Bupati HBY Panen Jamur di Karsel

Kategori Berita

.

Bupati HBY Panen Jamur di Karsel

Koran lensa pos
Minggu, 05 Juli 2020
Bupati Dompu, Drs. H. Bambang M. Yasin di tengah para pemuda menyaksikan secara langsung pemanenan jamur di Lingkungan Karijawa Selatan, Ahad (6/7/2020)

Dompu, Lensa Pos NTB - Budidaya jamur dengan memanfaatkan bonggol (tongkol) jagung sebagai media tanam dengan proses fermentasi yang dilakukan oleh sejumlah pemuda di Lingkungan Karijawa Selatan Kelurahan Karijawa Kecamatan Dompu Kabupaten Dompu NTB mendapatkan apresiasi dari Bupati Dompu Drs. H. Bambang M. Yasin.

Sebagai bentuk apresiasinya, maka pada Minggu sore (6/7/2020) Bupati Dompu 2 periode tersebut mendatangi langsung lokasi budidaya jamur yang dilakukan oleh sekelompok pemuda yang menamakan diri Karsel Family itu.

"Ini merupakan kreativitas yang luar biasa dari ABG Dompu yang memanfaatkan tongkol jagung sebagai media tumbuhnya jamur," ungkap Bupati HBY.
Lebih lanjut Bupati menyampaikan harapan agar kreativitas semacam ini dapat dilakukan oleh remaja dan pemuda di desa-desa dan kelurahan lain.

Dhian Purba, salah seorang perwakilan pemuda Karsel tersebut mengaku sangat bahagia atas kunjungan Bupati HBY yang menyaksikan secara langsung aktivitas budidaya jamur dengan menggunakan tongkol jagung yang mereka lakoni.
"Kami berterima kasih atas kunjungan dan motivasi yang diberikan oleh bapak Bupati kepada kami," ucapnya.
Kepada Bupati HBY disampaikan pula bahwa limbah tongkol jagung yang telah digunakan sebagai media tumbuhnya jamur itu tidak akan dibuang menjadi sampah tak berguna, melainkan akan diolah menjadi pupuk organik yang dapat dimanfaatkan untuk menyuburkan tanaman. 

Sebagaimana diberitakan oleh media ini sebelumnya, ide budidaya jamur ini sekitar 3 bulan lalu. Ide itu muncul dari keprihatinan Arifuddin, SE, tokoh masyarakat setempat yang melihat banyak masyarakat yang merasakan kesulitan ekonomi akibat wabah Covid -19. 
Di sisi lain ia melihat limbah bonggol jagung yang diproduksi oleh petani di Dompu melimpah ruah dan tidak ada yang memanfaatkannya.
Akhirnya ia membuka youtube tentang pemanfaatan tongkol jagung untuk budidaya jamur. Tak menunggu lama, pria yang familiar disapa Pak Mas itu akhirnya melakukan uji coba sebelum bulan Ramadhan 1441 H lalu.
"Alhamdulillah uji coba pertama berhasil akhirnya dikembangkan oleh anak-anak muda di sini," akunya.
Arif mengaku anak-anak muda setempat kini tidak lagi menghabiskan waktu hanya untuk duduk nongkrong bermain gadget tetapi menyibukkan diri untuk budidaya jamur.
Mereka sibuk membuat bedengan, mengumpulkan tongkol jagung, dan dua kali sehari melakukan pemanenan jamur. Pemasarannya juga tidak sulit karena konsumen langsung datang ke tempat tersebit melakukan pembelian. Bahkan ada juga yang menjualnya lagi secara online.
"Jamur yang kami produksi setiap hari belum mampu memenuhi permintaan konsumen. Padahal panen dua kali sehari pagi dan sore," sebut Arif.
Bukan hanya anak-anak muda yang meraup kemujuran dari usaha ini. Para ibu juga setiap hari sibuk melakukan pemanenan dan melayani pembelian.
"Dengan adanya usaha jamur ini sangat membantu keuangan keluarga dan kami tidak sempat lagi gosip-gosip yang tidak bermanfaat," kata seorang ibu dengan raut wajah ceria. (AMIN).