan status yaitu Kabupaten Lombok Utara.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa curah hujan di NTB pada dasarian III Maret 2021 secara umum berada pada kategori rendah (0 – 50 mm per dasarian) hingga menengah (51 – 150 mm per dasarian), hanya sebagian wilayah berada pada kategori tinggi (151 – 300 mm per dasarian). Sebaran curah hujan kategori menengah secara umum tersebar hampir di seluruh wilayah Provinsi NTB dengan curah hujan kategori rendah tersebar di wilayah Pulau Lombok bagian barat, sebagian kecil wilayah Lombok Timur, Sumbawa Barat, serta Bima bagian selatan dan barat. Sementara itu curah hujan kategori tinggi tersebar di sebagian wilayah Sumbawa (Semongkat, Orong Telu dan Unter Iwes) serta Bima (Donggo Oo, Raba dan Donggo Ndano).  Curah Hujan tertinggi terjadi di wilayah Batulanteh di Kabupaten Sumbawa, dengan jumlah curah hujan mencapai 287 mm/dasarian. Sifat hujan pada dasarian III Maret 2021 di wilayah NTB secara umum bervariasi dari sifat Bawah Normal (BN) hingga Atas Normal (AN). Wilayah Pulau Lombok didominasi sifat hujan Bawah Normal (BN) sedangkan wilayah Pulau Sumbawa didominasi sifat hujan Atas Normal (AN). 
Monitoring Hari Tanpa Hujan Berturut – turut (HTH) umumnya dalam dalam kategori sangat pendek (1 – 5 hari) bahkan dibeberapa wilayah masih terjadi hujan hingga tanggal updating. HTH terpanjang terpantau di Pos Hujan Perigi di Kabupaten Lombok Timur sepanjang 9 hari.
Pada dasarian I April 2021, diprakirakan terdapat peluang curah hujan 20 hingga >50 mm/dasarian sebesar 60 - 100% yang merata hampir di seluruh wilayah NTB. Peluang curah hujan >100mm/dasarian sebesar >30% diprakirakan terjadi di sebagian wilayah Dompu, Bima dan Kota Bima.

Di periode peralihan dari musim hujan menuju musim kemarau, masyarakat diimbau agar meningkatkan kewaspadaan terhadap adanya potensi hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang serta dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, genangan air, pohon tumbang serta gelombang tinggi. Masyarakat juga diimbau untuk selalu memperhatikan informasi BMKG terlebih dahulu sebelum beraktivitas. (AMIN).